"Uh, Lu Yuchen… Tunggu dulu…" Tang Xinluo terkejut karena ciuman yang mendadak itu. Dingin, tak berperasaan, sok dan haus darah. Ciumannya tidak terasa manis, hanya terasa seperti penjarahan. Dia dicium sampai sulit bernapas, ditambah karena posisinya berada di dalam pelukan, sehingga membuat dadanya tertindih dan semakin sulit bernapas.
"Jangan seperti ini..." kata Tang Xinluo.
"Tidak mau? Kenapa?" Lu yuchen tersenyum dingin dan menggendongnya, kemudian meletakkannya di meja kerjanya. Dia mencubit dagunya, membuat bibirnya terbuka dan akhirnya Tang Xinluo bisa bernapas lagi. "Bukankah kamu bilang kalau menikahimu sangat untung? Kamu mengambil 20 juta Yuan dariku dan hanya ingin memberiku satu ciuman? Tang Xinluo, kamu yang terlalu polos atau aku, Lu Yuchen, yang terlalu bodoh?"
"Aku… Aku tidak seperti itu."