Download App
15.38% Vika's Story

Chapter 8: Kenapa harus mereka?

"Emh..." Vika terbangun

"Bang..." serunya sambil meraba raba tempat tidurnya, namun ia tidak menemukan apa pun

Vika membuka matanya perlahan, ketiga abangnya sudah tidak ada

"Udah mandi ya...? Yaudah deh..." batin Vika

Ia turun dari kasur, lalu berjalan menuju ke bawah

"Emh...kok harum ya...?" ia melihat ke arah dapur

"Abang masak?" batinnya

"Bang..." ia memanggil abangnya

"Iyaaaa" jawab seseorang, suara Ethan

"Masak apa?" tanya Vika saat berada disamping Ethan

"Ayam goyeng" balas Ethan

"Ohhh, hoamhh, hp Vika mana?" tanya Vika setengah sadar

"Itu sama Elvin" jawabnya

"Oke...makasih..." balas Vika

Vika mencari Elvin dan menemukannya di ruang makan, sedang menyiapkan meja untuk sarapan

"Bang Elvin...Vika mau minta hp..." seru Vika

"Nih" balas Elvin sambil menyodorkan hp ke Vika

"Makasih bang..." jawab Vika yang masih setengah sadar

"Hehhhh???" matanya terbuka lebar sekarang, ia terkejut dengan isi pesannya yang beribu ribu dari anggota osis dan...kepala...sekolah?

"Oh my God" seru Vika

"ABANG!!!" teriak Vika sekuat yang ia bisa

"Apa??" jawab ketiga abangnya polos

"Kenapa gak dikasih ke Vika sih??!! Ini dari kepsekk, kalo Vika dihukum gimana?! Banyak berita penting lagi!! Abang ini gimana sih?!" Vika memarahi ketiga abangnya

"Yaudah kali! B ae" jawab Elvin santai

"Apa nya yang b ae?! Vika nanti ada rapat?! Terus ke kantor kepsek, terus Vika nganterin anak anak kuliah ngelilingin sekolah!! Arghhh" Vika mulai stress

*Brakk

"Vika ngambek" seru Vika sambil meninggalkan hp dan abangnya

"Gak sadar dia?" tanya Evan

"Kagak, yaudahlah, sekalian kita surprise in aja" jawab Elvin

Vika sudah selesai mandi, ia kemudian makan bersama ketiga abangnya, dan masih saja sibuk dengan hpnya menjawab wa dari Dimas, selaku wakil ketua, dan kepsek serta kawan kawannya yang lain

"Vika, kalo makan hpnya ditaruh dulu" seru Evan

"Taruh taruh! Mau taruh gimana hah?! Syukur ketua! Kalo gak gue udah dibasmi sama Dimas tau gak?!" Vika masih saja ngegas

Selesai makan, mereka semua pergi, ketiga abangnya mengantar Vika terlebih dahulu, lalu mereka pergi ke kampus

*Tok tok tok

Vika mengetok pintu ruangan osis setelah menaruh tasnya ke kelas

"Eh, ketua ketua! Diem!" seru seseorang

*Ceklek

Pintu itu dibuka, Vika melihat, semuanya sudah berkumpul, menyisakan dirinya untuk memulai rapat

"Saya memohon maaf yang sebesar besarnya atas keterlambatan ini, hp saya kemarin di sita, tapi saya sudah tau apa yang akan kita lakukan, so, sebelum memulai rapat, mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing, berdoa dimulai" seru Vika

2 menit kemudian

"Berdoa selesai" serunya kembali

"Jadi ketua, bagaimana dengan penyambutan mereka?" seru seseorang, Dimas lebih tepatnya

"Baik, saya, selaku ketua akan mengajak mereka melihat lihat bersama wakil saya. Sementara untuk penyambutan akan ada saya, wakil, sekretaris, bendahara, Yuni, dan Veve serta Moses" jelas Vika

