Flashback ON
Seiring berjalanya waktu, yohan kecil sudah mampu beradaptasi dengan keluarga barunya. yohan merasa sangat senang karena bertemu dengan Kenzo yang dapat menjadi sosok kakak maupun sahabat bagi dirinya. Kenzo selalu memberinya suport dan tak jarang mereka saling bertukar cerita masa lalu. tak banyak yang yohan ceritakan kepada kenzo hanya sebagian pengalaman yang kerap dialami anak-anak seumurunya. namun meskipun begitu kenzo merasa sudah cukup bahagia, dia berjanji atas nama dirinya bahwa dia akan terus membahagiakan yohan dan tak akan membiarkanya sendirian seperti saat pertama kali dia temui.
---------------------------------------
Terik matahari selaras melingkupi bumi, bayang-bayang pohon sudah hampir tak terlihat menandakan betapa panasnya suasana kala itu. Terlihat dua orang anak laki-laki yang berlarian di hamparan ilalang, Terkadang mengendap dan terkadang melompat. Entah keseruan apa yang mereka lakukan sampai-sampai keringat yang terus bercucuran tidak dapat menghentikan langkah mereka.
"Heii lihat itu kak!!" seru yohan sambil menunjuk seekor belalang yang hinggap di salah satu batang ilalang.
"luar biasa!! belalang itu sangat besar dan warnanya bagus. minggir kau yohan.. belalang itu milikku" jawab kenzo di seberang dengan semangat yang menggebu-gebu.
"Apa-apaan kau ini, aku yang melihatnya duluan jadi sudah tentu itu milikku. Aku akan menangkapnya, tunggu saja kau pasti akan iri"
yohan dengan perlahan melangkah menuju tempat belalang itu dan setelah fokus berkonsentrasi...
HYAKKK!!
Belalang itu lolos dan terbang menjauh, Yohan tak mau menyerah dia terus mengikuti belalang itu hinggap dari satu batang ke batang ilalang lain.
"Heii mau kemana kau bocah?!!" seru kenzo seraya bangkit dari bawah pohon yang rindang.
"Menangkap hewan buruan.. tunggu saja disana boss" jawab yohan dengan suara yang perlahan menciut di telan alam.
-------------------------------------
Yohan terus berlari mengejar belalang itu. Dia terus berlari tanpa melihat ke kanan kiri, hanya belalang yang menjadi fokusnya dan tanpa sadar kakinya tersandung batu.
GEDEBRUKKKK!!!
Yohan terjerembab ke tanah, lutut dan sikunya terluka karena terkena bebatuan. bukan hanya harapanya untuk dapat menangkap belalang elok itu yang pupus tapi kini ia harus bersusah payah berdiri. Baru beberapa langkah berjalan yohan sudah meringis menahan rasa sakit.
"Ashh sial.. yawdahlah biarlah aku mati disini. aku harap kak kenzo bahagia walau aku udah gaada disampingnya". gumam yohan pelan sambil menyeka peluh yang membasahi pelipisnya.
"Idiot.. kau tidak akan mati hanya karna luka itu, dasar cengeng". .
terdengar suara anak perempuan, dan saat yohan mendongak dia mendapati uluran tangan seorang gadis seumuranya. parasnya cantik dan rambutnya hitam lurus terurai hingga pinggang.
"si-siapa kauu.. siapa pula yang kau maksud cengeng" tanya yohan keheranan
"jangan banyak tanya. kalo tidak mau dibantu yasudah aku akan pergi saja"
"ehh tunggu"
gadis itu berbalik dan mengangkat sebelah alisnya
"okelahtolongbantuaku"
"bicara apa kau, aku tidak dengar"
"Aku.."
"Kau kenapa? Ahhh sudahlah buang-buang waktu"
"TOLONG BANTU AKU"
gadis itu tersenyum dan mulai membantu yohan berdiri. meskipun sedikit kesusahan yohan dapat berjalan karena bantuan gadis tersebut.
----------------------------
Kenzo mulai bosan karena sedari tadi yohan belum juga kembali. Dia memejamkan mata dan sesekali melirik ke padang ilalang.
"Kakak!!" terdengar suara yohan dari ujung ilalang
Kenzo melihat yohan yang berjalan tertatih-tatih disana. Dia bergegas menghampiri yohan.
"Apa yang terjadi?".
Belum sempat yohan bersuka cita dia sudah disambut oleh tatapan tajam kenzo.
"heii kak, apakah kau tidak melihat adikmu yang malang ini. sini peluk lah aku" jawab yohan dengan mata anjingnya
"Apa yang terjadi?" lagi-lagi kenzo mengulang pertanyaan yang sama tanpa mennggubris ucapan yohan.
"Bocah dungu ini berlari mengejar belalang tanpa menggunakan matanya, dia tersandung, jatuh, lalu merengek seperti bayi" Jawab gadis yang tadi membantu yohan.
kenzo memicingkan matanya ke arah gadis tadi. "siapa kau"
"Aku lyra, kalo tidak becus menjaga gausah kamu ajak adikmu yang bodoh ini bermain di luar. merepotkan"
"jaga kata-katamu, kalau saja kau tidak menolong yohan, sudah ku hajar dirimu" balas kenzo
"Hahaha baiklah-baiklah. aku hanya bercanda. tapi soal dia yang bodoh itu sepertinya tidak salah" ucap lyra sambil memamerkan barisan giginya.
