Download App
36.98% Gathering The Heavenly Girls With System (Drop) / Chapter 144: Disini aku Berjanji

Chapter 144: Disini aku Berjanji

Kegelapan diikuti oleh sakit jiwa merobek menenggelamkan pikiran Tian'er tanpa ada pengumuman sedikitpun.  Seolah-olah kesadarannya telah jatuh ke dalam kegelapan tanpa akhir. 

Tian'er membuka matanya yang berwarna putih, dia terkejut melihat bahwa dia memasuki Mode Samsara tanpa sadar.

"Apa yang terjadi....Hah?! Aku dalam mode Samsara lengkap bukan? kenapa aku bisa berbicara?"

Setelah periode waktu yang tidak diketahui, Tian'er sudah bosan dan tiba-tiba sinar yang luar biasa meledak di dalam kegelapan dan melilit kesadaran yang mengambang di dalamnya. Cahaya ini seperti gambar yang tak terhitung jumlahnya saat berkedip-kedip. 

Setiap gambar tampaknya Tian'er sendiri yang merasakan itu.

Pikiran Tian'er terjatuh dalam cahaya gambar ini. Selanjutnya, dia benar-benar kehilangan kesadaran. Perasaan seperti itu bahkan lebih aneh daripada saat dia menjadi Protagonis du dunia Trinity.

Kesadaran Tian'er akhirnya sepenuhnya tenggelam di dalamnya, tidak dapat membebaskan dirinya sendiri. Ingatannya sepertinya dilucuti ketika ingatan baru mengambil alih.

...

Dalam reinkarnasi pertama, dia masih Tian'er dari Kota Qingyang. Sama seperti saat pertama kali dia pertama kali datang ke dunia Wu Dong Qian Kun.

Dia melihat bahwa Ling Qingzhu menjadi istrinya disini dan memang memenuhi Syarat sebagai Permaisuri.

"Apa yang akan terjadi?"

Ling Qingzhu tersenyum sedih dan berkata, "Aku dan kau adalah satu. Tapi...kenapa kau harus meninggalkanku? Aku tidak setuju dengan ini!"

Tian'er yang masih bingung tiba-tiba merasakan bahwa dadanya ditembus sesuatu dan mengeluarkan darah yang tak terhitung jumlahnya.

"Gah....apa yang terjadi?"

Ling Qingzhu menyentuh tangannya dan berkata, "Kau bodoh! Kenapa kau menjadikan dirimu tameng untuk serangan King Seat Yimo?! Apa hebatnya dengan itu?! Kau akan meninggalkanku setelah ini!"

Tian'er akan menjawabnya, tapi tidak ada suara yang keluar. Dia akan berkata, {Qingzhu, aku tidak akan mati, aku bisa hidup berapa kalipun aku mau...hanya saja tunggu aku selama satu jam!}

Ling Qingzhu tiba-tiba mencium bibir berdarah Tian'er dengan penuh cinta dan berkata, "Aku tidak terima ini. Bahkan jika aku merusak diriku sendiri aku akan mendapatkanmu kembali! Aku tahu! bagaimana jika aku ke sana? Itu benar, aku akan merubah sejarah! Suami, tunggu aku disana!!!"

Tian'er tidak mengerti apa yang terjadi dan

visinya mulai turun ke kegelapan. Pada akhirnya, dia pudar bersama dengan penyesalannya yang tak ada habisnya.

...

Saat kesadarannya kembali di matanya, dia melihat bahwa ada Lin Dong yang memegang tombak, Ling Qingzhu yang ada disampingnya menatap Tian'er dengan senyum hangat dan semua orang menyembahnya dan Lin Dong.

"Apa yang terjadi?"

Lin Dong yang dewasa mengerutkan keningnya dan berkata, "Bukankah kita sudah membunuh Kaisar Yimo, kenapa kau masih bertanya?"

Tian'er mengangguk dengan bingung sampai geraman kuat membuat takut semua orang disana. Tian'er melihat ruang terbuka dan menampilkan seekor harimau putih besar dengan aura megah disekitarnya.

"White Tiger! Apa yang kau lakukan disini?!"

Harimau putih segera turun dan memandang Tian'er, lalu berkata: "The Great Thousand World membutuhkan bantuanmu! Cepatlah! Kita tidak punya waktu lagi!!!"

Tian'er tidak tahu kenapa dia tergesa-gesa, tapi dia mengangguk dengan serius dan membuka sobekan ruang yang sangat besar di udara.

Saat dia akan memasuki ruang itu, Ling Qingzhu memegang tangannya dengan erat dan berkata, "Apa kau akan meninggalkanku ""Lagi"", bahkan kita belum melakukan itu sekalipun sejak kita resmi berhubungan. Dan disini kau mau lari meninggalkanku ""Lagi"""?!"

Tian'er tidak tahu apa yang dia maksud, tapi dia berkata: "Qingzhu, aku harus membantu Harimau Putih. Kau tunggu dulu disini. Sampai saat aku kembali, jangan lupakan aku."

Saat Tian'er pergi, Ling Qingzhu menangis dan bergumam: "Disini juga gagal...kenapa...kenapa?"

...

Gambaran sekali lagi berubah satu demi satu. Kehidupan satu demi satu berlalu seolah-olah itu tidak akan pernah berakhir. Kesadaran telah jatuh ke dalam jurang tak berujung ini dan dia tidak bisa lagi menemukan dirinya yang sebenarnya.

