Perhatian, dalam bab ini terdapat cerita dewasa. Untuk yang usianya belum mencukupi silahkan skip atau lewati saja, terima kasih kakak-kakak ***
Massimo menggeleng, dalam waktu singkat lelaki itu sudah sampai di ranjang-tepat dihadapan Gina.
"Kita bisa bercinta dengan aman tanpa harus membuatmu kesakitan," bisiknya lirih tepat ditelinga Gina dengan nafas berat
"Tapi Mass..akhh..."
Gina mengerang kembali saat Massimo meremas payudara kirinya dengan kuat, Massimo benar-benar sudah tidak mau menunda lebih lama lagi. Malam pertamanya sebagai suami harus segera ditunaikan malam ini juga.
Gina menggunakan satu tangannya untuk menopang berat tubuhnya agar tidak berbaring di ranjang, sementara tanganya yang lain sudah mencengkram pundak Massimo menahan lelaki itu agar tidak menidurinya. Namun apa yang Gina lakukan sia-sia, sentuhan yang dilakukan lelaki itu di payudaranya berhasil membuatnya luluh lantah. Pertahanan Gina rubuh.