Download App

Bertemu Rossweisse

Aura pembunuh Adam perlahan ditarik, tapi wajah dinginnya saat menatap Sirzechs masih ada disana. Semua Generasi Muda Iblis marah mendengar apa yang Adam katakan, tapi mereka tidak bisa berbuat apapun. Hanya dengan aura pembunuhan itu saja mereka tidak bergerak!

Sirzechs menatap Adam dan senyum pahit terpampang di wajahnya, "Aku tidak akan meminta kau untuk menerima permohonan maafku padamu. Apa juga sadar...waktu itu aku salah, bahkan aku tidak tahu...kenapa hal itu bisa terjadi."

Adam tidak menjawab dan hanya mendengus dingin pada Sirzechs lalu berdiri dan dengan tenang pergi keluar dan tidak kembali lagi!

Suasana menjadi canggung karena hal ini, tapi Adam tidak peduli. Rias menatap Adam yang pergi dan berpikir: 'Sepertinya Adam sangat menyayangi Milicas...sungguh, apa yang Onii-sama lakukan waktu itu sangat bodoh!!!'

--------

Sehari setelah Pertemuan itu, Adam mendapat pesan bahwa Odin dan satu Valkyrie pergi meninggalkan Asgard. Adam puas dengan klonnya sendiri, hanya dalam sebulan lebih, mereka berhasip mendapat kepercayaan masing-masing pemimpin tinggi di Mitologi-Mitologi lain!

Mendengar informasi ini, Adam tersenyum dan merasa bahwa waktu untuk bermain akan datang sekali lagi.

'Pertempuran dengan Loki kuserahkan pada Issei...yang terpenting adalah, kematian Baraqiel!' pikir Adam di taman sambil mengelus rambut Milicas yang tidur dengan menggunakan pahanya sebagai bantalnya.

Disampingnya adalah Grayfia yang menatap lembut pada Milicas, tapi dia juga merasa aneh melihat putranya dengan tenang tidur di paha laki-laki lain selain ayahnya!

"Apa kau memikirkan Sirzechs, Grayfia?"

Grayfia terkejut mendengar namanya dipanggil langsung oleh Adam, "Kau... memanggil namaku langsung?"

Adam tersenyum tapi tidak menoleh padanya, "Kau tahu, kau sudah berubah meskipun sedikit. Kau tidak terlalu dingin padaku saat ini, bisa dibilang kau mulai menerimaku?"

"Grayfia, jika Sirzechs tidak membutuhkanmu lagi di masa depan...lenganku akan selalu terbuka lebar untukmu nanti jika kau mengejar kehangatan lagi..."

....

Malam hari, Adam dengan sopan berpakaian formal dengan jas putih dan dasi hitam. Rambut ditata rapi dan hal ini menampakkan wajah sempurna Adam 2x lipat dari biasanya!

"Sayang, kau sangat tampan!" Akeno langsung memeluk Adam dengan erat saat dia keluar dari kamarnya.

"Kau juga terlihat cantik, sayang."

Akeni mengenakan Yukata Hitam bersulam emas dengan semburat merah muda dengan pola burung wallet. Ditambah dengan obi garis-garis perak dan putih dan seutas benang oranye yang dililitkan dan diikatkan di pinggangnya, sambil mengenakan pita Putih di atas rambutnya. 

Dia juga mengenakan haori panjang berwarna abu-abu gelap yang mencapai melewati lututnya, serta sandal zori krem dengan kaus kaki putih. Jika mereka disandingkan bersama, pakaian mereka berdua bisa dikatakan sangat Pas! Hitam dan Putih!

"Kalau begitu ayo pergi! Kita tidak bisa ketinggalan!" Adam menarik Akeno lembut.

Di depan mansion terlihat seeokor naga besar berwarna merah kecoklatan, Tannin. Naga yang menyerang grup Rias pada saat awal datang kesini dan partner latihan Issei!

Adam yang sampai disana segera memuji kecantikan Asia yang memakai pakaian pesta berwarna hijau dan Rias yang mengenakan pakaian agak terbuka berwarna merah dan Xenovia yang memakai gaun biru tapi agak terturup. Mereka berterima kasih pada Adam karena pujiannya, tapi hanya Koneko yang tidak Adam puji menyebabkan kakinya diinjak oleh Koneko!

Tanpa membuang waktu, mereka semua segera menaiki Tannin dan pergi ke pesta!

...

Perjamuan dalam acara penandatanganan perjanjian antara Pihak Tiga Faksi dan Pihak Asgard dilaksanakan saat ini.

