Download App
60.86% Summons System In One Piece World ( Indonesia ) / Chapter 42: LITTLE GARDEN

Chapter 42: LITTLE GARDEN

Pesawat cakra ini berbentuk seperti pesawat jet dan hanya memiliki satu tempat duduk. Pesawat ini memiliki kecepatan yang sangat cepat sekitar 1/4 dari kecepatan cahaya. Lana tidak perlu mengkhawatirkan kekurangan tempat untuk menyimpan barang bawaannya karena Noah telah memberikan Cincin penyimpanan yang cukup luas untuk menaruh banyak hal.

Lana membuka peta dan mengarahkan tujuannya ke Ke Pulau awal dari Grand Line. Lana tidak perlu melewati Redline karena dia bisa terbang dengan aman diatas Calmbelt dan langsung menuju Grandline tanpa masalah.

Lana mengaktifkan mode tidak terlihat dan meluncur ke tujuannya. Menurut ayahnya, sebisa mungkin untuk tidak memperlihatkan pesawat ini kedunia. Lana mengerti alasannya kenapa, jadi Lana melakukan apa yang dikatakan ayahnya.

Lana masih belum terlalu ahli dalam menggunakan Pesawat ini, jadi terkadang dia menabrak seekor burung atau sesuatu yang berada diudara, meskipun itu sama sekali tidak mempengaruhi pesawat.

Hanya dalam 5 Jam Lana berhasil mencapai Grandline tanpa masalah. Dengan kecapatannya ini benar benar tidak mengejutkan Lana mencari pulau yang ada di peta untuk dikunjuni pertama pertama kali.

Lana melihat peta ditangannya.

Ada pulau Whisky Peak, tidak ada yang istimewa dipulau ini, sepertinya pulau yang membosankan, yang lainnya adalah Pulau Little Garden, dikabarkan disana ada 2 orang Raksasa yang menghuninya. Hmm Lana cukup penasaran dan memutuskan untuk bermain kesana.

Setelah 3 jam perjalanan Lana sampai kepulau ini.

Noah mengamati pulau ini dari atas langit, Kesan pertamanya adalah.

Besar.

"Setiap hal dipulau ini sangat besar, Waah ada 2 Raksasa yang sangat besar juga, itu benar cerita itu benar. Dunia luar benar benar menarik sekali haha, ini menyenangkan"

Lana dengan antusias mengamati Pulau ini.

Setelah beberapa keliling mengamati, Lana memilih Tanah yang cukup luas seperti lapangan dan mendarat disana.

Dan setelah lama duduk di kapal akhirnya Lana mendarat ditanah.

"Huft, mari kita berkeliling" Lana menepuk bajunya dan melihat hutan lebat disekelilingnya.

"Baik"

Pesawat Noah masih dalam keadaan mode tak terlihat jadi aman untuk meninggalkannya disini.

"semoga saja salah satu raksasa tidak kesini dan secara tidak sengaja menginjaknya" Pikir Lana.

Lana berpikir akan baik untuk mengunjungi 2 raksasa ini dan mendengar sejarah dari pulau ini dari mereka.

"Hmm Jika tidak salah salah satu raksasa yang memiliki Perut buncit ada disini, dia tampak menyenangkan, mari kita pergi menemuinya terlebih dahulu"

Lana melihat arah lokasi raksasa buncit ini. Lana melemparkan Kunai secara melambung lurus kedepan.

Setelah Kunai mencapai titik puncaknya Lana menggunakan Hiraishin dan muncul di lokasi kunai itu.

"Waaah ini sangat menyenangkan! Aku tidak bisa melakukan hal ini saat di Kerajaan! Karena ayah pasti akan selalu memarahiku, haha"

Lana terbang bebas di udara dan kegirangan, lana melihat pemandangan dibawahnya yang luar biasa, ada seorang raksasa yang tertidur, dia mengeluarkan suara yang keras saat tidurnya. Lana menemukan targetnya dan bersiap mendarat disebelahnya.

