Pagi ini agaknya Yoga tampak resah. Dia sudah berdiri di sisi pintu, sambil menunggu pujaan hati datang ke kantor. Semalam dia mendapat pesan dari Kinan, jika kekasihnya ketiduran di kontrakan. Awalnya Yoga hendak menjemput. Tapi kata Kinan, dia sedang rindu dengan Meta. Jadi, dia harus mengalah, membiarkan Meta sedikit lebih lama di kontrakannya.
Saat pintu terbuka, Yoga langsung menyambar tubuh Meta, memeluknya dengan erat sampai indera penciumannya dipenuhi dengan aroma parfum Meta.
"Tita, aku rindu kamu," bisik Yoga.
Andai Meta saat ini tidak sedang kecewa kepada Yoga, pastilah dia akan membalas pelukan kekasihnya. Namun sayang, saat ini dia benar-benar merasa tak nyaman sama sekali. Pelan, dia melepaskan pelukan Yoga, tapi dengan cepat Yoga langsung membawa tubuhnya kembali ke dalam dekapannya.
"Kamu kenapa? Apa kamu marah denganku?" tanyanya. Memandang kedua mata Meta, seolah mencari jawaban di dalam sana.