Download App

Chapter 241: Ibu (1)

"Diam kau, anak brengsek! Kau mau cari mati ya?" bentak lelaki itu. Therius tidak mempedulikan pisau yang melekat di leherhnya, ia menjatuhkan diri ke lantai bersama kursinya untuk mengalihkan perhatian lelaki itu.

Tubuhnya terbanting ke lantai dengan suara keras. Therius tidak merasakan sakit di tubuhnya saat tubuhnya terbanting itu. Ia memaksa diri beringsut ke arah Emma yang sedang meringkuk kesakitan di lantai.

'Kakak... pergilah.. ce..pat!' bisiknya. 'Terima kasih atas bantuanmu. Aku berutang budi kepadamu... aku... aku tidak akan melupakanmu.. Terima kasih, ada yang... peduli kepadaku..'

Sepasang mata biru Therius dipenuhi air mata. Kesedihannya yang telah lama dipendam tumpah saat ia mengucap selamat tinggal kepada Emma.

Ia tidak akan membiarkan gadis penolongnya yag baik hati ini mati karena dirinya. Lebih baik ia saja yang mati. Toh, ia memang sudah tidak memiliki keinginan untuk hidup sejak orang tuanya meninggal. Kali ini, ia siap mati.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C241
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login