Arissa terlongo saat melihat bangunan aula yang dulunya megah, kini sudah hampir hancur tak bersisa dengan berbagai puing-puing yang ada di sekitarnya. Bau asap dan debu mesiu tercium di mana-mana sementara api menyala di beberapa tempat.
Tempat itu telah benar-benar berubah menjadi medan perang yang sesungguhnya. Teriakan panik terdengar di mana-mana dengan banyak orang yang berusaha untuk menyelamatkan diri. Mayat-mayat tentara berserakan secara acak dengan mata terbuka dan sebagian tubuh mereka hancur berantakan. Bau anyir darah dan daging gosong tercium jelas di udara.
"I…. Ini….."
Arissa tak bisa berkata-kata. Pikirannya linglung dengan pemandangan yang sangat mengerikan di hadapannya.
Sementara pria brewokan yang membawanya menepuk-nepuk punggungnya. Mencoba untuk menenangkan dirinya.
"Kau tidak apa-apa, Nona ?"
"GURUUUUU!!!!
Arissa menoleh kea rah asal suara.
Octarina…
YEAYYYYYYY!!!!!!
SHE'S HERE!!!!
SAY BYE BYE LAH KALIAN SEMUAAAA...WKWKWKWKWKW....
Makin geregetan kan? Stay tune ya, Maters....
Makin banyak kejutan di chapter2 berikutnya....woohoooooo....
Remember...comments, review, and power stone for this epic story...yes? yes? yes? pleaseee....