Download App
40% Tambatan Hati Putra Sultan / Chapter 2: Kepergian pangeran (1)

Chapter 2: Kepergian pangeran (1)

Pagi ini pangeran Abdul Fatih akan berangkat ke London untuk melanjutkan studinya ia berpamitan kepada Ayah dan Ibunya serta adik perempuannya.

Pangeran Fatih menuju taman istana, ia tadi semapt bertanya kepada pelayan dimana Ibunya pelayan tersebut mengatakan bahwa ibunya sedang duduk ditaman bersama putri Kayla. Mendengar penjelasan pelayan tersebut ia langsung menuju taman dan benar saja ibunya sedang duduk bersantai meminum teh bersama Adiknya Kayla.

Pangeran Fatih bejalan mengendap-endap pelan, ia ingin mengejutkan ibunya, iya memeluk ibunya dari belakang sambil berkata " pagi ibuku sayang", mengenali suara putranya Sultanah Aisyah pun mengelus kepala putranya dengan lembut yang menempel dipundaknya. " pagi sayang".

Pangeran Fatih melepaskan pelukannya dan duduk dirumput dihadapan ibunya ia meletakkan kepalanya dikaki ibunya yang sedang duduk dikirsi, Ibunya pun mengelus kepala putranya tersebut dan bertanya, "Ada apa sayang".

Melihat kelakuan kakak nya yang sedikit manja kepada ibu, adiknya sedikit iri namun ia menutupi rasa irinya dengan menggoda kakak nya, " mungkin kakak habis putus kali bu, dengan pacar Amerika nya itu", khayla menggoda kakak nya sambil tertawa

Mendengar parkataan Khayla ibunya hanya tersenyum kemudian berkata," Apa benar kamu baru saja Putus dengan Mikayla".

Pangeran menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan, ia terasa berat ingin mengatakan bahwa ia akan berangkat pagi ini ke Lodon. Karna ia belajar di Amerika selama 3 tahun dan belajar militer 1 tahun dan kini ia harus pergi lagi ke London, Inggris sedangkan kini ia hanya sepekan di kediamannya setelah menyelesikan sekolah militernya itu. Terasa berat sekali bagi pangeran dan keluarganya untuk melepas kepergian pangeran studi ke London kali ini.

Namun pangeran tetap mengutkan hatinya untuk mengatakan kepada ibunya," Tidak bu, Tapi aku hanya ingin meminta Izinmu untuk aku pergi ke London pagi ini, Mohon izin mu bu,"

Khayla yang mendengar perkataan kakaknya itu langsung memotong pembicaraan." kak Fatih akan berangkat pagi ini?, Bukankah kakak akan berangkat lusa kak?, kenapa harus berangkat sekarang sih?". Bertubi pertanyaan yang dilontarkan adik perempuannya khayla.

Pangeran Fatih memang sangat dekat dengan adiknya, mereka saling menyayangi walaupun terkadang sedikit bertengkar kecil saja.

pangeran Farih berdiri kemudian mendekati adik perempuanya itu," ihh kenapa kamu cerewet banget sihh" mencubit pipi adiknya yang cabi sabil memainkannya kekiri dan kekanan.Dan ibunya hanya memperhatikan tingkah pangeran sambil menggeleng kepala dan meletakkan kedua tangan didadanya.

"aduh sakit kak", gumam Khayla. "Abis kamu cerewet banget sih, kakak sengaja berangkat pagi ini mempercepat waktu yang seharusnya lusa, ada banyak yang harus kakak persipkan disana".

"Fatih Mintalah izin terlebih dahulu kepada ayah mu, pergilah sekarang ia saat ini sedang diruang kerjanya," Sultanah Aisyah meminta pangeran fatih untuk meminta izin Sultan Ghaisan terlebih dahulu.

" Baiklah aku akan kesana, nanti aku kemari lagi", sang pangeran langsung menuju ke ruangan kerja ayahnya

Tok.. Tok..Tok..

bunyi ketukan pintu dari pangeran Abduk Fatih.

mendengar ada yang mengetuk pintu kerjanya dari luar, sang sultan Abdul Ghaisan pun yang sedang memegang map kerjanya menoleh kearah pintu dan berkata "Masuk", yang berarti menandakan yang diluar ruangan boleh masuk kedalam.