"Yiiiiihaaaaa!!" Lana turun dengan meriah dan membuat keributan besar membangunkan sang raksasa.

Raksasa itu membuka salah satu matanya meihat Lana disebelahnya.

"Anak kecil apa yang kau lakukan?!" Raksasa ini mulai bangkit dari tidurnya dan memposisikan dirinya untuk duduk.

"Huwaaa, kau sangat besar! apa yang kau makan hingga bisa menjadi sebesar itu?!" Lana bertanya dengan polosnya.

Raksasa ini sedikit kesal karena tidurnya diganggu, tapi sepertinya Anak kecil didepannya tidak sengaja jadi dia membiarkannya.

"Bababababa Semua ksatria Elbaf memiliki badan yang besar dan kuat Karena Asal kami Elbaf adalah pulau yang dihuni raksasa Babababa!" Raksasa itu menepuk dadanya dan menatap Lana dengan seringai lebar.

Raksasa ini memiliki tawa yang unik.

"Babababa itu hebat! Jadi dipulau itu ada banyak raksasa seperti kamu?!" Lana dengan canggung menirukan tawa Raksasa itu.

"Bababa tentu saja! Anak kecil siapa namamu? Aku Brogy, dan apa yang kau lakukan ditempat seperti ini?" Sepertinya Brogy senang dengan reaksi Noah.

"Ooh Brogy, namamu bagus bababa! Namaku Lana, Lana Balqis! Panggil aku lana" Lana memperkenalkan dirinya.

"Bababa kamu juga punya nama yang bagus! Jadi apa yang kau lakukan disini?"

"Ahh aku hanya bermain dan melihat lihat, Brogy apakah kau kenal raksasa lain yang berada di sisi lain pulau ini?"

"Bababa tentu saja, dia adalah Rivalku! Kami sedang bersaing untuk menentukan siapa yang lebih kuat diantara kami berdua Babababa!"

"Woaaah itu telihat menyenangkan, aku ingin melakukannya juga!"

"Tidak tidak, kau tidak bisa, ini adalah pertarungan kami berdua, tidak akan ada yang mencampurinya! Lagian kau terlalu kecil Lana" Brogy menolaknya dengan tegas.

Mendengar ini Lana cukup jengkel dan melihat Brogy dengan kesal.

"Jadi kapan pertarungan ini dimulai? Setidaknya aku ingin melihatnya"

BANG!

Suara letusan gunung api terdengar.

"Babababa kebetulan sekali! Pertarungan akan dimulai saat gunung api meletus!"

"Rararararara"

Sebuah tawa lain terdengar dari sisi lain pulau.

Brogy berdiri dan mulai berlari ke arah pusat pulau.

"Babababa Lana sebaiknya kau menjauh" Ucap Brogy sambil berlari.

Lana telah menusukan kunai di helm Brogy, jadi dia tenang karena bisa pergi kesana kapanpun.

DANG!

Suara tabrakan pedang terdengar diseluruh pulau.

Pertempuran Dorry dan Brogy dimulai.

Lana tidak ingin mencampuri pertempuran mereka dan hanya akan menonton dari jauh.

Lana telah memutuskan untuk membuat pulau ini untuk menjadi pulau pertama yang akan dikuasainya, meskipun hanya ada Dorry, Brogy dan beberapa binatang purba lainnya, Lana masih menyukai pulau ini karena menarik.

Jadi tantangan pertamanya adalah.

Mengehentikan pertarungan mereka dan membuat mereka berdamai.

.

.

.

Pertarungan selesai, dan hasilnya adalah seri. Lana muncul di atas kepala Brogy dan melihat Dorry.

Dorry kaget melihat kemunculan Lana yang tiba tiba. Sedangkan Brogy tidak merasakan apa apa dan tertawa melihat wajah keanehan Dorry.

"Babababa Dorry kau membuat wajah yang lucu" Dorry tertawa lepas sambil menunjuk kepala Brogy.