"kau tidak mau tahu siapa nama ku?" tanya yohan kepada lyra.
"untuk apa? aku sudah tahu. kalian adalah nakamura bersaudara. kau yohan dan ini kakakmu kenzo" balas lyra
"ke-kenapa kau bisa tahu? bahkan kita belum pernah ketemu" tanya kenzo
"aku satu sekolah dengan kalian, tidak sengaja aku mendengar guru membicarakanmu dan dia.. dengar-dengar adikmu murid pindahan kan"
"yayaya sudah kah ngobrolnya.. mari pulang kak" pinta yohan menengahi mereka berdua.
"dimana rumahmu mari kami antar" tanya kenzo kepada lyra
"untuk apa kak.. tidakkah kamu marah? dia selalu mengejekku" ╥﹏╥
"Dia wanita, dia juga yang menolongmu. kita haru berbalas budi"
"wahh iya juga aku sampai lupa mengucapkan trimakasih"
"Terimakasih Lyra.. kamulah penyelamatku. mari kuantar pulang uhuyyy"
BLUSHHH
pipi lyra merah padam mendengar ucapan yohan. dia segera berbalik dan melambaikan tangannya
"tidak usah.. obati segera saja lukamu. sampai jumpa"
ヽ(◍•ᴗ•◍)ノ
Setibanya di rumah, kenzo segera mencari kotak p3k. dia membersihkan luka yohan dan mengobatinya. Meskipun mereka bukan saudara kandung tapi entah mengapa mereka saling merasa bahwa mereka seperti sudah mengenal satu sama lain sejak lama.
--------------------------------------
hari demi hari silih berganti dan ujian kenaikan kelas semakin dekat. Kenzo baru sadar jika ternyata yohan memiliki kesulitan untuk menyesuaikan dengan materi pembelajaran disekolah barunya dan ini tentu bukan kabar bagus.
"Apakah kau sudah memiliki teman di kelasmu han?" tanya kenzo hati-hati
"ehmm kalo teman sih sudah banyak, beda kelas juga ada. tapi yaa begitulah, aku gak terlalu dekat. memangnya kenapa kak?" jawab yohan
"ehm jadi kalo kakak lihat-lihat, nilaimu masih ada yang kurang dan kamu bisa saja tinggal kelas.. jadi kamu harus belajar lebih giat lagi dan kalo bisa coba tanyakan kepada temanmu yang lebih faham"
"ohh begitu. aku harus minta tolong siapa coba kak. aku belum terlalu dekat. bagaimana jika merepotkan mereka?"
"Belum coba, mana tahu. besok coba ajak beberapa teman di kelasmu untuk belajar bersama"
"siapp bosqu"
Esok hari kemudian yohan datang menghampiri kenzo yang duduk di salah satu sudut kafetaria dengan wajah kusut
"Apa-apaan wajahmu itu?" tanya kenzo
"entahlah. teman-temanku tidak ada yang sudi mengajariku. bagaimana ini. sehina inikah aku dimata mereka" ╥﹏╥
"Hemm dengan kapasitas otak sepertimu sih aku sudah tak heran jika banyak orang yang menolak mengajarimu hahaha"
"serius anyink"
"Hahaha santai.. kan masih ada kakakmu yang cerdas ini, hamba akan mengabdi kepada anda tuan" gurau kenzo
"kau aja masih sering ikut ujian perbaikan bagaimana nasibku ntar"
Di saat mereka sedang berbincang-bincang tak sengaja kenzo menangkap siluet seorang gadis yang pernah dijumpainya. tak salah lagi itu adalah Lyra
"Lyra!!"
Kenzo melambaikan tangannya kearah lyra dan mengkode dia agar kesana. setibanya disana kenzo langsung menceritakan situasi yang sedang terjadi kepada lyra.
"Jadi bagaimana? apakah kamu bisa?" tanya kenzo memastikan
"hem baiklah. kasian juga kalo si dungu ini tinggal kelas. aku tidak sudi memanggilnya adik tingkat"
------------------------------------
Setiap weekend Lyra akan datang ke rumah yohan atau yohan dan kenzo yang akan datang ke rumah lyra untuk belajar bersama. walaupun kenzo berbeda materi tapi dia tetap mendampingi yohan sembari belajar sendiri. berkat usaha dan tekat yang keras akhirnya yohan dapat melewati ujian kenaikan kelas dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kenzo, yohan, dan lyra semakin dekat. mereka menghabiskan banyak waktu bersama. Entah ikatan apa yang terjadi diantara mereka namun ketiganya nampak sangat kompak dan saling melengkapi. hingga pada suatu ketika..
"yohan, aku sudah membicarakanya dengan kakek. kita akan pindah ke indonesia nanti sore. cepat beresi barang-barangmu" ucap kenzo
"kenapa mendadak sekali?" balas yohan
"kau mau ikut atau tidak?"
"baiklah tunggu sebentar".
yohan masuk kedalam kamar, dia memikirkan lyra. kemarin lyra mengajaknya bertemu sore ini. tapi apa boleh buat nampaknya dia tidak bisa memenuhinya.
setibanya di bandara yohan mengirim sebuah pesan singkat kepada lyra dan sejak saat itu mereka berdua sudah tidak pernah bertemu lagi.
Flashback OFF