Download App
97.91% The King Ghost Wife / Chapter 94: Chapter 93 - Artificial Intelligence

Chapter 94: Chapter 93 - Artificial Intelligence

Selamat tahun baru 🎉🎉🎉

Karena banyak banget yang penasaran dengan kelanjutan nya saya berbaik hati posting lebih cepat untuk kalian.

Oh ya saya sudah memposting Spin Off season 1 yang menceritakan tentang orang tua Gia beserta asal muasal semua masalah terjadi. kalian bisa mengecek nya di Karyakarsa dengan mendukung saya di sana.

Semoga kalian menikmatinya dan jangan lupa tinggal kan like dan komentar.

~Happy Reading~

Jauh di bawah tanah dalam istana Kekaisaran Xue Ying, sebuah kotak besi tiba-tiba menyala dan bergetar seolah sesuatu di dalamnya akan keluar, karena hal tersebut menyebabkan tanah di atasnya berguncang dan membuat semua orang panik karena mengira gempa bumi.

Seorang penjaga berlari menuju istana utama untuk melaporkan fenomena tersebut kepada Kaisar. Tak ada prajurit yang menghentikan gerakannya karena melihat ekspresi khawatirnya dia pasti membawa berita penting yang harus di laporkan segera.

"Yang Mulia Kaisar."

Kaisar yang tengah mengurusi dokumen negara mendongakkan kepalanya dan melihat ekspresi khawatir dari penjaga yang masuk dengan sembarangan.

Kaisar meletakan penanya dan menatap penjaga itu dengan serius. "Apa yang terjadi?"

Penjaga itu mengatur nafasnya sejenak kemudian mengatakan laporannya. "Paviliun mendiang permaisuri tiba-tiba berguncang dan sumbernya berasal dari kamar beliau."

Kaisar bangkit dari tempat duduknya setelah mendengar berita itu, wajahnya sangat serius dan tangannya menggebrak meja. "Kapan itu terjadi?"

"Baru saja Yang Mulia, ketika saya berpatroli melewati daerah tersebut tiba-tiba tanah berguncang dan kami mencoba mencari sumbernya, ternyata itu bersumber dari kamar mendiang permaisuri dan kami tidak berani menyelidiki lebih lanjut." Area tempat tinggal mendiang permaisuri adalah area terlarang yang tidak boleh di datangi, siapapun yang berani melanggarnya akan langsung di hukum oleh Kaisar.

Kaisar tidak bisa tinggal diam dan segera pergi menuju paviliun mendiang permaisuri, setelah puluhan tahun pavilion itu kosong tanpa aktivitas dan sekarang tiba-tiba muncul gempa yang hanya terjadi di daerah itu, pasti ada sesuatu yang aneh.

"Batalkan pertemuanku dengan menteri Zhang!"

oOo

Lingkaran pemanggil yang di gambar Gia tiba-tiba menyala dan munculah kepulan asap yang menghalangi pandangan semua orang. Para penonton memfokuskan pada Gia dan melihat apa yang telah ia panggil, apakah akan berguna untuk melawan Yu Ren di saat kritis ini?

Kepulan asap perlahan memudar dan sedikit demi sedikit dan terlihatlah apa yang di panggil oleh Gia. Sepatu hitam dengan kaki yang terbalut oleh logam berwarna perak dan hitam membuat kaki tersebut terlihat jenjang dan proporsional. Pakaian yang di kenakan sosok itu sangat aneh karena terlihat ketat membungkus tubuhnya dan di dominasi dengan warna hitam dan perak dengan sedikit tambahan warna biru dan emas. Rambutnya dipotong pendek sedikit ikal serta bibir merah ranum dan matanya masih terpejam dengan tenang.

Mata semua orang terkejut hingga terbelalak lebar tidak percaya melihat apa yang ada di depan mereka.

Itu adalah MANUSIA!!!

Yu Ren yang paling dekat adalah yang paling terkejut melihatnya, dia tidak menyangka Gia akan memanggil manusia untuk membantu pertarungan dengannya, dengan ini kekuatannya akan berlipat ganda dan dia tidak yakin apakah bisa melawannya.

"Berhenti!"

Suara wasit mengintrupsi mereka dan akhirnya sadar dari rasa keterkejutan, mereka melihat wasit memasuki area pertandingan dan berdiri di dekat Gia.

"Dilarang meminta bantuan orang lain dalam pertandingan jika tidak kau akan di diskualifikasi," kata wasit memperingatkannya.

