Mia menatap Zian dan bertanya
"Zian, apa kamu tahu selama Tiga Tahun aku kesepian, aku merasa kamu tidak lagi mencintai ku."
"aku tahu, Mia pasti sulit bagimu untuk melewati Tiga Tahun sendirian kan? sekali lagi aku minta maaf" Jawab Zian penuh penyesalan.
"Tidak masalah, aku sempat ragu dengan Cintamu. bisa kah kamu membuktikan padaku lagi?" Tanya Mia malu-malu.
"Siap bos! oh ya, ngomong-ngomong Mia sampai kapan kamu bersedih terus. sudah waktunya kita berangkat." Zian mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
"ya ya ya. aku siap-siap dulu" Mia tersenyum lalu berbalik untuk siap-siap .. mandi dan mengganti pakaian.
di sisi lain Zian keluar kamar, menunggu dengan tenang di ruang tamu.
- Hotel Kejora -
Tempat di mana akan di adakan acara Reuni, Sifa dan teman-teman Mia lainnya menyiapkan kejutan untuk Mia. Di ruangan 112A adalah tempat Reuni, sedangkan di ruangan 113A adalah tempat keberadaan kejutan tersebut.
"Sifa apakah tidak apa-apa seperti ini?" Salah satu temannya bertanya.
"ya, Sifa. kami pikir hidup Mia sudah menderita selama ini, kita juga sering menindasnya aku kadang malu."
Sifa :"Sudah tidak apa. kita harus memberi yang terbaik untuk Mia. kita merasa bersalah jadi ini kesempatan untuk berbaikan bukan?"
"kamu benar juga Sifa.. Mia orang baik, aku menyesal telah membully nya" Jawab Teman-teman Sifa
"Sudahlah, ayo selesai kan ini"
Kejutan yang tidak akan pernah di duga oleh Mia, yang akan merubah kehidupan Mia..
- Di Kediaman Mia -
Mia selesai bersiap-siap, dengan Gaun berwarna Biru Muda dengan hiasan permata terlihat sangat cocok dengan Mia.
ketika pertama melangkah keluar, Zian menatap Mia dengan kagum. bukan hanya Cantik tapi juga imut.
melihat Zian yang bengong, Mia berjalan mendekati Zian, mendekatkan wajahnya ke wajah Zian sambil bertanya
"sudah puas melihatnya?" goda Mia.
mendengar ini, wajah Zian memerah.
"sayang, kamu sungguh sempurna! mari berangkat." jawab Zian dengan santai.
lalu mereka berdua berangkat, di dalam mobil sepanjang perjalanan waktu mereka di habiskan hanya dengan saling melirik dan diam-diam tersenyum.
bagi mereka berdua, waktu berlalu dengan cepat, ketika mobil Zian selesai parkir, Zia. turun dan ingin membukakan pintu untuk Mia. tetapi belum sampai, Mia sudah membuka sendiri pintunya.. Zian tersipu malu.
melihat itu, Mia berkomentar
'mengapa kamu tersipu? bukannya seharusnya aku sebagai wanita yang tersipu malu?" canda Mia
Zian : "...."
"aku kehabisan kata-kata, tidak di sangka wanitaku menjadi lebih pintar.!" gumam Zian.
Mia :"apa kamu bilang?"
Zian :"oh ,, tidak ada.. ayo masuk"
Mia tidak menjawab dan hanya tersenyum.
tidak lagi menghabiskan waktu, mereka berdua masuk ke Hotel Kejora nomor 112A.
Zian membuka Pintu sambil menyapa
"Hai, apakah kami terlambat?"
"Ah.. Mia, Zian. Akhirnya kalian datang, ayo masuk." Sifa tersenyum lembut dan tatapannya berpindah ke Zian.
"Zian, bagaimana kabarmu?" salah satu teman laki-laki Zian bertanya.
"Ah.. aku sedang ada urusan bisnis selama tiga tahun ini." Jawab Zian.
"oh.. ya baguslah, ku kira kamu sama Mia sudah berpisah?"
"itu hanya rumor.. jangan dengarkan" Jawab Zian dingin.
"Sifa mengapa yang lain hanya diam? apakah kami mengganggu?" Tanya Mia menunduk.
"Mia lupakan lah mari makan, jangan pedulikan yang lain." jawab Sifa Santai.
memang sebenarnya...
beberapa saat yang lalu, Zian meminta semua orang untuk menjauhi Mia, hanya Sifa lah yang di perbolehkan untuk mendekati Mia, selain itu Zian lah yang memberikan kejutan untuk Mia. tentu saja di bahas di episode selanjutnya.
setelah perbincangan singkat, Mia dan Zian makan bersama. pada saat bercanda tawa tiba-tiba ponsel Zian berdering..
melihat nomor yang akrab, Zian memutuskan untuk menolak panggilan itu.
