gemericik tetesan hujan membuat nada dan menemani tertunduknya seorang gadis di sebuah sofa, harum bunga sekitar yang merekah disentuh oleh butiran air awan, hana yang sedari tadi membolak balik sebuah buku sambil memasang raut wajah penuh keseriusan.
"ahh aku gak paham lah, kenapa coba dia gamau ajarin aku huruf-huruf aneh ini" celetuk nya sambil membanting buku tersebut ke sofa. bosan, itu kata yang tepat untuk mengungkapkan suasana hatinya, gadis belia yang hidup dengan dibenci orang tua, dijodohkan di usia muda, di kekang untuk jadi pewaris utama, digosipi aneh-aneh oleh banyak mulut manusia, dan sekarang diburu untuk dijual di pasar gelap, sudah berat beban yang ia tanggung.
"aku harus menangis pada siapa, aku bahkan gapunya tempat bercurah, kenapa coba aku harus dilahirkan, untuk jadi hiburan kesengsaraan tuhan? ahhh aku benci berpikir keras"
"han?"
"APA?"
"buset galak amat"
"biar-in.., LOH YOHAN KOK KAMU?"
"hehe, aku dah cerita sama kakak tentang kita yang satu kelas, dan aku mengajukan diri buat jadi perantara guru dan kamu wkwk"
"kenapa harus kamu, kenapa gak undang guru dari luar negri aja sih, miskin amat tu om-om"
"ya naga han, kau gaada seneng seneng nya sama aku"
"hehe canda doang"
"lagi asik ngobrol apa belajar?" celetuk seseorang dari balik pintu
"ahh kakak, kita sedang adaptasi nih"
"hah ngomong apa tadi kamu han?, aku miskin?"
"dih kenzo baperan"
"dengar, aku punya kejutan buatmu"
"waw kaget"
"seriusan anjir"
"iya apa om"
"yohan imut yohan diam"
"berisik" ucap hana dan kenzo bersamaan sambil memandang ke arah yohan
"SUMIMASEN*"
"kenalin, dia adalah temen yohan sejak kecil, dulu yohan bego, sekarang dia jadi pinter dan ranking 1 terus berkat dia"
"ohh, nilai mtk yang tadinya 50, 60, 70 jadi 80, 90, 100?"
"emm aku mencium bau bau sponsor" celetuk yohan yang langsung disambar tatapan sadis kenzo dan hana
"bentar, sini kamu ter" teriak kenzo
"ter?"
"maksudku pinter bodoh"
"jadi dia pinter apa bodoh, yang mana sih anjir"
"PINTER"
terlihat gemulai seorang wanita muda kira-kira seusia yohan dan hana yang tampak anggun berjalan
"hai, salam kenal, aku lyra"
"LYRA?" ucap hana dan yohan bersamaan
note : * Maaf (japanese)