Saat ini, terdengar suara lembut menyebar di antara kelompok itu, "Mohon maaf, apa kalian bisa minggir sebentar?"
Begitu mereka bubar, Shen Qianrou yang sedang menggandeng lengan Su Heng berjalan keluar dari kerumunan sambil tersenyum hangat. Pintu mobil Pagani yang berhenti di depan pintu segera terbuka. Seorang sopir tampak membuka payung, berjalan berhati-hati ke samping kedua orang itu dan berkata dengan sopan, "Tuan Muda, Nona Qianrou… Silakan naik."
Su Heng menerima payung dari tangan sopir itu. Ia merangkul bahu Shen Qianrou, kemudian naik ke dalam mobil. Begitu suara pintu mobil itu menutup terdengar, seketika menyadarkan kerumunan yang ada di sekitarnya.
"Ternyata mobilnya Tuan Su, baguslah. Lagi pula, hari ini aku juga sudah cukup kenyang melihat mereka."
"Meskipun begitu, tetap saja aku masih iri dengan Shen Qianrou!"
"Hei… Itu namanya takdir…"