Remaja laki-laki itu dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter medis yang tadinya disiapkan untuk mengevakuasi Alba jika sampai mengalami luka yang serius. Beruntung Alba tidak terluka. Mungkin ada lecet sedikit dan memar-memar di kaki dan tangannya, namun tidak perlu dirawat di rumah sakit. Alba mulai merasakan rasa sakit berdenyut-denyut setelah masuk ke dalam mobil Andres dan mendekam dalam pelukannya. Lelah. Tubuhnya remuk redam. Alba memeluk erat kakaknya sambil memejamkan mata. Kecupan di ubun-ubunnya dan belaian lembut di punggungnya mendatangkan rasa kantuk yang luar biasa.
"Tidurlah," bisik Andres. "Aku akan membangunkanmu begitu kita sampai di rumah."
Alba tidak menyahut. Bahkan untuk bergumam saja terlalu berat dilakukan. Setelah semua yang terjadi malam ini, tenaganya terkuras habis. Tidak ada yang lebih diinginkannya daripada tidur sejenak untuk mengembalikan tenaga dan memperbaiki suasana hatinya.