Memang dalam pertandingan final peserta di bebaskan menggunakan cara apapun agar bisa menang tetapi aturan ketat masih di berlakukan dan tidak boleh meminta bantuan orang lain karena tidak adil 2 lawan 1, tetapi bantuan magical beast masih di perbolehkan karena mereka telah mengingkat kontrak dan termasuk dalam kekuatan kultivator tersebut.

Wajah Gia masih tenang mendengar peringatan dari wasit, dia malah menyeringai dan menepuk bahu wasit. "Sepertinya kau melupakan sesuatu."

Wasit mengernyitkan dahinya dan menatap Gia bingung. "Apa maksudmu? Kau tidak rela di diskualifikasi?"

Gia menggelengkan kepalanya dan menunjuk pada 'manusia' yang telah ia panggil. "Teknik pemanggil hanya bisa memanggil senjata atau magical beast kontrak, dan manusia tidak bisa!"

Wasit tercengang kemudian sadar bahwa perkataannya benar dia menatap Gia terkejut kemudian mengalihkan perhatiannya pada 'manusia' yang telah dia panggil. "Di- di- dia- bukan manusia?!?!?!?"

Gia mengangguk dan mendorong wasit yang menghalanginya. "Lihat dan amati!"

Yu Ren yang mendengarkan percakapannya dengan wasit ikut terkejut, apakah benar 'manusia' yang dia panggil bukanlah 'manusia'? tetapi jika di lihat dengan seksama 'manusia' itu memang terlihat seperti 'manusia' walaupun dia masih tidak bergerak.

Gia mendekati 'manusia' itu dan meletakan telapak tangannya di belakang punggungnya, ekspresinya berubah serius dan dia mengatakan sesuatu dari bibirnya.

"Anna, transformation!"

Mata 'manusia' itu terbuka dan sinar biru bersinar dari matanya, yang sangat berbeda dari mata manusia biasanya, jika di amati dari dekat mata 'manusia' itu akan terlihat jaringan kabel tipis yang menghubungkan mata dengan prosessor otaknya. Tiba-tiba tubuhnya bergerak dan anggota tubuhnya terputus kemudian mengambang di udara yang mengejutkan semua orang.

Gia masih terlihat tenang kemudian dia merentakan tangannya dan anggota tubuh dari 'manusia' tersebut tiba-tiba terbuka lalu membungkus tubuhnya bagaikan baju perang berteknologi tinggi yang di lengkapi dengan sensor-sensor dan sistem kecerdasan buatan.

"Selamat datang nona Gia, namaku Anna dan siap membantumu." Suara mekanik terdengar di telinga Gia dan dia bisa merasakan indra dan kekuatannya bertambah berkali lipat.

oOo

Pangeran Wenxiao menjatuhkan cangkirnya ketika melihat sosok yang baru saja muncul di tengah area pertandingan, dia sangat terkejut hingga tidak bisa mengontrol ekspresinya ketika kemunculan sosok itu. Bukankah dia adalah pelayan pribadi mendiang permaisuri yang selama ini telah menghilang? Bagaimana bisa dia muncul dengan panggilan teknik pemanggil?

"Boneka? Apakah dia boneka?" Elder Feng mengerutkan dahinya melihat sosok yang mirip manusia yang baru saja muncul.

"Kemungkinan besar ini adalah boneka tipe bertarung yang langka karena memiliki penampilan yang sangat mirip dengan manusia, tidak mungkin teknik pemanggil bisa memanggil manusia sungguhan," komentar Ketua Shi.

"Mungkin ini boneka tetapi aku tidak pernah melihat boneka seperti ini," kata Elder Yu.

Boneka adalah alat yang biasanya di gunakan oleh kultivator yang mengkhususkan diri dalam teknik boneka. Boneka bisa dibuat dengan bahan-bahan tertentu dalam berbagai macam bentuk sesuai keinginan pembuatnya dan di kendalikan dengan energi qi yang telah dirubah menjadi benang tipis untuk mengendalikan boneka tersebut. Mereka sangat percaya bahwa 'manusia' yang muncul itu adalah boneka karena itu satu-satunya penjelasan yang masuk akal.

Raja Hantu mengernyitkan dahinya melihat 'manusia' yang baru muncul, dia memiliki perasaan aneh dan yakin bahwa itu bukanlah boneka. Dia tidak tahu apa itu tetapi perasaannya mengatakan bahwa itu sangat kuat.

"Apa yang terjadi?"

Mata keempat juri sangat terkejut ketika melihat 'boneka' itu tiba-tiba memutuskan anggota tubuhnya kemudian bergabung ke dalam tubuh Gia, mata mereka melebar melihat kilauan hitam keperakan yang menyelimuti Gia yang sangat mirip dengan armor.

