"Nenek, apa yang kamu pikirkan? Aku menikahi Xinluo, tentu saja karena aku mencintainya," jawab Lu Yuchen sambil menatap lurus pada tatapan neneknya yang penuh curiga. Ada cinta di dalam kedua mata hitam dinginnya, seolah begitu mengungkit Tang Xinluo hatinya akan bergetar.
"Benarkah?" Nyonya Besar Lu mengamati wajah cucunya dan berusaha mencari petunjuk.
"Tentu saja." Lu Yuchen mengangguk, lalu melanjutkan, "Setengah bulan lalu, pada pesta ulang tahunmu, mantan suami Xinluo memberinya obat tidur, malam itu malam pertamaku bersamanya."
"Apa? Xinluo diberi obat tidur?! Lu Sijia benar-benar keterlaluan!" Nyonya Besar Lu sangat marah. Perkataan Lu Yuchen membuatnya teringat dengan kejadian putri Lu Sijia yang berteriak untuk menangkap penjahat setengah bulan yang lalu. Apa mungkin penjahat yang ditangkap waktu itu adalah cucu ku sendiri? Batinnya.