Bai Yanshen mengambil keuntungan di tengah kemabukan Su Xiqin dan menciumn wanita itu. Setelah itu, ia mengantarkan Su Xiqin pulang ke apartemennya karena ia sendiri masih memiliki pertemuan penting di sore hari.
Ketika Tang Xixi tiba di apartemen Su Xiqin, Su Xiqin sedang tidur di kamarnya. Tang Xixi begitu terkejut dan berpikir, Apa hubungan Su Xiqin dengan Bai Yanshen?
Ketika Su Xiqin bangun, hal pertama ia lakukan adalah menyalakan lampu di meja. Samar-samar, ia merasakan sakit di bagian dahinya karena efek setelah mabuk. Setelah Su Xiqin membersihkan diri di kamar mandi, ia keluar dari kamarnya dan melihat Mo Jintian yang duduk di sofa dan tertawa sambil melihat film kartun GG Bond di televisi.
Ketika Mo Jintian mendengar suara langkah kaki, ia mendongakkan kepalanya dan menyipitkan matanya melihat Su Xiqin yang tersenyum, "Mama sudah bangun."
"Hm… Iyam" jawab Su Xiqin sambil berjalan menuju sofa. Rasa bersalahnya kepada putranya semakin meningkat karena seharusnya ia tidak pergi mabuk dan meninggalkan putranya sendirian.
"Mama ketiduran. Kamu lapar?" tanya Su Xiqin.
"Aku baru saja makan beberapa biskuit. Bibi Xixi sekarang sedang memasak di dapur untuk makan malam," kata Mo Jintian dengan suara khasnya yang lucu.
Alis Mo Jintian begitu mirip dengan Su Xiqin. Ia juga mewarisi kulit putih Su Xiqin. Wajahnya juga begitu gembul seperti melon dan matanya hitam besar. Beberapa saat setelah Su Xiqin memandangi putranya, ia berkata dengan menyesal, "Mama minta maaf karena tidak menjemputmu di sekolah."
"Bibi Xixi tadi menjemputku. Mama terlalu lelah, jadi Mama harus beristirahat dengan baik."
Hati Su Xiqin seketika tersentuh. Jika Mo Xigu adalah iblis yang membuatnya begitu menderita, maka Mo Jintian adalah seorang malaikat kecil yang menyelamatkannya. Tangan Su Xiqin menyentuh wajah Mo Jintian yang halus dan lembut. Di matanya, terlihat seperti ada kilatan cahaya.
"Sudah bangun?" kata Tang Xixi saat keluar dari dapur.
"Hm… Iya. Terima kasih banyak, Xixi," kata Su Xiqin menatap Tang Xixi.
"Kamu terlalu sungkan," kata Tang Xixi. Kemudian, ia mengedipkan matanya ke arah Su Xiqin seolah-olah memberi kode untuk berkata, 'Kemarilah'.
Ketika Su Xiqin melihat ekspresi Tang Xixi, ia paham bahwa ada sesuatu yang ingin dikatakannya tapi terhalang karena ada putranya. Ia pun menepuk bahu putranya dan berkata, "Kamu nonton dulu, ya. Mama mau ke dapur membantu Bibi dulu."
Mo Jintian menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Hush... Pergi, pergi..." kata Mo Jintian sambil tetap fokus melihat ke arah layar televisi.
Begitu Su Xiqin sampai di dapur, Tang Xixi lansung bertanya, "Apakah kamu tahu bagaimana kamu bisa pulang?"
"Bukankah kamu yang mengantarkanku?"
Tang Xixi menggelengkan kepalanya, lalu menatap Su Xiqin dengan tatapan bingung. "Seorang pria yang telah mengantarkanmu pulang," jawabnya. Setelah diam beberapa saat, Tang Xixi melanjutkan kata-katanya dengan ekspresi yang sedikit ngeri, "Nama orang itu adalah Bai Yanshen. Katakan yang sejujurnya, kamu punya masalah apa dengannya?"
Su Xiqin seketika menegang saat mendengar nama Bai Yanshen dan ia menghindari tatapan teman Tang Xixi, "Mo dan Zhuo Sheng sedang bekerja sama. Dan sekarang, aku adalah desainer dari kerja sama ini."
"Lalu, bagaimana bisa dia tahu tempat tinggalmu? Kalian memiliki hubungan?" Tang Xixi menatap Su Xiqin dengan tatapan menginterogasi. Masalahnya, Su Xiqin sendiri tidak menyangka bahwa lagi-lagi ia bertemu Bai Yanshen sehingga ia hanya bisa menatap mata temannya. "Cepat katakan yang sebenarnya," kata Tang Xixi lagi sambil melotot.
"Sebenarnya, semalam dia menyelamatkanku dan mengantarkanku ke lantai bawah," jawab Su Xiqin. Ia hanya berkata begitu dan tidak berani mengatakan bahwa Bai Yanshen pernah masuk ke apartemennya. Kalau ia tidak bicara sampai sini saja, teman baiknya yang suka bergosip ini akan terus menggali informasi.