"Bagaimana dengan sisanya, ketua?" tanya seseorang

"Saya melihat, mereka akan menilai sekolah ini, bukan? Jika nilai kita bagus, mereka akan membantu dalam hal hal tertentu di sekolah kita, kalian, sebagai anggota osis, saya meminta kalian semua berada di setiap lorong saat mereka berjalan, atau mungkin ada pendapat lain dari kalian?" seru Vika sambil meminta pendapat anggotanya

"Siap! Tidak ada, Ketua!" seru mereka semua kompak

"Baik, ada yang ingin dipertanyakan?" seru Vika

"Ketua! Bagaimana dengan penyambutan nanti? Apa yang akan kita lakukan?" tanya Liona selaku sekretaris osis

"Good, Liona, sebagai penyambutan, kita, kepsek dan wakil kepsek, akan berbicara sebentar di depan sekolah, saya dan kepsek yang akan berbicara, Oh ya, kebetulan, satu lagi, aula dalam sekolah, itu akan menjadi tempat berkumpul mereka nanti, saya meminta, disana juga berjejer para anggota osis, apakah bisa?" jelas Vika yang disertai dengan pertanyaannya lagi

"Siap! Bisa, ketua!" jawab mereka kompak

"Baik, saya akan berbicara sebentar kepada kepsek, bila ada yang ingin ditanyakan, silahkan bertanya pada Dimas, sekian dari saya, terimakasih, Salam pagi!" seru Vika menutup rapat tersebut

"Siap! Siap! Siap! Salam pagi!" jawab mereka kompak dan penuh semangat

Diluar, Vika tertawa kecil, ia bangga akan anggotanya

Setelah itu ia berjalan menuju ruang kepsek

*Tok tok tok

"Masuk" seru seorang pria dari dalam

"Selamat pagi pak, saya memohon maaf yang sebesar besarnya atas ketidaksiapan saya kemarin, saya sudah mempersiapkan semuanya untuk anggota saya" jelas Vika sambil menundukkan kepalanya

"Tidak apa apa, Vika, jadi kamu sudah tau semuanya, saya rasa tidak perlu dijelaskan, tugas kamu hanya membawa mereka berkeliling kampus kita, kamu sanggup?" tanya kepsek itu

"Siap! Saya sanggup, pak!" jawab Vika

"Baiklah, ini yang akan kita bicarakan pada mereka di depan nanti, sekalian pula dengan tugas kamu membawa mereka berkeliling, kamu sudah memilih 6 orang untuk penyambutan, bukan?" tanya kepsek itu sambil menyodorkan kertas kepada Vika

"Sudah pak!" jawab Vika tegas

"Bagus, kamu hanya perlu mengingat apa yang kamu katakan, 10 menit lagi mereka sampai, mereka akan ikut dalam upacara kita pagi ini, ada yang ingin kamu tanyakan?" seru kepsek itu

"Siap! Tidak ada, pak!" seru Vika

"Baik, silahkan kamu memanggil keenam teman yang kamu pilih, lalu kamu boleh mengingat di ruangan ini, kita akan pergi bersama nanti, mengerti?" tanya kepsek itu

"Siap! Saya mengerti, pak!" seru Vika

"Baik, kamu boleh pergi sekarang" balas kepsek itu

Vika menunduk, kemudian berjalan keluar

"E buset...banyak amat yang harus gue bilang...gak papa, demi sekolah yang gue cintai ini, gue rela, semoga nanti ada cogan deh" batin Vika

Ia kemudian kembali ke ruangan osis, mereka semua masih berkumpul disana

"Dimas, Liona, Lidya, Yuni, Veve, dan Moses, ikut saya ke ruang kepsek sekarang" seru Vika

"Baik, ketua!" jawab mereka kompak

"Untuk semuanya, saat upacara berlangsung nanti, kita berdiri di bawah pohon besar dekat dengan pembina, kalian hanya perlu mengikuti Jefry jika ada yang kurang paham, mengerti?" jelas Vika

