"Haruskah aku bilang sekali lagi?" bibir tipis Gu Yu mengencang, tidak ada nada persahabatan dalam pertanyaannya itu.
Asisten Gu Yu merasakan bahaya yang sangat kental mulai datang menekannya. Jika sudah begini, apakah ia berani bicara lagi dengannya?
Asisten Gu Yu pun langsung terburu-buru menggelengkan kepala, "Tidak, tidak perlu. Saya mengerti."
Gu Yu menggerakan matanya miring menyapu asistenya. Melihat asistennya masih berdiri di tempat, ia berkata dengan nada malas, "Hah, apa kau tidak ada kerjaan lain?"
Kepala asisten itu bergetar seperti terguncang drum, "Tidak... tidak.. tidak.., saya masih ada banyak sekali pekerjaan. Saya akan segera pergi... tidak mengganggu Anda lagi."
Sambil berbicara seperti itu, si asisten langsung berbalik dan meninggalkan ruangan Gu Yu.
Setelah kembali ke tempatnya, si asisten mengelap keringat di dahinya. Ia pun langsung meminum teh susu untuk meredakan ketegangan di dalam dirinya.