Mendengar perkataan Ayahnya dari dalam ruangan, Pangeran pun langsung saja masuk kedalam ruang kerja Ayahnya.

cklak.. bunyi pintu terbuka.

" Ayah" pangeran memanggil ayahnya yang sedang fokus dengan map yang dipegangnya.

Mengenali suara yang memanggilnya sangsultan pun melepaskan mapnya dan langsung berdiri dari kursi yang diduduknya sambil tersenyum ia melangkah menuju putranya.

"Ada apa pangeran, tumben sekali kamu kemari", sultan merangkul pundah anaknya dan berjalan menuju sofa, sultan melepaskan rangkulannya dan duduk disofa sedangkan pangeran Fatih ikut duduk disofa tapat didepan Sultan.

"Ayah, pagi ini aku akan berangkat ke London untuk melanjutkan pendidikan S2 ku, aku sengaja datang kemari ingin meminta izinmu Ayah", jelas pengeran Fatih

" Bukannya kamu akan berangkat lusa ya, kenapa terburu-buru sekali". Sultan sedikit terkejut mendengar perkataan putranya.

" Ada banyak persiapan yang harus aku siapkan disana Ayah, Aku akan berangkat pukul 9 ini menggunakan pesawat Ayah".

" Owh begitu, kenapa harus menggunakan pesawat umum, Gunakan saja pesawat pribadi kita". Sultan meminta putranya mengunakan pesawat pribadi milik mereka, Pangeran Fatih menolaknya.

"Maaf ayah tapi akan terlalu berlebihan jika aku menggunakan pesawat pribadi, inikan bukan perjalanan bisnis ayah". jelas pangeran atas penolakannya.

"Ya sudah kalau begitu, Tapi ayah akan meminta Salah seorang yang akan menjemputmu dibandara dan mempersiapkan rumah disana, Kamu tinggal saja di rumah kita disana akan ada asisten rumah tangga yang akan mengurus semua keperluaan mu".

"Baiklah" jawab pengaran Fatih, ia berdiri dari posisinya kemudian menghampiri ayahnya, melihat anaknya berdiri dan menghampirinya sang sultan pun berdiri, pangeran Fatih memeluk ayahnya kemudian mencium tangan ayahnya. sultan menepuk punggung anaknya dan berkata " kembali lah dengan cepat". pangeran Fatih hanya menjawab " Baik Ayah". sambil tersenyum hangat.

Sultan memang sangat menyayangi putra dan putrinya, apapun permintaan sang anak selalu dituruti sultan Ghaisan.

Kemudian Pangeran Fatih keluar dari ruang kerja ayahnya dan kembali menuju taman istana untuk menemui Ibu dan adiknya.


CREATORS' THOUGHTS
Meilanie Meilanie

hai Readers

Berikan dukungan kalian untuk novel ini, Berikan komentar, penilaian dan batu untuk novel ini.

Selalu nantikan dan tungu ya update selanjutnya.

Terimakasih

Chapter 3: Kepergian pangeran (2)

setelah keluar dari ruang kerja sultan pangeran bejalan menuju ibu dan adiknya yang ditaman.

***

" Bu apa menurut ibu ada yang aneh dari kak Fatih", Khayla yang merasa ada masalah dengan kakak kesayangannya itu.

" Aneh?, apa yang aneh mungkin perasaan kamu aja kali", jawab ibunya yang sedang membaca koran di sebelahnya.

" Bu" teriak Pangeran Abdul Fatih memanggil Ibunya, sambil bejalan menuju ibu dan adiknya.

" Bagaimana apa kamu sudah mendapat Izin dari Ayah mu", Sultanah Aisyah selalu menghormati suaminya, apa pun ia selalu menunggu keputusan suaminya untuk memutuskan atau menyetujui sasuatu.

" ia Bu, Ayah mengizinkan ku pergi", pangeran memeluh ibunya dan mencium punggung tangan ibunya dang berkata, "mohon restu mu bu".

Sultanah Aisyah tersenyum dan menepuk punggung tangan anaknya, "selalu sayang, Ibu selalu merestui setiap langkahmu",

Memdengar parkataan ibunya pangeran kembali memeluk ibunya sesaat kemudian, ia melepaskan pelukannya dengan perlahan kemudian menghampiri adiknya yang berdiri disamping ibunya.

