Beruntung kedua paha Gina tidak separah tangannya meski masih ada beberapa bagian yang sedikit merah, bisa dibayangkan betapa panas sup jamur yang tadi mengenai kulit Gina.
"Ok kau sudah tidak apa-apa, lebih baik istirahat saja dulu dikamar. Biarkan obatnya bekerja,"ucap Vanessa pelan dengan suara yang dilembut-lembutkan.
Gina tersenyum. "Terima kasih atas bantuannya."
Vanessa menggelengkan kepalanya. "Tidak, kau tidak perlu berterima kasih. Ini sudah menjadi tugasku sebagai ibumu."
Setelah berkata seperti itu Vanessa pun pergi meninggalkan kamar Gina, senyum jahatnya mengembang saat meninggalkan kamar itu. Begitu pintu kamarnya tertutup Gina tersenyum kecut saat melihat tangan kirinya yang memerah, ia kembali meringis saat menyentuh luka di tangannya. Tidak terlalu parah memang tapi terasa sangat perih.
Brak
Pintu kamar Gina di buka dari luar secara tiba-tiba oleh Rosa.