Anak laki-laki yang digandeng oleh Ruan Mianmian itu hanya diam dan tidak mengatakan apa pun, raut wajahnya juga terlihat datar. Anak itu mengangkat kepalanya melihat ke arah Yue Xinluo dan ketiga anaknya. Setelah itu, dia kembali menundukkan kepalanya. Ketika mengangkat kepalanya, anak itu membuat semua orang terkejut. Mata anak itu berwarna hitam, seperti permata yang memancarkan sorot mata yang misterius, seolah dengan satu sorot matanya saja, dia bisa melihat isi hati seseorang.
"Kakak, kakak… sangat cantik…" Lu Tiantian yang sangat menyukai anak laki-laki dengan paras cantik itu tidak tahan untuk menunjukkan kekagumannya. "Kakak, siapa nama kakak? Dudu boleh menjadi teman kakak?"
Wajah Yue Xinluo seketika menjadi merah karena sikap ramah anak perempuannya itu. Tapi untung saja Lu Qilin yang melihat reaksi anak kecil itu langsung menarik Lu Tiantian kembali ke sisinya, "Dudu, berdiri dengan baik di sini."