Pintu terbuka dan masuklah Tuan Gornio yang merasa aneh dengan suasana kamarnya sendiri, dilihatnya Reista yang sedang menangis dan istrinya yang seperti menahan amarahnya.
"Ada apa ini? apa terjadi sesuatu?". tanya Tuan Gornio yang sudah menghampiri mereka berdua.
"Dad? apa Daddy juga meragukan ketulusan keluargaku? apa Daddy juga meragukan sahabat Daddy yaitu Tuan Wiltson?, apa selama ini kalian memang tidak menyukai keluargaku?". tanya Reista dengan berani, Reista menghapus airmatanya dan memandang Tuan Gornio dengan tenang, walaupun hatinya bergemuruh takut..
"Keras kepala! kau benar benar wanita bodoh yang tidak pernah mengerti keadaan! aku kecewa pernah berpikir bahwa kau bisa menjadi bagian dari keluarga kami! nyatanya kau lebih bodoh dari andine! dulu aku tidak terlalu menyukai andine karena andine adalah wanita manja yang hanya bisa bergantung hidup kepada Ramel, sekarang kau juga tak ada bedanya dengan dia!".
Author boleh tanya gak? menurut kalian sebaiknya Reista yang berjuang atau Ramel saja yang memperjuangkan Reista? setelah ini, Author pengen buat skandal lagi hihihi..
Tapi author bingung siapa yang harus memperjuangkan disini, bisa kasih Saran gak? di komen ya, author tunggu...