Download App
94.79% The King Ghost Wife / Chapter 91: Chapter 90 - Ronde Kedua

Chapter 91: Chapter 90 - Ronde Kedua

~Happy Reading~

Yu Ren mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya dan mengeluarkan pil pemulihan untuk memulihkan keadaannya semula serta meredakan sakit kepala akibat terbentur tembok dengan keras, ia duduk dalam posisi lotus sambil memejamkan mata. Disisi lain Gia mengikuti tindakan Yu Ren dan duduk di tanah untuk memulihkan energinya.

(Posisi lotus = Duduk dengan kaki terlipat dan kedua tangan diatas lutut)

Ketenangan mereka sangat bertolak belakang dengan respon penonton yang telah sadar dari pertempuran sengit yang baru saja terjadi. Mereka saling berdiskusi dan menganalisa dengan rekan mereka mengenai pertarungan yang baru saja terjadi dengan semangat.

Kultivator perempuan bukanlah hal baru tetapi jarang ada kultivator perempuan memiliki kecakapan bertarung seperti kultivator laki-laki. Masyarakat di dunia ini masih banyak yang menganggap laki-laki lebih unggul daripada perempuan bahkan jika belum memiliki anak laki-laki maka belum dianggap memiliki anak.

Diskriminasi gender sangat kuat dan sulit hilang walaupun tahun demi tahun telah berlalu, anggapan bahwa perempuan lebih lemah dari laki-laki terus mengakar pada masyarakat benua Tianzi walaupun ada juga kultivator perempuan yang hebat, tetapi masyarakat masih mengunggulkan laki-laki sebagai pewaris dan kepala keluarga. Hanya jika tidak memiliki pilihan lain maka mereka baru melatih perempuan sebagai penerus mereka.

Kemungkinan besar pertandingan ini akan membuka mata mereka dan melihat potensi perempuan yang tidak kalah dengan laki-laki sehingga akan merubah sudut pandangan semua orang terhadap perempuan.

oOo

Xiuhuan menyeringai dan menompang kepalanya dengan malas melihat kearah Gia, ia sudah memprediksikan hasil yang akan terjadi dan merasa yakin bahwa semua hadiah darinya akan jatuh pada Gia. Selama ini Gia selalu menolak pemberiannya dan lebih suka mendapatkan hal dengan kemampuannya sendiri. Itu membuatnya frustasi karena dia ingin melimpahkan Gia dengan semua hal yang dimilikinya. Dengan kedok sebagai hadiah untuk pertandingan pasti Gia akan menerimanya.

Ketenangan Xiuhuan sangat bertolak belakang dengan ekspresi keempat juri disisinya. Mereka sangat terkejut melihat pertarungan Gia dan Yu Ren yang sangat sengit membuat mereka kagum. Terutama Elder Yu yang telah sesekali membimbing Yu Ren adalah orang yang paling terkejut, dia memang membimbingnya dan memberinya saran-saran untuk pelatihannya tetapi dia tidak pernah melihat Yu Ren bertarung dengan sengit seperti ini. Sepertinya keputusannya untuk memilih Yu Ren adalah keputusan yang paling tepat.

"Elder Yu aku tidak bisa berkata-kata setelah melihat pertarungan ini," kata Ketua Shi sambil menggelengkan kepala dan berdecak kagum.

"Kau rubah tua telah menyembunyikan berlian dengan baik," komentar Elder Feng sambil mengelus jenggotnya.

Pangeran Wenxiao mengangguk setuju terhadap pendapat mereka. "Walaupun Yu Ren akhirnya kalah tetapi kemampuan yang dikeluarkannya sangat hebat hingga mengejutkanku, bahkan ketika aku seusiannya tidak seperti dia," pujinya.

"Kalian terlalu memuji, cucuku tidak sebaik itu dan masih harus banyak belajar," timpal Elder Yu sambil menghela nafas, walaupun pada ronde pertama Yu Ren kalah setidaknya dia masih bisa berjuang untuk dua ronde berikutnya.