Banyak pemimpin dari pihak Malaikat, Malaikat Jatuh, dan Iblis pergi kesini untuk menonton proses penandatanganan. Tapi jelas bagi Adam hal ini tidak menarik, kecuali bahwa di tempat ini memang tempat untuk cuci mata bagi Adam.

Sona, Tsubakki, dan kelompoknya, Rias, Akeno, Xenovia, Asia, Koneko, masing-masing dari mereka sangat memuaskan Adam!

"Yah...perempuan disini sangat Hot!" gumam Adam sambil berdiri menempel pada dinding dengan memutar-mutar anggur di tangannya.

"Oho, kau juga tahu kenikmatan ini? Sepertinya bukan hanya aku yang cabul disini?"

Adam tersenyum, "Siapa bilang, aku yang dijuluki Simbol Keseimbangan tidak cabul? jika kau kerumahku di dunia manusia, kau akan melihat banyak kecantikan disana! Odin, Raja Asgard...."

"Hahaha...jadi, kapan Thor akan kau bebaskan?"

Adam mengerang sedikit berusaha agak tidak rela, "Besok...jika kau menandatangani perjanjian damai saat ini dan jika tidak ada gangguan."

Odin tertawa dan akhirnya maju kedepan Adam. Penampilan Odin adalah seorang lelaki tua dengan rambut panjang beruban, dan jenggot yang serasi. Dia memakai kacamata berlensa emas dan putih di atas mata kirinya, tanpa tambahan rantai. Odin mengenakan jubah, yang pendek dan biru dengan lapisan emas di bagian atas dan bawah kerah.

Odin membungkuk sedikit dan berkata, "Kalau begitu aku harus berterima kasih terlebih dahulu. Juga maaf atas apa yang anakku Thor lakukan beberapa bulan yang lalu."

"O-Odin-sama! kenapa kau membungkuk pada orang ini! Jangan lupa bahwa Anda membawa nama Asgard disini!"

Adam dan Odin melihat siapa yang datang sampai Odin mendesah tak berdaya, "Haiz, Rossweisse...kau blsudah telat dan bahkan tidak tahu siapa dia?"

Wanita bernama Rossweisse ini menatap Adam dengan cermat sebelum dengan gugup membungkukkan badannya 90° pada Adam sambil meminta maaf!

"Tidak apa-apa. Kalian tidak mengenalku itu wajar, kecuali orang-orang tua seperti Odin. Jadi jangan membungkuk seperti itu, memalukan."

Rossweisse itu segera mengangkat wajahnya, "Tidak marah?" dengan nada imut.

Terkiki, lucu, Adam mengangguk. Rossweisse menghela nafas lalu berdiri dan menepuk dadanya yang besar dengan lega.

Pada saat ini Adam melihat kecantikan Rossweisse ini. Wajah cantik dengan rambut perak panjang dan lurus serta mata berwarna aqua, tinggi sekitar 170 cm keatas, payudara besar seperti milik Rias dan wajah ekspresi yang langka.

Adam mendekati Odin dan berbisik ke telinganya, "Beri dia padaku...anggap kompensasi unttukku, bagaimana?"

Odin meengangguk dan menempatkan lengannya pada pundak Adam lalu berbalik dan berdiskusi berbisik disana.

"Apa kau yakin?... dia sifatnya, agak serius kau tahu?" kata Odin.

"Tidak apa-apa...kecantikan ini sangat langka!"

Odin mengangguk dan berkata, "Kalau begitu DEAL!"

"Apa yang kalian berdua bisikkan disana? mencurigakan! Odin-sama! jangan bipang kau akan mengajak "Dia" untuk pergi mengintip bukan?!"

Odin dan Adam segera berbalik dan menggelengkan kepala mereka dengan cepat.

"Tidak mungkin! Jika aku ingin mengajaknya, lebih baik dengan bocah Azazel itu!"

Rossweisse menatap Odin dengan curiga sampai akhirnya Odin berdehem, "Ehem, itu benar! Bocah Azazel itu sepertinya membutuhkanku dengan cepat saat ini! Rossweisse! kau disini berbicara dengannya! ingat! jangan ikuti aku!" dan Odin segera pergi dengan cepat.

Melihat kecepatan Odin berlari, Adam menatap Rossweisse dan bertanya, "Berapa kecepatannya berlari?"


CREATORS' THOUGHTS
Yuuya3 Yuuya3

Lassstt

Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C204
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login