Satu jam sudah berlalu sejak Massimo memejamkan matanya, pria itu sudah tidur dengan sangat pulas. Sementara Gina masih terjaga, ia masih berusaha melepaskan diri dari pelukan Massimo yang membuatnya tak bisa bergerak.
"Akh…"
Gina memekik kecil saat tangan besar Massimo kembali menimpa perutnya lagi, padahal sebelumnya ia sudah berhasil menurunkan tangan besar itu dari tubuhnya.
"Massimo...berat."
"Hmm…"
"Massimo, lepaskan aku. Aku tidak bisa tidur jika kau terus memelukku seperti ini,"ucap Gina lembut setengah berbisik.
Perlahan kedua mata Massimo terbuka, bibirnya pun mengulas senyum saat menyadari keberadaan Gina disampingnya.
"Biasakan, Gina. Dalam waktu dekat kau akan tinggal bersamaku seperti ini selamanya."
"A-apa maksudmu? Jangan bicara macam-macam, Massimo!"
Massimo tersenyum, perlahan tangannya yang berada diatas perut Gina bergerak ke atas menuju ke arah dada Gina.