Dokter wanita itu mengambil darah Su Qing dan melakukan perawatan luka sederhana.
Karena takut Su Qing hamil, meskipun Su Qing sedang demam, dia tidak berani memberinya obat penurun demam.
Qiao Mohan hanya bisa menjaga Su Qing di samping tempat tidur dan mengamati.
Dia mengambil alat tes dan sampel darah dan pergi ke kamar sebelah untuk tes HCG.
Setelah dokter pergi, hanya tersisa Su Qing dan Qiao Mohan di ruangan itu.
Suasana di dalam ruangan yang sunyi, disertai dengan napas lemah Su Qing, membuat seluruh ruangan mewah menjadi sunyi.
Tatapan Qiao Mohan yang dalam dan tidak jelas tertuju pada wajah kecil Su Qing.
Inilah wajah kecil yang amat dikenalnya.
Dia pernah tersenyum dan menatapnya dengan mata aprikot yang cerah.
Ketika ia tertawa, bibirnya sedikit melengkung, dan ada pusaran buah pir yang lucu di kedua pipinya.
Saat marah, mata aprikotnya berbinar.
Ketika dia sedih, dia akan merasa sedih, tetapi dia akan segera pulih.