"Jangan membuat kekacauan, masalah Tang Xinluo, ayah yang akan mengurusnya langsung, kamu tidak perlu ikut campur."
"Apanya yang membuat kekacauan…" Lu Aitong mencibirkan bibirnya dan membuat wajahnya menjadi terlihat semakin memesona.
"Kalau bukan karena orang-orang ku yang menemukan bahwa Lu Yuchen bodoh itu ternyata belum bercerai dari Tang Xinluo, maka kita tidak akan terpikirkan cara sehebat ini. Pria bodoh itu tidak pantas dikasihani, Tang Xinluo sudah mati, tapi dia tetap tidak mau bercerai dengannya. Menurutmu, seberapa dalam cintanya kepada wanita itu? Saat waktunya tepat, maka aku akan mengatur kemunculannya dan membuat cerita kalau dia berhasil keluar dari ledakan itu dengan kehilangan ingatannya. Kalau Lu Yuchen masih mencintai Tang Xinluo, maka wanita itu akan bisa menipunya. Tapi kalau Lu Yuchen sudah berpaling hati, maka perceraian bisa selalu menjadi pilihan. Dengan adanya bantuan kita, maka walaupun Lu Yuchen tidak mati, dia akan merasa sangat malu."