Mereka bertiga masuk kedalam hutan, semakin dalam semakin matahari tak terlihat. rimbunnya pohon yang menutupi celah cahaya. Nyonya gornio tidak mengendurkan tingkat kewaspadaannya. posisi mereka saat ini tidak strategis sama sekali, Ramel yang kesakitan dan dirinya yang tak lagi muda.
Nyonya gornio mau tak mau percaya dengan omongan pembunuh bayaran didepannya, hal ini bisa jadi sebuah jebakan, namun bisa jadi juga sebagai keberuntungan. hanya masalah waktu saja, menunggu kematian dirinya atau yang lain. bicara soal kematian, nyonya gornio sudah terbiasa berada dalam posisi itu. dunia yang keras mengajarkan dirinya untuk melakukan segala cara agar tetap hidup.
Seperti kebanyakan makhluk hidup di luaran sana, hanya ada satu cara untuk mempertahankan nyawa didalam tubuh. yaitu dibunuh atau membunuh. hanya perlu memilih, Se simpel itu.
"Berapa lama lagi kita berjalan? anakku sudah tidak sanggup menahan efek samping dari racunnya",