Selepas makan malam hana meminta lyra, kenzo, dan yohan untuk tetap tinggal, sudah lama sekali baginya tidak merasakan hangatnya kebersamaan. terlebih kakeknya sangat sibuk di jepang, jadi sekarang kakek hana sudah jarang pulang ke indonesia untuk sekedar menyapa cucunya itu. Hana sadar Kasih sayang orang tua mungkin terlalu mustahil baginya jadi dia tidak ingin satu-satunya hal yang dapat mengisi kekosongan hatinya saat ini segera pergi dan kembali menyisakanya seorang diri.
"ehm bisakah kalian tetap disini sebentar, sudah lama sekali rasanya aku tidak bersenang-senang. jangankan ada teman datang ke rumah, seorang temanpun sedari kecil aku tidak punya hahaha"
mungkin malam ini menjadi malam yang bersejarah, karena Hana yang selalu ceria, gesrek, dan ketus ternyata memiliki sisi lain yang rapuh. walaupun semua itu ia tutupi dengan tawanya tapi orang lain pasti juga tahu bahwa tawa itu palsu. dia mungkin telah mengalami masa-masa sulit seorang diri selama ini, dan mungkin itulah yang kenzo rasakan dalam tawa hana. yaa tawa orang kesepian. tak ada alasan untuk menolaknya sehingga mereka bertigapun tetap di rumah hana. mereka kembali ke ruang baca dan nyantai disana.
"bagaimana kalau kita main ToD" tawar hana kepada yang lainya.
"sepertinya seru han" jawab yohan antusias.
"bagaimana dengan kalian?" tanya hana lagi ke arah lyra dan kenzo yang belum memberi suara. tidak seperti lyra yang langsung merespon tapi kenzo malah asik menggulir layar ponselnya yang jelas saja membuat hana kesal. Hana mengendap ke belakang sofa kenzo dan
SWUTT!!
Ponsel kenzo kini sudah berpindah tangan. kenzo geram dengan tingkah kekanakan calon istrinya itu. ralat dia sudah tidak selera menikahi gadis sepertinya.
"woi bocah balikin ponselku atau akan aku ambil paksa!!" ucap kenzo dengan wajah dinginya
"Wah sayang banget aku lagi ga bisa pura-pura takut nih buat nyenengin kamu om. kalau mau ambil sendiri wlek" jawab hana sambil menjulurkan lidahnya.
keributan pun tak terelakan. hana lari kesana kemari untuk menghindari kejaran kenzo. Hana memang tidak segesit kenzo jadi kalau dia terpojokan dia akan mengoper ponsel kenzo ke yohan dan yohan akan mengopernya ke hana lagi dan begitu seterusnya hingga tiba-tiba kaki hana tak sengaja tergelincir dan.. hana mengerjapkan matanya beberapa kali, kenapa ia tidak merasakan sakit hingga detik ini, walaupun lantai ini marmer mahal bukankah kalau tergelincir pasti rasanya tetap sakit. Hana tak sadar jika ternyata dia tidak jadi terjatuh karena tubuhnya ditangkap seseorang yakni kenzo yang sedari tadi mengejarnya sebelum matanya melirik tangan yang terpakir dibahunya. Hana menghembuskan nafas lega walau kelegaanya tidak bertahan hingga satu detikpun karena otaknya kembali sinkron. dia tidak sudi dibantu oleh om om mesum itu, orang itu pasti hanya sedang mencari kesampatan dalam kesempitan pikirnya.
"LEPASIN"
teriak hana yang refleks saja membuat kenzo melepaskan pegangannya yang membuat hana oleng.
GUBRUK
tubuh hana terjatuh dan kali ini ia benar-benar merasa sakit.
"ihh sakit tahu begoo kamu yaa" ucap hana sambil meringis kesakita
"lah kamu bilang suruh ngelepas yaa aku lepas lah"
"tapikan nggak gitu juga, lepasinya pelan-pelan dong.. kalo gini kan sakit beneran. bodoh! idiot!"
hana tak henti-hentinya merutuki kenzo hingga tiba-tiba ponsel kenzo yang dipegangnya berdering. karena mungkin saja penting hana memutuskan untuk mengangkatnya. yaa, isinya memang penting, bahkan sampai bisa membuat hana terdiam.
"Kenapa?" tanya kenzo datar
"kenapa kau tidak bilang kalau sedang ada tender. Sekertarismu bilang Nakamura group kalah tender dan tidak bisa berkontribusi dalam lelang amal yang sudah kau incar ini" jawab hana seadanya
"bagaimana aku bisa mmemberitahumu karena kamu saja bahkan tidak memberiku waktu"
"Maaf, aku tadi hanya tidak ingin kau sibuk sendiri dengan ponselmu padahal ada aku dan lainya ada disini" ujar hana dengan wajah sedih, jelas dia merasa bersalah. dia tahu tentang seluk beluk perusahaan jadi sudah pasti kalau kenzo dan karyawanya rugi besar kali ini.
"hei ekspresi apa itu? kapan ToD nya kita mulai?" tanya kenzo sambil mencubit pipi chubby hana.
"ayo mulai han, aku tidak mau mataku sampai sakit karena terlalu lama melihatmu dan dia" gurau lyra yang disambung dengan tatapan dalam yang yohan lemparkan ke arah kenzo dan hana.
masih adakah tempat bagiku di kehidupan kali ini. mengapa semua tidak sejalan dengan mauku. apakah ini takdir? takdir sekejam ini kah kau kepadaku? memisahkan kami dalam dua kehidupan setelah semua pengorbanan yang telah kulakukan padanya. dan kau han? tidakkah kau melihatku sedikitpun?. pikir yohan dalam hati
— New chapter is coming soon — Write a review