Mia melirik dengan hati-hati sebelum bertanya.
"Zian, siapa yang menelepon?" Tanya Mia.
"Tidak bukan siapa-siapa." Jawab Zian tersenyum lembut.
"Lalu kenapa di matikan?"
"itu tidak penting, jadi sayang, apakah kamu mencurigai ku dan cemburu?" Goda Zian
"Kamu terlalu melebih-lebihkan" Mia berpaling tersipu malu .
Sekali lagi ponsel Zian berdering, kali ini adalah pesan singkat dari Alia.
Teman dan juga orang yang selalu mengejar Zian.
Zian meliriknya dan membukanya.
"Zian, aku merindukanmu. Bisakah kita bertemu malam ini?"
Namun Zian tidak membalasnya. Karna baginya tidak ada yang lebih penting selain Mia.
Di sisi lain Alia dan bawahannyaberada di sebuah klub malam.
- Di Ruang VIP -
Alia marah dengan sikap dingin Zian kepadanya.
Alia membanting botol berteriak hingga mengagetkan para bawahannya.
Alia adalah anak dari ketua geng Mafia, kemanapun ia pergi, akan selalu ada pengawal di sampingnya.
PRANG..
"Brengsek!! kenapa dia selalu dingin terhadapku?"
Kemudian Alia berpaling dan menunjuk Bawahannya (Ian).
"*Hei kau !!"
"ah .. i..iya nona*" Ian yang di tunjuk sedikit gugup dan takut. lantaran Ian tau jika tempramen Alia sangatlah buruk.
"Ian coba kemari" pinta Alia dengan lembut
"Ah baik." lalu Alia membawanya
dan Ian dengan patuh mendekati Alia,
"yang lainnya keluar!! jaga di depan pintu. jangan biarkan siapapun mengganggu . aku ingin bicara dengan Ian !" Bentak Alia.
"Baik" tiga bawahan lainnya mengikuti perintah Alia dan menjaga pintu di luar.
Ian orang baru yang di rekrut oleh Alia sendiri. saat Alia berada di kota Dunh. saat itu Ian membutuhkan pekerjaan, dan tepat saat itu ia membantu Alia dari perampok'an. pada saat itu Alia tidak membawa pengawal bersamanya.
Ian masih berusia 25 Tahun. Tampan, mempunyai tubuh yang bugar, berbeda dari pengawal yang lainnya.
"Ian, sudah berapa lama, kamu bekerja dengan ku?" Tanya Alia dengan senyum yang lembut.
"saya kira-kira sudah tiga bulan mengikuti nona" Jawab Ian sopan.
"aiya.. jangan terlalu sopan jika tidak ada orang lain, panggil saja aku Lia"
Ian :"tapi.. "
sebelum Ian meneruskan kata-katanya, Alia menyelah.
"Ian aku sedang tidak ingin berbasa-basi. aku ingatkan kamu. aku menerima informasi tentang keluarga mu. apakah kau percaya bahwa aku bisa membuat keluarga mu hidup dengan nyaman? dan kau akan menerima gaji 2x lipat dari sebelumnya." Kata Alia,
meski begitu Ian masih tidak mengerti apa yang di maksud dengan kata-kata Alia. Ian hanya tau bahwa di balik kata-kata itu ada sebuah tugas yang berat.. kalau tidak mengapa Alia berbaik hati?
"maksud nona,, eh maaf maksud Lia apa?" Jawab Ian pura-pura tidak mengerti.
"aku memberimu tugas, dimana kamu akan menjadi orang kepercayaan ku, apakah kau bersedia?" tanya Alia serius.
'sudah bisa di tebak, pasti nona memiliki sesuatu yang mungkin sangat berat untuk di lakukan. tapi tidak ada salahnya jika saya setuju, lagi pula. aku sedang membutuhkan biyaya, ibu masuk rumah sakit dan harus di operasi," pikir Ian.
"baik Lia, apa yang harus saya lakukan?" tanya Ian dengan hati-hati.
dengan senyum misteri, juga manis Alia tidak segera menjawab, malah menyuruh Ian datang ke Vila pribadinya.
"datang lah ke Vila pribadi ku, yang ada di Jalan Bukit 152 nanti malam jam 10."
Sebelum Ian menjawab, pintu Ruangan di ketuk
tok tok tok
"nona, orang suruhan nona datang untuk memberikan informasi" Kata bawahannya.
"silakan dia masuk" perintah Alia.
kemudian Alia berbalik ke Ian dan berkata.
"*keluar lah, tidak ada hak untuk menolak! "
"baik*"
Dengan begitu Ian berjalan keluar dan Bawahan lainnya masuk.
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT