Download App
61.11% IRRISHVIEL / Chapter 11: chapter 10

Chapter 11: chapter 10

"CULIK AKU PLISS"

"ha?(´Д`)"

"ayolah han, aku gamau di rumah dan dikekang dan dijaga overprotektif kayak tupperware :(" mohon hana dengan jurus memanyunkan bibirnya.

"emm tapi kalo aku ditangkep polisi gimana? (T_T)"

"tenang han, aku janji kamu gabakal berurusan sama hukum, JANJI"

"yaudah deh iya besok aku culik kamu, demi ULANGAN FISIKA NYA PAK ANANG hehe"

"uuu yohan makasih :3"

-

-

pukul 4 pagi hana terbangun menunggu kehadiran yohan yang (katanya) ingin menculik nya em bisa dibilang mengajak nya kabur untuk sekolah. Hana sudah sangat cemas menantikannya, dia takut yohan lupa atau malah terlalu asik molor di kasur.

"tok tok tok" suara ketukan jendela dari luar

"hanaa, ini aku yohannn"

"ahh yohannn, akhirnyaaa" ucap hana girang sambil berlari menuju jendela

"hah parah han rumahmu ketat banget sih penjagaan nya apalagi kamarmu di lantai 3 (-_-)" keluh yohan

"wagelaseh kau pinter banget kriminal gini kapan-kapan ajarin biar aku bisa kabur dan gak nyusahin lu lagi han" balas hana sambil berusaha keluar lewat jendela

"han ini agak ekstrim tapi kau peluk aku aja ya soalnya kalo pake tangga kan ribet jadi aku pake tali ginian wkwk, cuma kan gak mungkin bisa bawa kita berdua apalagi kamu agak ehem gitu jadi kalo nanti putus gak bahaya banget kan kamu dah kupeluk wkwk :V"

"berat badanku cuma 42 kg njir, AKU GAK GENDUT, hufttt enak ya kamu bisa modus, gaada modus-modusan, ayo kita pake tali yg lebih kenceng emm misal seprei dan tirai kek di sinetron gitu han"

"han, kamu semalem abis nonton tutorial kabur dari yutub ya :v" ejek yohan

"ihh serius, ayo sini masuk dan bantuin iket-iket kain nih"

hana dan yohan pun mengumpulkan kain yang berpotensi menjadi tali yang akan digunakan untuk kabur.

"yosh dah lumayan panjang nih han, aku tali dulu di kaki ranjang" ucap yohan sambil berusaha mengikat

"aku mau ambil duit dulu hehe kan lumayan bisa kabur dan nginep di hotel"

singkat cerita, hana dan yohan berhasil kabur dan menuju ke sekolah, bukan untuk mengikuti ulangan fisika, hana malah menarik yohan ke ruang guru dan menemui seorang guru sejarah, pak miko.

"pak gimana pak hasilnya? bapak tau isi buku tersebut?" kata hana bersemangat

"bukunya lumayan rumit nak, tapi bapak sudah tanya teman bapak namanya pak rendy, dia ahli di bidang sejarah dan fisika, katanya dia tertarik untuk membantumu, besok hari libur kan, kalian bisa menemuinya, nanti bapak atur jadwalnya"

"ahh terima kasih banyak pak sudah mau repot-repot membantu, sekali lagi terima kasih" ucap hana sambil membungkuk.

yohan yang nampak kebingungan hanya bisa mengikuti apa yang hana lakukan, belum sempat iya bertanya, hana sudah menarik tangannya dan menyeretnya keluar.

"han ada apasih kok aku gak paham" tanya yohan

"udah nanti aja, sekarang ayo bantuin aku cari hotel, kita bolos sekolah aja, buruan mumpung belum bel masuk" balas hana sambil tergesa berjalan menuju ke gerbang dan menarik yohan untuk ikut menyelinap keluar dengan memanfaatkan keramaian yang ada. Akhirnya mereka bisa keluar dari sekolah dan bergegas menjauh.

"han, gue belom lama di daerah sini jadi gatau pasti seluk beluknya, kamu harus bantuin aku cari hotel yang gak ribet pake ijin ini itu mentang mentang masih kecil" ucap hana sambil menyela nafasnya

"ehh emang disini gitu ya? emm hotel mana ya.., oh aku tau, di hotel NR aja han, aku dah sering nginep disana, gak jauh sih dari sini" balas yohan polos

"yaudah kita kesana, ayo cepetan anterin"

"han, anu kan motorku di dalem..."

"yaampun yohann, yaudah sana pesen gr*b"

"oke aku ada kok aplikasinya wkwk"

-

-

-

"t-tuan, nona hana hi-hi-hilang"

"APA? KOK BISA?"

"saya tidak tau tuan, di kamarnya tidak ada siapapun padahal sudah dikunci, sepertinya turun lewat jendela"

"DASAR ANAK KECIL SUKANYA MAIN KABUR-KABURAN, DIA GAK TAU APA DIA TUH LAGI DALAM BAHAYA" ucap kenzo sambil bergegas keluar dan menelpon asistennya untuk segera mengerahkan orang dalam pencarian hana.

-

-

"wah gila sih kamu pinter banget urusin hotel gini han, sat set gapake banyak omong langsung dibolehin" kata hana kagum pada yohan dan yohan hanya membalasnya dengan senyuman polos. Mereka pun diantar menuju kamar paling bagus yang ada disana, hana sempat terkejut karena ia tak memesan kamar dengan kemewahan luar biasa bahkan ia sama sekali belum mengeluarkan uang.

"han, kau bilang apasih sama mereka kok jadi berasa tamu VIP gini sih" tanya hana sambil mengagumi kemewahan kamarnya.

"udah kamu gausah banyak nanya, sekarang kamu mending beres2 dulu dan langsung istirahat, tapi sarapan dulu han, aku laper wkwk tadi udah kupesenin makan kok sama pelayannya, makanan kesukaanmu, ramen pas level high"

"wahhh oke oke, (btw dia tau darimana ya)" pikir hana sejenak.

hana dan yohan saling bercanda sambil memakan ramen pedas hingga mereka sama sama berkeringat di ruangan ber AC, mereka membuat tantangan menghabiskan ramen dalam waktu 10 menit saja membuat mereka benar-benar kepedasan.

"nih han minum susu dulu biar gak pedes" tawar yohan ke hana sambil menyodorkan segelas susu.

"eh iya iya makasih"

"oiya aku mau ambil permen juga di tas" ucap yohan sambil berdiri dan meraih tas yang berada di kasur belakang hana, namun tiba-tiba dirinya terpeleset garpu dan mereka berdua jatuh ke kasur. Mereka saling bertatap sejenak dengan memasang raut muka merah merona.

"klekkk" suara pintu dibuka

"HANA, KAU JANGAN SEENAKNYA K-KABUR, HEE APA YANG KALIAN LAKUKAN?"

betapa terkejutnya mereka hingga dengan sigap mereka langsung berdiri, sementara itu kenzo masih berdiri da terkejut melihat apa yang barusan ia lihat.

"K-KAKAK?"


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C11
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login