"LYRA!!?" ucap hana dan yohan barengan.
"wuohh santai dong, kaya denger apa aja kalian" ucap kenzo sambil menyeringai kearah mereka berdua. Hana membalas seringaian kenzo sekilas sebelum berbalik dan membungkukkan badanya ke arah Lyra.
"eh ehm maaf, nama saya hanabi kiritani. Mohon bantuanya"
"ah tidak apa-apa, dengan senang hati saya akan membantumu belajar kok.. toh jarang juga saya liburan keluar negeri dengan biaya akomodasi gratis. Om tua ini biasanya sangat pelit lhoh hahaha" ucap Lyra dibarengi tawa sambil mengedipkan matanya ke arah kenzo.
"Urus visa dan paspormu segera. aku akan memesankan tiket kepulanganmu" balas kenzo datar dengan tatapan tajam.
"aihh bos besar merajuk rupanya hana.. bagaimana ini aku akan mati karna tatapanya itu.. hana selamatkan aku" Lyra memasang raut muka melasnya dan berbicara dengan gaya menye-menye yang mengundang tawa hana. mereka berdua pecah dalam tawa membuat kenzo mendengus nafas kesal.
"Hei mau sampai kapan kamu mematung seperti itu bodoh? lihatlah mereka sudah menggila disana" ucap kenzo kesal sambil melirik ke arah yohan.
"ahh, he-hei Lyra. genkidesu ka?"* ucap yohan terbata-bata membuat lyra seketika menghentikan tawanya.
"hmm watashi wa genkidesu"* jawab lyra sambil menyunggingkan senyum canggung.
keduanya terdiam, seperti sedang memikirkan sejuta pertanyaan tetapi tidak ada sepatah katapun yang terucap. hanya perang mata yang terjadi diantara mereka menyisakan hana dan kenzo yang sama-sama tidak memahami situasi yang sedang terjadi.
"Hei bocil, aku haus. ambilkan minum" ucap kenzo sambil melirik hana
"peduli setan.. kalo haus am-". Belum sempat hana menyelesaikan kalimatnya kenzo sudah membekap mulutnya. wajahnya sangat dekat dengan hana dan dia berbisik tepat ditelinganya.
"apakah kau ingin menjadi nyamuk disini? Baka*".
nafas kenzo berhembus tepat ditelinga hana, membuat jantungnya lupa berdetak sepersekian detik dan wajahnya memerah. hana menepis tangan kenzo dan memalingkan mukanya. "(Bodoh Bodoh kau Hana.. kenapa kauu inii.. mudah sekali tergoda oleh buaya tua itu)" batin hana merutuki dirinya sendiri. melihat reaksi hana kenzo nampak senang dan tanpa berbasa-basi dia menarik lengan nana dan membawanya ke dapur.
waktu terus berlalu, nana dan kenzo kembali ke ruang tengah dan mendapati sepasang sejoli yang masih bungkam disana.
"hei heii sedang ada drama apa ini? kenapa tiba-tiba jadi awkward. bukankah dulu kalian teman dekat. kalo bukan karenamu mungkin si bodoh ini tinggal kelas Lyra" ucap kenzo sambil menoyor kepala yohan.
"ini silakan diminum Lyra" tawar hana seraya meletakan nampan diatas meja.
Lyra memutuskan kontak mata dengan yohan dia menunduk dan berjalan menghampiri hana yang tengah membereskan kertas-kertas yang berserakan. sementara yohan kembali duduk di sofa.
"wah gaperlu repot-repot bantuin lhoh Lyra, kamu itu tamu kehormatan. setidaknya biarkan si om om tua itu yang membantu, dia tidak ada gunanya disini. hanya nyampah dan mengaturku seenak jidat. cihh"
"apa katamu.. coba ucapkan sekali lagi" kenzo merasa tersindir oleh sarkas hana.
"sekali lagi" balas hana singkat
"jangan bercanda"
"jangan bercanda"
"cih dasar pengecut"
"cih dasar pengecut"
lama-kelamaan kenzo merasa jengkel dengan tingkah hana tersebut dan dia mendapatkan ide
"HA-NA-I-DI-OT" ucap kenzo dengan penuh penekanan dan semngat yang berapi-api.
"APA PAK TUA?? KEN-ZO-I-DI-OT?!! Wahh apakah kau batu tahu? dia memang terlahir idiot. sungguh malang"
Kenzo sudah bersiap untuk mencaci maki namun niatnya terhenti karna gelak tawa Lyra.
"hahaha.. sejak kapan Nakamura kenzo yang luar biasa sangar dapat bertingkah kekanakan seperti saat ini.. hahaha.. wajahmu benar-benar nampak seperti bokong bayi yang iritasi.. bodoh". Lyra tertawa lepas sambil sesekali memegangi perutnya yang keram akibat lelah tertawa.
"aku satu tingkat diatasmu. ingat itu om om mesum" ucap hana picik sambil menjentikkan jarinya.
merasa terdzolimi oleh kedua wanita itu kenzo memutuskan untuk kembali ke kantor. dia sudah tidak sanggup menatap wajah mereka.
"beruntung kalian terlahir sebagai wanita. tak perlu terlahir sebagian lelaki. andai saja kalian warian sekalipun, akan kuhajar kalian" ancam kenzo sambil menyambar tuxedo nya dan pergi ke luar.
"tidakkah kau ingin mengejarnya dan memohonya untuk tinggal?" tanya lyra sambil mengusap matanya yang basa karna air mata tawa.
"are you seriously? buat apa? aku malah senang jika dia pergi jauh dari hidupku selama-lamanya. menyusahkan"
"haha kalian sangat lucu. sepertinya kamu dan dia sudah melewati banyak hal yaa. selamat"
"ehhhh apa maksudmu?" tanya hana dengan tampang watadosnya.
"haha lupakan. aku hanya bergurau"
mereka kembali ternyata dan sesekali mengobrol, tak melirik bahkan menghiraukan yohan sedikitpun yang sedari tadi menatap mereka .
"Lyra.. ya.. " gumam yohan pelan.
TBC!
🌻🌻🌻
note:
*apa kabar
*kabarku baik
*bodoh
Happy reading kak🤗