Bisa berbicara secara normal dengan Massimo adalah sebuah hal yang patut dibanggakan, mengingat betapa rumitnya hubungan antara Gina dan massimo selama bertahun-tahun terakhir ini. Melihat perubahan sikap Massimo yang sangat jauh sudah cukup untuk membuat Gina yakin kalau lelaki pemaksa itu sudah bisa mengontrol emosinya.
"Hoammm…"
"Tidurlah," ucap Gina lembut pada Massimo yang baru saja menguap, lelaki itu sudah hampir sepuluh menit menggunakan kedua paha Gina sebagai bantal.
Massimo mengangkat wajahnya menatap Gina. "Kau juga tidur."
"Aku harus ke kamar mandi terlebih dahulu."
"Kamar mandi?"
Gina mengangguk pelan. "Aku harus berganti pembalut sebelum tidur."
Massimo diam, tatapan matanya yang dalam seolah ingin menarik Gina kedalamnya. "Berapa hari biasanya kau seperti ini?"
"Hmm bisa empat sampai lima hari, tapi kadang-kadang bisa sampai satu minggu juga."