Raja Hantu juga ikut terkejut setelah melihat hal tersebut, ia menatap Gia dengan pandangan rumit karena tidak pernah mengatakan hal seperti ini padanya. Ia masih merasakan jarak antara mereka masih jauh setelah melihat apa yang baru saja terjadi.

oOo

"I- i- ni-…." Yu Ren belum menyelesaikan perkataannya kemudian disela oleh Gia.

"Ini adalah armor," ucap Gia.

Permukaan wajah Gia terlihat tenang, tetapi sebenarnya di dalam hati dia mengalami gejolak hebat setelah mengetahui siapa wanita di dalam ingatannya dan mengapa dia bisa memanggil Anna, sebuah robot yang di lengkapi dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan berteknologi tinggi yang telah diprogam dan bisa berfikir cerdas layaknya manusia walaupun masih ada perbedaan di antara mereka.

Sepanjang hidupnya dia belum pernah mengakses teknologi secanggih ini walaupun dia telah melakukan banyak penelitian. Kurangnya anggaran untuk memfasilitasi penelitian menyebabkannya tidak leluasa mengekspresikan dirinya dalam penelitian, dia harus berfikir makan apa untuk keesokan harinya dan mengkhawatirkan uangnya yang selalu cepat habis.

Gia bukanlah orang yang boros, dia cukup hemat hingga terkesan pelit untuk mengeluarkan uangnya, tetapi dia harus menggunakan banyak uang untuk membuat dan memperbaiki alat-alat yang harus dia gunakan dalam misi. Kebanyakan misinya cukup berbahaya dan berakhir dengan banyak alatnya yang rusak.

Walaupun seperti itu dia puas menjalani kehidupan, dia bisa menghabiskan waktu untuk bereksperimen yang merupaka hobi favoritnya dan menciptakan alat-alat unik. Ia pernah membuat robot yang di lengkapi dengan artificial intelligence sederhana untuk membersihkan ruangannya, ia terlalu sibuk menjalankan misi dan melakukan penelitian sehingga tidak terlalu memperhatikan kebersihan tempat tinggalnya. Oleh sebab itu dia menciptakan robot tersebut untuk membersihkan ruangannya.

Yu Ren menenangkan dirinya kemudian mengembalikan ekspresi tenangnya. "Jadi itu adalah armor, sekarang kita sama," katanya sambil menunjukan armor nya.

Gia mengangguk kemudian mengalihkan pandangan pada wasit yang masih tercengang menatap armor nya. "Aku tidak melanggar aturan, sekarang bisakah kita memulai pertandingannya?"

Wasit tersadar setelah mendengar suara Gia, ia terbatuk untuk membersihkan tenggorokan dan menenangkan dirinya. "Kamu memang tidak melanggar aturan-" jedanya sejenak sambil melihat armor Gia yang awalnya terlihat seperti manusia. "Tapi itu terlihat seperti manusia sungguhan," katanya dengan pelan.

"Maaf telah mengganggu pertandingan, tidak ada yang melanggar aturan jadi pertandingan ini akan terus berlanjut."

Suara wasit menyadarkan para penonton yang masih terpaku menatap armor Gia yang awalnya terlihat seperti manusia kemudian tiba-tiba berubah menjadi armor yang membungkus tubuhnya.

"Dengan ini pertandingan dilanjutkan!" Wasit segera menyingkir dari mereka berdua dan bergerak menuju salah satu panitia untuk memintanya meningkatkan perlindungan karena dia memiliki firasat bahwa kedua pertarungan nanti akan lebih hebat dan menegangkan.

"Nona apa perintah pertamamu?" Suara mekanik tanpa emosi berdering di telinga Gia.

"Tampilkan instruksi singkat untuk mengendalikan armor ini."

"Ini adalah pertama kalinya nona mengendalikan armor, lebih baik biarkan saya mengendalikannya secara autopilot." Suara mekanik itu menyela perintah Gia dan menyarankan saran lebih baik.

"Aku tidak mau." Gia menggelengkan kepalanya. "Jika kau yang mengendalikannya itu artinya bukan aku yang bertarung."

"Anna laksanakan perintahku dan tunjukan intruksi untuk mengendalikannya!" Suara Gia sangat tegas tanpa bantahan.

Ada jeda sejenak kemudian suara mekanik terdengar. "Baiklah, saya akan melaksanakan perintah anda."

"Ahhhhh…" Gia sedikit mengerang ketika merasakan tusukan di belakang kepalanya.