"Tapi gadis yang bernama Gia ini sangat misterius, dia memiliki senjata yang dapat melontarkan benda seperti batu namun dengan ujung yang runcing dan dengan cerdas menggunakannya untuk menilai respon Yu Ren." Elder Feng menyipitkan matanya kearah Gia seolah-olah ingin membedah tubuhnya dan melihat rahasia apa yang disembunyikannya.

Ketua Shi mengangguk setuju. "Aku penasaran orang seperti apa yang telah melatih gadis seperti Gia hingga seperti ini."

Hidung Xiuhuan terangkat tinggi seolah bangga karena telah membantu Gia melatih kemampuannya hingga seperti ini, seandainya jika ia memiliki ekor pasti ekor tersebut telah bergoyang dengan gembira.

"Masa depan gadis ini masih panjang." Mata Elder Yu terfokus pada pedang yang diletakan disamping Gia, dia sangat yakin jika pedang tersebut terbuat dari besi daolu yang telah didapatkan Gia bersama Yu Ren saat itu. Namun, entah mengapa ketahanan dan tingkat kekerasan besi itu telah meningkat dari asalnya.

Pangeran Wenxiao memandang Raja Hantu dan bersuara. "Yang Mulia Raja Hantu apa pendapatmu tentang kedua gadis tersebut?"

Raja Hantu menghentikan tindakan malasnya dan meraih cangkir teh disampingnya. "Tidak buruk juga," katanya sambil menyesap tehnya pelan.

Keempat juri terdiam dan menunggu evaluasinya.

"Yu Ren berelemen ganda es dan angin telah mencapai harmonisasi dan kendalinya terhadap dua elemen sekaligus sangat baik, responnya terhadap bahaya sangat cepat karena dia telah menyelimuti seluruh area dengan teknik angin yang bertujuan untuk memetakan area sehingga dia bisa merasakan seluruh area dengan jelas. Dia juga dengan cerdas menggunakan es tipis di bawah tanah tanpa di sadari Gia untuk sebagai radar untuk memperkirakan lokasi pastinya."

"Sedangkan untuk Gia-" Raja Hantu menjeda sejenak dan mengembalikan cangkirnya di atas meja.

"Penggunaan senjata yang dapat mengeluarkan banyak peluru bertujuan untuk menilai respon, daya tahan, dan kemampuan Yu Ren dalam waktu singkat untuk menghadapi bahaya. Jika kalian perhatikan lebih teliti serangan mereka mungkin terlihat acak karena dengan cepat berpindah-pindah saat bertarung tetapi Gia telah meninggalkan tanda yang digunakan untuk menjebak Yu Ren ke dalam perangkapnya, dan dia akan menggiringnya mendekati tanda tersebut kemudian menyelesaikannya dalam satu serangan."

Dengan mata berbinar dia memandang Gia dan menambahkan kesimpulannya. "Kesimpulannya ketrampilan, kekuatan, daya tahan dan pengalaman Yu Ren berada di atas Gia tetapi Gia menggunakan cara cerdik untuk menutup celah diantara mereka dan memanfaatkan ketidaktelitian Yu Ren sebagai kekuatannya."

"Jadi dalam pertarungan individu Gia lebih unggul daripada Yu Ren, tetapi jika Yu Ren ditempatkan dalam sebuah kelompok, kekuatannya akan menjadi bantuan besar sebab kemampuannya bisa digunakan dalam cangkupan yang luas dalam memetakan area."

Dalam hati Elder Yu menyetujui pendapat Raja Hantu, kemampuan Yu Ren memang lebih unggul daripada Gia tetapi pikirannya untuk menghasilkan rencana cerdik tidak secerdas Gia yang memanfaatkan kelemahan kecil lawannya untuk membalik keadaan.

"Anda memiliki wawasan yang luas, kalau begitu menurut anda siapa yang akan memanangkan pertandingan ini?" Tanya Pangeran Wenxiao.