"Khayla jaga Ibu ya, dan belajar yang benar, jangan mikirin pacaran dulu, luluslah dengan nilai yang sempurna", menasehati adik kesayangannya sambil memainkan rambut adiknya.

" pastinya kak", langsung memeluk kakaknya, "kembalilah dengan cepat kak, aku pasti akan merindukanmu".

"ia sayang" mencubit pipi cabi adiknya.

"Baiklah kalau gitu aku pergi dulu bu, penerbangan ku satu jam lagi"

"Jaga kesehatan kamu nak" teriak sultanah kepada Anaknya yang berjalan meninggalkan taman menuju mobil hitam yang dari tadi menunggu pangeran.

Mendengar teriakan Ibunya pangeran membalikkan badan dan melambaikan tangan , dan ibu dan adiknya pun membalas lambaian tangan itu sambil tersenyum haru.

Pangeran langsung melanjutkan perjalanannya.Melihat oangeran yang berjalan mendekat Supir yang didalam mobil sadari tadi menunggu pangeran pun langsung keluar dan membukakan pintu untuk pangeran.

Sebelum masuk mobil pangeran bertanya kepada pelayan istana yang berdiri menunggu pangeran dari tadi didekat mobil terpakir "Bi apa sumua barangku sudah disiapkan" tanya pangeran pada bi lila

" Sudah tuan muda, semua sudah dimasukan ke bagasi mobil" jawab bi lila sambil menundukan kepala.

" terimakasih ya bi" pangeran tersenyum kepada bi Lila pelayan setengah baya yang mengurus kebutuhan keluarga kerajaan sejaka lama.

pangeran langsung masuk ke dalam mobil dan mobil pun berjalan melaju meninggalkan isatana. Bi Lila pun segera meninggalkan halaman istana kemudian masuk kedalam istana setelah punggung mobil yang membawa pangeran Fating hampit tidak terlihat lagi.

Didalam mobil Pangeran Fatih mengeluarkan Handphonenya dan mulai mengetik beberapa nomor, kemudian meletakan handphone ditelinga kanananya, "Halo sayang" ternyata pangeran menghubungi kekasihnya Mikayla.

Mikayla : "Halo sayang, kamu kemana aja sih kenapa baru menghubungi aku sekalarang sih" seperti biasa kecerewatan Mikayla membuat pangeran jenuh dan muak

Pangeran Fatih : " Sayang bisa gak sih gak marah-marah, aku lagi males banget bertengkar". jawab pangeran Fatih yang sedikit membentak.

Mikayla : "siapa yang membuat aku marah, itu kamu yang dari pagi tidak menghubungi aku" Mikayala juga memulai memanas.

Pangeran Fatih : "Seterah kamu deh, aku menghubungi kamu ingin memberitahu, aku akan berangkat ke London hari ini". pangeran Fatih yang tak ingin berdebat dengan Mikayla dan Langsung memberitahukan bahwa ia akan ke London, kalau tidak memberitahu Mikayla bisa-bisa wanita ini bisa meledak marah-marah tidak jelas.

Mendengar pangeran Fatih akan berangkat ke London Mikayla bukannya senang pangeran Fatih masih sempat memberitahukannya ini malah marah-marah tidak jelas.

Mikayla : " kamu berangkat hari ini, aku kan sudah bilang aku gak setuju kamu ke London, sejak kamu pulang kamu sudah tidak mendengarkan perkataan aku lagi". Nada bicara Mikayla yang makin berteriak.

pangeran Fatih yang mendengarnya langsung mematikan Handphone nya ia tidak ingin bertengkar dengan Mikayla.

Mikayla yang menyadari bahwa pangeran Fatih memutuskan panggilan kembali memarah dan seakan naik ke ubun-ubun nya, ia kembali menelpon kekasihnya itu namun selalu dimatikan membuat Mikayla semakin memanas, " ahahaha..aaa, Awas saja kamu Fatih..", gumam Mikayla yang sambil berteriak.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

>15,000 words needed for ranking.

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank N/A Power Ranking
Stone 0 Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login

tip Paragraph comment

Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

Also, you can always turn it off/on in Settings.

GOT IT