Tiba-tiba muncul ingatan yang berputar di kepalanya dan terlihatlah seorang wanita yang mengendalikan armor persis seperti dirinya. Gia memfokuskan pada ingatan tersebut dan mempelajarinya dengan cepat karena dia tidak memiliki banyak waktu.

Yu Ren melihat Gia sedikit terdiam dan mencoba memanggilnya. "Gia?"

Gia membuka matanya dan menatap Yu Ren dengan seringaian. "Maaf telah membuatmu menunggu, sekarang aku sudah siap."

Yu Ren mengencangkan cengkraman pedangnya dan menatap Gia dengan serius. "Baguslah kalau begitu."

"Anna berikan kontrol manual sekarang!" perintah Gia sambil menutup kaca dan menghalangi pandangannya.

"Kontrol manual di aktifkan."

Kaca gelap yang menghalangi pandangannya tiba-tiba berubah transparan dan dia dapat melihat dengan jelas, terdapat hologram-hologram di sudut layar yang memunculkan berbagai grafik dan indikator tubuh serta sistem armor yang dia gunakan. Ia berdecak kagum melihat kecanggihan teknologi yang di terapkan pada armor ini, dia sangat berterima kasih pada wanita yang telah membuat untuknya.

"Keluarkan pedang energi!"

"Pedang energi telah diaktifkan, kondisi sudah terisi penuh dan siap di gunakan." Tiba-tiba munculah pedang yang di selimuti dengan energi ungu di telapak tangannya.

Melihat Gia telah mengeluarkan pedangnya, Yu Ren juga mengangkat pedangnya dan bersiap menyerang. Matanya menyipit dan memandangi armor aneh Gia yang bercahaya, ia memperhatikan pedangnya dengan seksama dan tidak bisa menebak terbuat dari bahan apa.

Gia melangkah maju untuk menguji efektivitas armor nya, ia mengangkat pedangnya dan mengarahkannya kepada Yu Ren. Yu Ren tidak tinggal diam, dia mengangkat pedangnya untuk menahan serangan Gia tetapi dia terdorong mundur karena energi besar yang di keluarkan pedang tersebut.

Gia berdecak kagum melihat serangan yang dihasilkannya, dia tidak menyangka pedang tersebut dapat mengeluarkan energi besar dalam sekali tebasan, dia tidak menyianyiakan kesempatan dan segera menyerang Yu Ren dengan penuh. Yu Ren terdesak mundur dan dia mengeluarkan elemen es nya untuk membekukan Gia tetapi itu tidak bertahan lama dan es nya dengan cepat mencair.

"Mode panas tingkat dua aktifkan!"

Gia bisa merasakan suhu armor nya berubah hangat dan dengan cepat melelehkan es yang membekukannya. Armor ini telah di lengkapi dengan berbagai sistem yang dapat beradaptasi dengan berbagai elemen sehingga dia dengan cepat mengaktifkan mode panas untuk melelehkan es.

Melihat es nya telah meleleh, Yu Ren menyipitkan matanya kemudian mengeluarkan teknik elemen anginnya, dia telah merasakan hal aneh yang mencoba mengendalikan elemen anginnya tidak bergerak setelah Gia menggunakan armor tersebut. Dia memanfaatkan kesempatan dan mengubah anginnya menjadi bilah tipis yang bisa memotong logam dengan mudah.

Gia bereaksi dengan cepat dan mengeluarkan perisai biru transparan yang menghalangi serangan Yu Ren. Elemen anginnya memang dengan mudah memotong logam paling keras sekalipun tetapi perisainya telah di lengkapi dengan teknologi tinggi yang dapat menghitung energi yang di keluarkan nya kemudian menetralkan nya dengan gelombang elektromagnetik.

Melihat serangannya yang gagal Yu Ren tidak menyerah dan melapisi kakinya dengan elemen angin, dia bergerak cepat hingga para penonton tidak bisa melihat bayangannya. Gia merasakannya tepat waktu berkat bantuan radar yang mendeteksinya dengan cepat, ia memerintahkan kepada Anna untuk mengaktifkan mode speed sehingga kecepatannya bertambah tiga kali lipat.

Mereka terus bertarung dengan sengit dan semua orang tidak dapat melihatnya secara jelas, mereka hanya melihat bekas pertarungan yang di tinggalkan mereka berdua yang menyebabkan panitia memperkuat pelindung agar para penonton tidak terpengaruh.

Suasana di bangku penonton sangat sunyi dan tidak ada yang bersuara dengan keras, mereka memfokuskan perhatian pada area pertandingan untuk melihat siapa yang akan menjadi pemenangnya.

Gia atau Yu Ren?

-TBC-

Chapter berikutnya adalah ending dan akan di posting besok


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C94
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login