Download App
27.77% IRRISHVIEL / Chapter 5: chapter 4

Chapter 5: chapter 4

"dari mana aja kamu?" ucap kenzo dengan tatapan tajam

"bukan urusanmu juga, lagipula ini karena salahmu juga" balas hana ketus

"kau tahu? Aku sampai harus menyewa berpuluh-puluh orang untuk mencarimu dan sampe detik ini juga aku belum terlelap hanya untuk menunggu kabar mu"

"LAGIAN SIAPA YANG NYURUH KAU NUNGGUIN AKU? GAK ADA KAN?"  sahut hana sambil menatap tajam kearah kenzo.

"KARENA KAU INI TANGGUNG JAWABKU HAN !"

"(kau ini kan calon istriku, siapa juga yang mau calon pendamping hidupnya sampe terkena suatu musibah yang disebabkan ulahku sendiri)" ucap kenzo dalam hati sambil menatap lurus hana.

Sejujurnya dia mengatakan itu tidak tulus, dia hanya ingin membuktikan ucapan tante anggun tentang kemapuan unik hana, dan benar saja wajah hana langsung memerah, ia berjalan mundur perlahan sambil berusaha membuang muka dan menekuk wajahnya agar terlihat seperti orang marah, lalu ia pergi meninggalkan kenzo dan bergegas menuju kamarnya.

"wah ternyata benar dia dapat mendengarnya, wanita seketus dia ternyata bisa luluh hanya dengan gombalan seperti itu" ucap kenzo sinis.

Ia pun menelpon tante anggun bahwa hana telah kembali pulang dan meminta ijin untuk pamit pulang juga karena sudah larut malam sementara besok ia masih harus bekerja.

------------------------------

Hana yang jelas mendengar perkataan kenzo tadi merasa malu dan kesal. Perasaan campur aduk itu membuatnya tidak bisa tidur dan merasa ingin mengamuk, ia ingin kakeknya segera pulang dan menjelaskan kepadanya tentang semua ini, namun berkali-kali hana menghubungi kakeknya, selalu saja sekertaris kakeknya yang mengangkat dan membalas pesannya yang mengatakan bahwa tuan keiji sedang sibuk. Hana merasa hidupnya begitu sepi tanpa kakeknya, sedari tadi dia hanya mengeser handphone berharap kakeknya segera menghubunginya balik. Tiba-tiba pintunya jendelanya diketuk oleh seseorang, hana langsung kaget dan bangun dari ranjangnya. Namun ketukan itu malah semakin keras, hana takut itu adalah pencuri yang mencoba masuk dan membobol jendela karena tidak mungkin seseorang mengetuk jendela di tengah malam begini. Hana mengambil benda apa saja dikamarnya yang berpotensi menjadi senjata, dengan membawa vas bunga ia berjalan mendekati jendela tersebut, namun betapa terkejutnya dia saat membuka tirai ternyata bukan pencuri ataupun orang asing melainkan adalah yohan.

"heh ngapain kamu malem-malem disini, lewat jendela kayak maling" tanya hana kaget.

"hehe maaf, abisnya didepan banyak banget penjaga dan serem-serem, yaudah aku lewat jendela aja" balas yohan polos

"oh itu pengawal suruhan om-om itu, pinter juga kamu menghindar, soalnya dia nyebelin, tapi.. kok kamu tau ini jendela kamar aku" ucap hana curiga.

Yohan pun terdiam sejenak dan mencari cara menganti topik pembicaraan.

"eh aku ke sini mau balikin buku irrishveil mu soalnya kebawa haha" sahut yohan mengalihkan topik

"ohh, yaampun makasih ya, aku aja gak sadar buku ini udah hilang, yaudah sana kamu cepetan pulang"

"yaampun jahatnya aku di usir, gak boleh sekalian nginep bareng nih, dah mager kalo ketemukamu hehe" gombal yohan

"apasih sana pulang, nanti orang tuamu nyariin"

"emm bodoamat lah, orang tuaku aja gak pernag perduli sama aku, aku Cuma punya kakak yang yah cerewet tapi sebenernya dia baik" balas yohan.

Hana yang merasa nasibnya sama dengan yohan pun langsung tertunduk, ia paham betul bagaimana rasanya dibuang orang tua dan hanya memiliki 1 orang keluarga yang mau menerimanya, melihat hana murung, yohan pun tersadar bahwa hana juga sama seperti nya, karena merasa bersalah telah mengatakan hal tersebut, iapun mencoba menghibur hana.

"han, aku tau kok kamu pasti mikir nasibmu sama kayakaku, maaf ya aku malah ngingetin kamu"  ucap yohan

"gpp han, aku yang harusnya minta maaf dah bilang gitu ke kamu"

"eh sadar gak sih kita saling manggil dengan panggilan yang sama haha" canda yohan

"iya juga ya, sama sama dipanggi han" balas hana

"yaudah, kamu kupanggil jodohku aja ya wkkw"

"apasih sok pede banget, siapa juga yang mau jadi jodohmu" sahut hana sambil tertawa

"nanti kalo aku ngelamar kamu ribet juga ya orang tuamu, tapi gpp sih demi kamu mah"canda yohan lagi.

Hana hanya bisa tertawa dn memukul bahu yohan. Yohan pun telah setengah jam disana dan hana menyuruhnya segera pulang, akhirnya yohan pun menurut dan bergegas menjauh, semakin jauh yohan makin dalam menatap hana, begitupun sebaliknya, hana juga terus menatap yohan menunggu ia hilang ditelan jarak

"(irrish ku)"

Kata tersebut terdengar jelas oleh hana saat yohan mengucapkannya dalam hati.

---------------------------

Yohan sampai di rumahnya pukul 00.40, dia masuk mengendap-endap menghindari penjaga dan ia  berharap kakanya telah tidur sehingga yohan tidak ketauan pulang larut malam, namun tiba-tiba suara datang dari belakangnya

"darimana kamu jam segini baru pulang" ucap sosok itu

"emm, hehe kakak, anu aku tadi ke rumah temen belajar" jawab yohan

"kuharap kau tidak bohong han" ancam kakaknya

"astaga kakak, ini baru sekali aku pulang selarut ini, lagian kakak juga kenapa masih rapi gitu jam segini? Ada meeting tengah malem? Atau kakak daritadi belum mandi karena nungguin yohan?" canda yohan.

Kakaknya hanya terdiam melihat tingkah adiknya yang berusaha mengalihkan topik agar sang adik tak dihukum olehnya, dan sesekali tertawa kecil melihat adiknya yang semakin besar banyak berubah.

TBC!!

🌻🌻🌻


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login