Waktu terus berjalan, Keluarga Ettrama menunggu pagi datang hanya mempersiapkan segala keperluan untuk menjemput Reista dan Renandra. sedangkan Reista di lain tempat sedang asik berkeliling desa dan sesekali menyapa warga, membuat kue, dan sore harinya berkebun lagi. saat menjelang malam Reista dibiarkan tidur seorang diri di kamarnya yang berbeda, kamar ini lebih luas dan memiliki jendela yang langsung tertuju pada kebun mawar serta Padang rumput, Reista memandang langit malam yang bertabur bintang bintang, angin malam disini jauh lebih dingin dari angin malam yang biasa Reista rasakan.
Samuel sore tadi selesai berkebun ijin untuk pergi keluar. katanya ingin mengetahui perkembangan dari sayembara yang dilakukan keluargaku, Reista tidak merasa resah sama sekali berada di sisi Samuel, entah mengapa rasanya nyaman dan tenang seperti berada saat bersama kakaknya. mungkin karena Samuel memperlakukan dirinya seperti seorang adik, jadi Reista merasa aman aman saja.