Samuel yang melihat gedung kosong di depannya hanya bisa bersembunyi di balik semak-semak, melihat sebentar ke arah rembulan yang masih bersinar terang, melihat ke arah cahaya itu.. menyinari satu pohon besar, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Nyonya gornio.
Di samping Samuel, ada Ramel yang ternyata ikut.. Ramel memaksa ikut karena berniat membunuh Alex, Reista dan Renand di jaga oleh Diano di rumahnya..
"Samuel, dengar.. Kau ambil darah itu dan langsung pergi dari sini. Biar aku yang masuk ke laboratorium bawah tanah dan menyelamatkan ibuku". kata Ramel memasang strategi, Samuel hanya mengangguk mengerti.
"Baiklah, kalau begitu Tuan.. aku ke kanan dan kau ke kiri". Ujar Samuel.
"Kenapa harus begitu?" Tanya Ramel tak terima.
"Kau harus menjadi pengalih, agar aku bisa mengambil darah tanpa di ketahui". Ucap Samuel sedikit geram pada Bosnya sendiri.