Dia selalu bertemu Ling Qingzhu di setiap gambaran kehidupan ini. Namun, itu hanya sekilas, atau dia bahkan tidak sampai menjalin hubungan serius. Jika dia menjalin hubungan serius, Tian'er disana selalu belum memakannya dan saat akhir gambar, dia akan menghilang entah kemana meninggalkan Ling Qingzhu yang selalu berkata, "Gagal lagi..."

...

Kehidupan di gambaran berlalu satu demi satu.

Dalam gambaran kehidupan saat ini, dia sekali lagi bertemu Ling Qingzhu dan menjalin hubungan serius dengannya. Hari demi hari mereka habiskan bersama dan bahkan sudah mencapai tahap saling berciuman, tapi entah kenapa Tian'er selalu tidak yakin jika akan memakannya.

Di suatu gunung, bunga-bunga cerah sejauh mata memandang menutupi tanah gunung-gunung itu. Saat angin bertiup kencang, aroma segera memenuhi area itu.

Tian'er duduk di dalam lautan bunga ini. Dia melihat ke depan, di mana sosok wanita muda yang anggun dan lembut menari dengan terampil. Bunga memenuhi langit dan tampak menari bersama dengan lilitan pinggangnya saat mereka berkumpul di sekelilingnya. 

Wanita muda yang jelas seperti lonceng perak seperti tawa adalah suara yang paling indah di dunia ini.

Tatapannya lembut saat dia melihat wanita muda itu. Pada saat ini, perasaan yang begitu rumit tiba-tiba keluar di hatinya dan tanpa sadar matanya terlihat keruh sedikit.

"Tian, apa yang terjadi?" Ling Qingzhu tiba-tiba datang dan bertanya.

Saat dia menatap wajahnya, dia tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih tangannya.Dia diam untuk waktu yang lama. Pada akhirnya, dia berkata, "Qingzhu, apakah kita pernah bertemu sebelumnya? di kehidupan sebelumnya?"

Ling Qingzhu terkejut dengan kata-katanya yang tiba-tiba. Segera setelah itu, wajahnya yang cantik langsung berubah agak aneh dan air mata tiba-tiba keluar.

"Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku?" 

Tian'er segera memeluk sambil menghapus air mata Ling Qingzhu.

Namun, menanggapi pertanyaannya, Lin Qingzhu hanya berkata: "Kau bukan dia dan aku bukan aku. Apa yang aku cari adalah dia yang asli dan bukan kamu. Sampai saat aku menemukan dia, aku akan mengarungi jalan tanpa akhir ini..."

Ling Qingzhuang memandang Tian'er didepannya dengan mata penuh kasih sayang.

Matanya tanpa sadar menjadi benar-benar merah. Secara khusus, air mata sekali lagi mengalir keluar tanpa henti dari mata indahnya itu.

Tian'er juga mendengar, "Jalan ini juga bukan dia, tidak ada Istana Dewi..."

"Semua ini ... palsu, kan?" kata Tian'er datar.

Ling Qingzhu menatapnya. Dia menggerakkan tangan mungilnya dan meletakkannya di hatinya, "Tidak bisakah kamu merasakan apakah itu asli atau palsu? Beberapa hal tidak akan pernah berubah bahkan setelah berjuta jalan di sana. Itulah yang aku cari. Suamiku, Saudariku, Dialah yang aku cari sampai sekarang. "

"Yang aku inginkan sekarang adalah menemanimu, apa tidak apa-apa? sampai saat kau akan meninggalkanku...""Lagi""". "

Mata Tian'er sekarang juga memerah karena kesedihan yang sangat besar memukul matanya, menyebabkan pandangannya kabur. 

Tubuhnya sedikit gemetar. gambaran kehidupan yang tak terhitung jumlahnya meledak di kedalaman pikirannya, ketika kesadarannya yang terlihat mulai benar-benar kehilangan warnanya pada saat ini.

Tampilan yang hilang di mata putih murni itu berubah menjadi kedalaman. Pada akhirnya, matanya menutup dan suara Ling Qingzhu terdengar lagi, "Aku akan mencarimu lagi, lagi, dan lagi....Suami tercintaku...di dunia yang tak terhitung jalannya."

-----------------

"AAArRRRgGghggHHGHG!!!!!!!"

Tian'er yang kembali ke dunia nyata mengangkat kepalanya, ketika jantung yang merobek deru kesakitan bergema ke kejauhan dan bergema di seluruh negeri. Kesedihan yang terkandung di dalamnya bahkan menyebabkan langit menjadi gelap.

"Qingzhu! Qingzhu! Jadi itu yang terjadi! Maafkan aku! Qingzhuuu!!!!!!"

Air mata mengalir deras saat dia jatuh tak berdaya di tanah sambil memukulnya dengan keras. Dia tidak bisa lagi menekan perasaan di dalam hatinya, dan menangis seperti anak yang tak berdaya.

"Kenapa kau tidak membicarakannya denganku! Kenapa kau memendam itu semua dalam dirimu!"

Mata Lin Tian buram saat dia bergumam, "Biarkan aku menemanimu dalam hidup ini."

"Semua ini sudah cukup."

"Jadi ..."

Tian'er menyeka air matanya dan menatap tegas ke kejauhan sambil berkata.

"Qingzhu, tunggu aku! Kita akan selalu bersama di kehidupan ini. Maafkan kesalahanku karena tidak memberitahumu di jalan pertama yang kau lalui. Disini, Aku berjanji."


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C144
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login