Mereka berpelukan erat dengan dada berdebar kencang dan napas memburu, sambil memejamkan mata. Ini adalah hari paling membahagiakan dalam hidup Therius. Mulai hari ini, hidupnya lengkap. Ia tidak menginginkan apa pun lagi di dunia ini.
Ahh... mungkin kalau waktunya sudah tepat, ia ingin memiliki anak-anak bersama Emma. Mereka pasti akan sangat menggemaskan.
Pikiran itu membuat senyuman tersungging di bibirnya. Begitu napasnya menjadi teratur, ia membuka matanya dan mencium bibir Emma kembali.
"Aku sangat mencintaimu. Terima kasih untuk malam ini.." bisiknya dengan suara parau. Sepasang mata topaznya menatap Emma dengan penuh cinta.
"Hmm..."
Emma balas menatap Therius dengan ekspresi puas dan bahagia. Ia hanya menggumam, tidak sanggup lagi berbicara. Seluruh tenaganya telah terkuras akibat permainan cinta mereka semalaman