Kinan langsung menepuk dahinya. Ternyata dunia sekecil ini, dan dia harus mendapatkan informasi sepenting ini di tiga bulan pencarian Meta. Lagi, Kinan menoleh melihat ponselnya kembali berbunyi.
"Ya, hallo?" sapa Kinan, setelah Hardi menyuruh untuk mengangkat dan me-loadspeaker suara yang ada di sana. Dia benar-benar penasaran, dengan nomor siapa yang sudah sedari beberapa hari yang lalu terus-terusan menerornya itu.
"Hallo, ini Kinan? Sahabat dari Meta?" tanya suara perempuan dari seberang. Kinan, dan Hardi mengerutkan alisnya. Siapa perempuan yang meneleponnya? Bagaimana bisa dia tahu tentang Meta, terlebih bertanya dengan begitu lantang. Seolah si penelepon tahu, kalau Meta telah pergi dari rumah.
"Iya, gue Kinan. Ini siapa, ya? Tau nomor gue—"