Pagi itu Lia berangkat kerja, gadis yang berkerudung biru itu tampak manis dengan rok hitam dan blouse yang dia kenakan.
sesekali dia menyapa orang yang dijalan yang dia kenal, Lia terkenal ramah dilingkungan tempat kerjanya.
Lia bekerja disalah satu percetakan.
"pagi banget Li, sapa salah satu karyawan namanya kang dadang dia orang sunda, kang dadang juga sudah mempunyai istri dan anak.
"ah pagi apaan kang udah hampir siang ini"( sambil tersenyum)
"mba Ita belum datang kang? tanya Lia.
"udah tuh dibelakang, lagi nyarap jawab kang Dadang.
nyarap itu artinya sarapan kalau di orang sunda.
dan Lia pun menghampiri Mba Ita, Lia manggil Ita dengan sebutan Mba, karna Ita lebih berumuran dari Lia.
"wahh Mba nyarap sendiri-sendiri aja nih.
"eh kamu Li, nggak sendiri kok tuh Mba nyarab sama Mas Doni, sambil menunjuk kebelakang arah mesin potong.
"Hai Li, wis mangan ora urung? Sapa seseorang yang separuh baya itu.
iya, dia Mas Doni.
wis mangan ora urung artinya udah makan belum?
tanya mas doni, mas Doni orang jawa dan juga sudah mempunyai istri dan anak.
"Wis mas, aku udah makan jawab Lia.
Hari itu percetakan lumayan ramai dan pekerjaan lumayan banyak, namun tidak jadi suatu halangan untuk Mba Ita dan Lia untuk saling cerita dan curhat.
"Li, tadi Mba kenalan sama orang di instagram,
nih fotonya dia orang padang, sama kayak kamu, kata mba Ita.
mba ita adalah orang jawa yang suka banget sama cowok-cowok orang padang.
"mana Mba? sahut Lia,
ooh ya udah mba ajak kenalan aja.
" ah kamu Li, masa Mba yang ajak kenalan, Mba kan cewek.
" oh iya juga ya, kata Lia.
beberapa menit kemudian datang seseorang laki-laki yang belum pernah sama sekali datang ke toko percetakan tersebut, dengan baju kemeja biru yang dikenakan dengan sangat rapi dan sedikit bau aroma parfum klasik yang mencuri perhatian dan pandangan Lia dan Ita.
"Li, kok wajah cowo itu nggak aneh ya, kok mirip dengan cowo yang mba liatin di instagram tadi, kata mba Ita.
"ah masa sih mba, ini mah lebih ganteng kaya nya. sahut Lia.
(sambil senyum-senyum)
"permisi, bisa fotocopy? tanya cowok ganteng tadi.
"Bisa, fotocopy apa? tanya kang dadang.
karna kang dadang yang dekat dari pintu masuk, jadi kang dadang yang menerima kerjaan itu, berkas yang di fotocopy cowok itu lumayan banyak dan makan waktu yang lumayan agak lama.
setelah kang dadang menerima berkasnya, cowo itu pun duduk di kursi depan yang sudah disediakan untuk costumer.
Lia dan Ita tidak lepas dari pandangan sambil memperhatikan cowok itu,
dan sesekali cowok itupun melihat Lia dan Ita memperhatikannya, dan itu sangatlah tidak nyaman bagi cowok tersebut, mungkin cowok itu juga heran, apa ada yang aneh di dia nya atau gimana.
"Li, beneran dia, sahut mba ita
"ah nggak Mba, beda Mba kata Lia.
"yahh, Mba sih berharap dia.
(sambil tersenyum)
"udah ih Mba kerja, jangan diperhatiin terus,
risih dianya,kata Lia.
Mba Ita pun tersenyum.
tanpa disadari cowok itu pun sesekali mencuri pandangan Lia, Lia pun terus melanjutkan pekerjaannya tanpa menghiraukan pandangan cowok tersebut.
— New chapter is coming soon — Write a review