"Anak kecil muncul tiba tiba di atas kepalamu, apakah kau menyembunyikannya di helm mu selama pertempuran ini?" Dorry mencoba berpikir logis.

"Tidak, aku tidak menaruh apapun di kepalaku, tunggu.. Anak kecil?"

Kemudian Brogy mulai memikirkan Lana.

"Lana?!"

"Yo Brogy"

.

.

.

Kedua raksasa ini ingin kembali ketempatnya masing masing tapi Lana menghentikannya. Mereka berdua keras kepala ingin kembali, jadi Lana menggunakan sedikit kekerasan, dia membuat 2 bayangan dan menggunakan Armament Haki untuk memukul kedua raksasa ini.

Hasilnya mereka kembali ke hadapan Lana.

"Nah sekarang mari bicara"

Lana menceritakan bahwa dia ingin membuat sebuah pangkalan disini dan berharap Dorry dan Brogy bisa menjadi pengurusnya.

Mereka berdua tidak mau bekerja sama, karena pada dasarnya mereka bermusuhan. Lana bertanya apa yang menyebabkan mereka bermusuhan, tapi mereka tidak tahu.

Akhirnya Lana menggunakan genjutsu pada mereka berdua dan memvisualisasikan penyebab pertengkaran mereka.

Dari situ hal sepele dilihat Lana yang membuatnya ingin memukul kepala kedua raksasa ini.

"Hei lihat ini, kalian pada dasarnya sudah menyelesaikan pertandingan kalian, jadi tidak perlu pertempuran lebih lanjut"

"Babababa ternyata begitu, sepertinya teman kecil kita benar Dorry"

"Rararara, Itu benar, Brogy, teman kecil mari kita minum bersama rararara"

Mereka bertiga berpesta, tapi lana tidak minum minuman keras dan hanya memakan daging yang telah didapatnya dari perburuan.

Begitulah hari berakhir.

Hari berikutnya.

"Jadi Dorry, Brogy, kalian akan pergi dari pulau ini?" Noah menggigit daging dan bertanya pada mereka berdua.

"Hmm ya, setelah meningat kembali hal hal ini , kami ingin kembali ke kampung halamanku, Elbaf" Dorry mengusap dagunya.

"Bababa, ya aku penasaran keadaan kampung halamanku" Brogy setuju dengan itu, dia mengguncang gelas dilengannya dan mulai meminumnya dalam satu tegukan.

"Hmmm, bisakah kamu menjaga pulau ini beberapa tahun sebelum pergi ke Elbaf?"

"Hmmm" Mereka berdua berpikir.

"Aku akan memberikan kalian banyak sake yang cukup untuk 3 tahun penuh!"

"Setuju"

"Baik!"

Mereka berdua menjawab hampir bersamaan.

Mereka merindukan kampung halamannya, tapi bukan berarti mereka terburu buru untuk kembali juga.

Setelah selesai sarapan. Lana membangun sebuah bangunan sekitar 10 meter dengn gaya kayunya. Kemudian dia mengeluarkan 2 robot yang berbentuk seperti terminator.

Lana memberitahu mereka bahwa kedua robot ini akan memerintahkan Brogy dan Dorry untuk melakukan ' beberapa hal ', dan yang mereka perlu lakukan hanya mematuhinya.

Beberapa hal ini sepertinya hal yang sepele sehingga Dorry dan Brogy tidak keberatan.

Dorry dan Brogy benar benar orang yang baik, mereka mudah percaya terhadap orang baru, bukan seperti Lana akan melakukan sesuatu yang buruk, hanya mereka terlalu baik, itu saja. Tapi karena itu juga, mereka mau membantu lana.

Begitulah 2 hari pertamanya berlangsung, Lana mulai mencari pulau selanjutnya yang akan dia kunjungi.

.

.

.


CREATORS' THOUGHTS
Xiao_Nai Xiao_Nai

Maaf kalau ada kesalahan kata, aku kadang suka ketuker nulis Lana malah nulis Noah

kita mulai pelan pelan yaa, santai wkwk

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C42
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login