"Aku tidak yakin," ucap Raja Hantu sambil melirik Elder Yu. "Sebelumnya aku sudah yakin siapa yang akan menang, tapi jika dilihat lagi belum tentu siapa yang akan menang."

Menyadari lirikan Raja Hantu, Elder Yu hanya bersikap tenang dan melirik area pertandingan dan melihat wasit hendak menghentikan waktu istirahat.

oOo

"Waktu istirahat sudah selesai, apakah kalian sudah siap untuk bertarung?" Wasit menyadarkan mereka dari meditasi.

Gia membuka matanya dan melihat Yu Ren yang ikut membuka mata, mereka dengan serentak mengangguk dan berdiri mendekati wasit.

"Dalam ronde ini jika Gia memenangkannya maka dia akan dianggap sebagai pemenang jadi Yu Ren kamu harus memenangkan pertandingan ini agar bisa melanjutkan ke ronde ketiga," kata wasit mengingatkan mereka.

"Kami mengerti," jawab mereka bersama.

"Baiklah dengan ini saya nyatakan ronde kedua dimulai!"

Setelah wasit meninggalkan mereka, Yu Ren segera membuat penjara es untuk membatasi Gia kemudian mengeluarkan pedangnya dan melancarkan serangan terhadapnya. Gia yang terbelengu dalam es hanya bisa mengutuk dalam hatinya karena mulutnya juga terkunci es tipis. Tubuhnya menggigil kedinginan dan tidak bisa bertahan lagi jika terus seperti ini, ia terpaksa menggunakan kekuatan mentalnya untuk memaksa kendali terhadap unsur kimia di sekitarnya.

Untuk mengendalikan unsur kimia Gia bisa melakukannya dengan memanfaatkan gelombang suara, kontak fisik, dan pikirannya. Ketika dia menyanyi atau menggunakan alat musik sebagai perantara ia memanfaatkan gelombang suara untuk membungkus unsur kimia menggunakan energinya sehingga unsur tersebut dapat dia kendalikan. Cara ini adalah yang paling nyaman ia gunakan karena energinya langsung berbaur dengan unsur kimia, namun dalam jangka waktu tertentu unsur kimia tersebut akan kehilangan kendalinya.

Untuk cara kedua yaitu dengan kontak fisik, ia harus menyentuh unsur kimia atau benda yang mengandung unsur kimia tersebut untuk mengalirkan energinya sehingga ia bisa mengambil kendali. Dengan menggunakan cara ini kendalinya terhadap unsur kimia lebih baik daripada memanfaatkan gelombang suara sebab unsur kimia tersebut akan terkontaminasi dengan energinya dan menjadi bagian dari dirinya, seolah-olah dia memiliki tambahan tangan dan kaki.

Dan cara terakhir adalah menggunakan pikirannya, ia tidak terlalu menyukai menggunakan cara ini sebab ia harus menggunakan kekuatan mental untuk dengan paksa mengendalikan unsur kimia. Ia merasa terbebani menggunakan energi mentalnya karena belum terbiasa menggunakannya dan memiliki sedikit pengalaman apalagi menggunakan kekuatan mental menguras lebih banyak energi. Jadi jika dia tidak punya pilihan lain dia tidak akan menggunakan cara ini.

Crashhhh~~~

Suara pecahan terdengar keras dan Gia dengan cepat menghindari serangan Yu Ren ssebelum mengenainya. Ia mundur mengambil jarak darinya untuk mengambil nafas setelah menggunakan kekuatan mentalnya terlalu berlebihan.

"Kekuatan mental?" Yu Ren tercengang merasakan turbulensi energi yang familiar baginya sebab dia juga bisa menggunakannya. "Kamu juga kultivator spirit?"

Gia juga tercengang mendengar pertanyaan Yu Ren, bagaimana dia mengetahuinya?

"Juga?" Gia mengernyitkan dahinya. "Kamu kultivator spirit?"

Yu Ren mengangguk dengan wajah serius.

oOo

"Apa kultivator spirit?" seru Elder Feng.

Ketua Shi mengerutkan dahinya dan fokus menatap mereka. "Kultivator spirit sudah langka tetapi ada dua dihadapanku."

"Sudah puluhan tahun kultivator spirit tidak muncul, banyak dari mereka tidak bisa tumbuh dewasa karena jiwa mereka diburu oleh kultivator gelap," desah Pangeran Wenxiao sambil menggelengkan kepala. "Karena kekuatan jiwa mereka lebih baik dari kultivator biasa, banyak kultivator gelap memburu mereka untuk meningkatkan kekuatan dan memperpanjang umur."

"Elder Yu kamu benar-benar menjaga kultivator spirit dengan baik, jika bukan karena pertandingan ini maka rahasia Yu Ren tidak akan pernah terungkap," komentar Elder Feng sambil melirik Elder Yu.

Walaupun dipermukaan wajah Elder Yu terlihat tenang tetapi tangan dibalik jubahnya telah tergepal kuat dan gemetar karena rahasia Yu Ren telah terungkap. Selama ini dia telah menjaga rahasia ini sepanjang hidupnya bahkan putranya atau ayah Yu Ren tidak mengetahui kemampuan sebenarnya. Dia melakukan ini demi kebaikan Yu Ren agar dia tidak diburu oleh kultivator gelap yang mengincar jiwanya tetapi sayang sekali rahasia ini telah terungkap dan membuatnya sangat khawatir.

Raja Hantu melirik Elder Yu dan membuka mulutnya. "Menggunakan kalung yang terbuat dari mutiara liangfu untuk menutupi kekuatan jiwanya dan memanfaatkan elemen angin dan es sebagai kamuflase kekuatan biasa memang akan menyamarkannya sebagai kultivator martial tetapi juga membatasi potensinya dalam mengembangkan kekuatan jiwanya."

"Padahal jika dia telah mengasah kekuatan jiwanya sejak dulu maka potensinya akan lebih besar dan mungkin saja dia menjadi pengerajin," tambahnya sambil menyeringai.

Ekspresi Elder Yu pecah ketika mendengar kata 'Pengerajin' dari Raja Hantu, walaupun klan Yu terkenal dalam membuat senjata mereka bukanlah seorang pengerajin sejati sebab tidak satupun dari mereka adalah kultivator spirit. Sebelumnya klan mereka menghasilkan banyak kultivator spirit namun lama-kelamaan karena pemburuan kultivator spirit jumlah mereka semakin berkurang hingga dalam generasi ini hanya Yu Ren lah satu-satunya kultivator spirit.

Pengerajin adalah profesi di dunia kultivator seperti halnya alkemis, master array, penjinak binatang, dan ahli tanaman. Untuk menjadi pengerajin syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai kultivator spirit sebab dalam membuat senjata spiritual dibutuhkan kekuatan mental untuk mengolah bahan-bahan sehingga menjadi senjata spiritual yang dapat menyatu dan mengenali tuannya.

Karena hal tersebut senjata spiritual sangat langka di benua Tianzi dan tidak seorangpun yang akan menjualnya. Bahkan klan Yu yang terkenal sebagai ahli pembuat senjata hanya memiliki satu senjata spiritual yang berasal dari nenek moyang mereka dan disimpan dalam keamaanan ketat sehingga tidak ada yang mencurinya.

Kelahiran Yu Ren di klan Yu membuat elder Yu menempatkan 'harapan' klan dipundaknya dan berharap suatu hari dia bisa mewujudkannya, karena hal inilah dia menyembunyikan bahwa Yu Ren adalah kultivator spirit.

"Tapi tidak terlalu terlambat jika dia memfokuskan kekuatan jiwa dan mentalnya," kata Raja Hantu sambil menompang kepalanya.

Elder Yu menatap Raja Hantu seolah-olah meminta petunjuknya, dia rela melakukan apapun asalkan perkembangan Yu Ren tidak akan berhenti sehingga dia bisa mewujudkan 'harapan' klan yang bahkan nenek moyang pendiri klan Yu tidak dapat mewujudkannya.

oOo

"Aku tidak menyangka kamu adalah kultivator spirit." Yu Ren manatap Gia dan menghentikan serangannya. "Tapi aku bingung bukankah 3 bulan lalu aku jelas tidak merasakan kekuatan pada tubuhmu, sebenarnya apa yang terjadi selama 3 bulan?"

Gia mengatur nafasnya yang terengah-rengah dan tersenyum menanggapi Yu Ren. "Aku menjemput orang dipinggir jalan dan menyelamatkannya, orang itu kemudian membayar dengan tubuhnya sehingga aku dapat memiliki kekuatan. Sebenarnya aku bukannya tidak memiliki kekuatan tetapi kekuatanku disegel."

Ditempat juri Xiuhuan cemberut mendengar perkataan Gia yang menjemput orang dipinggir jalan, dia tidak dijemput oleh Gia tetapi mengantarkan dirinya sendiri pada Gia. Lagipula yang mencuri bunganya adalah Gia dan dia harus bertanggung jawab!

"Disegel?" Yu Ren mengabaikan kalimat pertama dan sangat penasaran kenapa kekuatan Gia disegel.

Gia mengangguk dan menjelaskan dengan singkat. "Aku tidak tahu siapa yang menyegelnya tetapi sekarang segel tersebut telah hancur sehingga kekuatanku muncul."

"Kita lanjutkan pembicaraan ini dilain waktu sekarang kita fokus pada pertarungan kita."

Yu Ren mengangguk mengerti dan mengangkat pedangnya. "Hari ini aku tidak akan menyerah!"

Gia menyeringai dan mengeluarkan pedangnya. "Aku juga."

Suara detingan pedang terdengar keras dan percikan energi menyelimuti mereka, sadar bahwa dia tidak bisa menggunakan elemen anginnya, Yu Ren menyerangnya secara langsung menggunakan elemen es dan membatasi pergerakannya dengan benih es yang telah ia sembunyikan di bawah tanah.

Gia terdesak dan merasakan kakinya semakin dingin hingga memperlambat pergerakannya, ia terlambat menyadari bahwa Yu Ren telah memasang jebakan di awal serangannya tadi. Selain menangkis serangan Yu Ren dia harus bertahan dalam suhu dingin yang membungkusnya, bahkan ketka bernafas ia mengeluarkan udara dingin dari mulutnya.

Yu Ren berhasil mendorong Gia hingga membuatnya terdorong ke dinding, ketika pedangnya akan menyenai tubuh Gia dia terlambat menyadari nyala api kecil yang tiba-tiba membesar hingga membuatnya terlempar ke belakang dan ia menggunakan pedangnya sebagai penompang tubuhnya untuk mendarat.

Gia bernafas lega karena berhasil mengeluarkan pematik api tepat waktu dan mendorong Yu Ren sekaligus membuat daerah sekitarnya mulai menjadi hangat walaupun es Yu Ren belum mencair sepenuhnya.

"Uhuk... uhuk..." Yu Ren terbatuk-batuk karena merasakan dadanya sakit, sebelum ledakan api semakin membesar Gia telah melancarkan serangan ke dadanya yang membuatnya mundur sehingga dampak ledakan api tidak terlalu besar padanya. Seandainya Gia tidak mendorongnya Yu Ren pasti akan penuh dengan luka terbakar.

"Gia kamu terlalu baik terhadap lawanmu uhuk... uhuk..." Yu Ren menegakkan tubuhnya dan menatap Gia. "Tetapi dalam ronde ini aku harus menang!" ucapnya dengan tegas.

Gia merasakan firasat tidak enak melihat tatapan Yu Ren.

Yu Ren melepaskan gelang yang diberikan kakeknya dan tiba-tiba munculah cahaya berwarna biru yang menyelimuti tubuhnya. "Maaf Gia aku harus menggunakannya untuk melawanmu."

-TBC-


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C91
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login