Ketika mendengar penuturan Su Xiqin, seketika mata Tang Xixi seperti menyala. "Wah! Bukankah ini sama seperti seorang pahlawan yang menyelamatkan sang putri?"
"Tidak, dia hanya kebetulan saja ada di sana. Temannya kebetulan pemilik dari hotel itu, jadi...."
"Dia kemarin telah menyelamatkanmu dan hari ini dia lagi-lagi mengantarkanmu pulang. Bukankah itu tandanya dia tertarik denganmu? Lalu, apakah dia sudah pernah menciummu?"
Su Xiqin tertegun beberapa saat, lalu langsung mengatupkan bibirnya, "Mana mungkin? Kamu terlalu banyak menonton drama Korea. Lagi pula, aku wanita yang sudah menikah dan punya anak. Bagaimana bisa dia tertarik padaku? Kita bisa bertemu hanya karena hubungan kerja sama dan karena saat ini aku juga telah merancang desain untuk Zhuo Sheng. Aku pikir aku juga akan sering merancangkan desain untuk mereka ke depannya. Bukankah kamu tahu bahwa sekarang banyak perusahaan yang ingin menggali potensiku?"
Tang Xixi memutar matanya, lalu berkata, "Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa bercermin. Tapi, jika Bai Yanshen benar-benar menyukaimu, bukankah itu bagus?"
Su Xiqin tidak mendengar apa yang dikatakan Tang Xixi. Ia berbalik dan berjalan ke kamar mandi yang ada di sebelahnya. Tang Xixi menatap punggungnya sambil tersenyum dan berkata, "Su Xiqin, dia tidak akan mengambil keuntungan darimu."
Ketika Su Xiqin mendengar hal ini, memoti tentang Bai Yanshen yang telah menciumnya semalam sontak kembali muncul di benaknya. Wajahnya tiba-tiba menjadi bersemu merah. Untungnya, saat ini ia sedang membelakangi Tang Xixi sehingga temannya itu tidak bisa melihatnya. Kalau tidak, ia tidak tahu lagi bagaimana caranya ia harus menjelaskan hal itu.
Su Xiqin segera melangkahkan kakinya dan masuk ke kamar mandi. Ia berdiri di depan cermin kamar mandi dan mengamati bibirnya dengan saksama. Ternyata bibirnya menjadi merah dan bengkak. Ia bertanya-tanya, Berapa lama dia kemarin menciumku hingga bibirku bengkak seperti ini? Bai Yanshen benar-benar gila! batin Su Xiqin.
Tang Xixi datang, lalu menepuk pundaknya dan berkata, "Aku tidak menyangka pesonamu benar-benar kuat. Bahkan, Bai Yanshen tertarik padamu. Kamu bisa mencobanya. Ini bisa membuat Mo Xigu jengkel."
Su Xiqin menatap temannya melalui cermin dan berkata dengan serius, "Xixi, jika aku ingin membuat Mo Xigu jengkel, aku tidak akan menunggu hingga hari ini. Kamu juga tahu seperti apa Bai Yanshen. Orang kaya itu pada umumnya suka bermain wanita. Jadi, kenapa harus mempermalukan diri sendiri?"
"Ya, aku tahu kamu bukan tipe wanita yang menginginkan sesuatu setinggi langit. Tapi, mungkin di kemudian hari kamu bisa melirik Bai Yanshen."
Su Xiqin membalik badan dan berkata, "Jika Perusahaan Mo bersedia menghentikan kontrak denganku, aku akan pergi dari sini."
Tang Xixi mendadak ternganga dan terdiam. Beberapa saat kemudian, ia bertanya, "Kamu benar-benar berencana pergi dari sini?"
Su Xiqin menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Aku akan meninggalkan tempat ini bersama anakku. Itu merupakan solusi terbaik untukku."
"Lalu, kemana kamu akan pergi?"
"Aku belum yakin."
"Kamu pasti akan merasa sedikit kesusahan membawa anak itu sendirian ke luar negeri," kata Tang Xixi.
Melihat Tang XIXI yang sebenarnya tidak ingin temannya pergi, Su Xiqin tersenyum dan meyakinkan, "Aku pasti bisa."
Tang Xixi mencubit bahu Su Xiqin, lalu berkata, "Apakah kamu tega membiarkanku di sini sendirian? Hm… Begini saja, aku akan pergi bersamamu."
"Jangan membujukku. Aku sudah memutuskannya."
Tang Xixi memandang Su Xiqin tanpa daya sambil terus membujuknya. Sementara itu, Mo Xigu yang saat itu berada di ruang tamu diam-diam mengambil ponsel Su Xiqin dan menelepon Bai Yanshen.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.
— New chapter is coming soon — Write a review