Gina mengerjapkan mata dan mengerutkan kening ketika cahaya matahari dari sela-sela tirai yang masih tertutup menerpa wajahnya, menggelitik pupil matanya untuk terbuka. Setengah terpejam, Gina berusaha menggerakan seluruh tubuhnya yang telanjang.
What? Telanjang?
Kedua mata Gina langsung terbuka lebar, tubuhnya langsung kaku. Dengan tangan yang mencengkram erat selimut yang menutupi dadanya, Gina berusaha mengingat apa yang terjadi sebelum dia kehilangan kesadaran hingga terbangun di tempat yang berbeda pagi ini.
"Sudah bangun?"
Kepala Gina langsung menoleh ke arah sumber suara yang baru saja menyebut namanya, saat ini di sofa yang berada di dekat pintu Massimo sedang duduk dengan pose maskulin seraya memegang secangkir kopi pahit.
"K-kita dimana?" tanya Gina bingung, dia merasa asing dengan kamar tempatnya berada saat ini.