"Siap! Mengerti, Ketua!" jawab mereka

Kemudian, ke-7 siswa itu pergi ke ruang kepsek

"Dimas, Liona, Lidya, Yuni, Veve, dan Moses, Vika?" tanya kepsek itu saat mereka datang

"Iya, pak" jawab Vika

"Mengapa tidak memilih Jefry?" tanya kepsek itu

"Saya mempercayakan anggota lain kepadanya, pak" jawab Vika

"Baiklah" seru kepsek itu

9 menit kemudian

*kringgg

Telepon di ruangan itu berdering

"Baik" seru kepsek itu singkat, lalu mematikan telepon itu

"Mari anak-anak, mereka sudah datang, kita akan menyambut mereka" seru kepsek itu

"Siap! Baik, pak!" seru mereka mengikuti sang kepsek dari belakang

Sesampainya didepan

"Ah...30 orang..." seru Vika melihat kerumunan itu

*Deg

"Bang Elvin...? Bang Ethan...? Dan...bang Evan...? Apa yang...? Sial! Gue gak liat kampusnya! Gak papa, gue hanya perlu formal" batin Vika melihat ketiga abangnya ada disana

Mereka berjejer dengan urutan wakil kepsek, kepsek, Vika, Dimas, Liona, Lidya, Yuni, Veve, lalu Moses

"Selamat pagi anak-anak, saya adalah kepala sekolah dari SMA ini, Vika, ketua osis, yang akan memandu kalian dalam rute hari ini" buka kepsek itu

"Selamat pagi, pak!" seru mereka semua

"Saya, selaku ketua dari kelompok yang saya bawa ini, berterimakasih atas penyambutannya, pak" seru Elvin

"Saya, selaku ketua osis dari SMA ini, berterimakasih atas kesediaan kakak dan abang untuk berkunjung ke SMA kami" balas Vika

"Baik, setelah ini kita akan melaksanakan upacara, Vika, bimbing kakak dan abang ini ke tempat mereka baris" titah kepsek itu pada Vika

"Siap! Pak!" jawab Vika

Setelah kepsek dan wakepsek berlalu pergi, barulah Vika angkat bicara

"Mari kakak dan abang, ikuti kami" serunya

Mereka berjalan, Vika melihat semuanya sudah siap, kelas 10 sampai 12 sudah berbaris, menyisakan tempat untuk tamu ini

"Silahkan, kak, bang, upacara akan segera dimulai" serunya

"Baik dekk" jawab mereka

"Dimas, Liona, Lidya, dan Moses kalian baris disini, aku akan memanggil Jefry untuk berbaris bersama kalian. Yuni, Veve, ikut aku baris di depan" serunya sambil menunjuk samping abang dan kakak itu

"Baik, ketua!" jawab mereka kompak

"Permisi, selaku ketua dari kelompok yang anda bawa, anda akan melaksanakan pidato singkat setelah upacara nanti, bisakah anda mengikuti saya?" seru Vika kepada Elvin

"Baik, 'ketua'" seru Elvin dengan menekan kata ketua

"Terimakasih" balas Vika

Vika dan Elvin menuju ke depan, tempat osis berdiri

"Jef, tolong baris disana ya, jagain tamu kita" seru Vika

"Tamu 'kita' gak perlu dijagain" tegas Elvin, mungkin ia bosan disana, jadi mengerjai Vika adalah satu satunya cara menghibur dirinya sendiri

"Maaf ketua, ini salah satu cara kami dalam menyambut kalian, saya mohon, terimalah cara kami" seru Vika sambil tersenyum

"Silahkan, Jefry" titah Vika

"Baik, ketua" jawab Jefry yang segera berlari kearah mereka

Vika berada di paling kanan, dekat pembina berbicara, lalu disampingnya adalah Elvin dan diikuti oleh seluruh anggota osis

"Dia bosan, gue harus lakuin sesuatu nanti" batin Vika

.

.

.

.

.

.

Aghu butuh pendapat~ U-U

Bantuin ges, pweaseeee


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C8
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login