Download App
12.9% office girls My wife / Chapter 4: bab 4 pernikahan dadakan

Chapter 4: bab 4 pernikahan dadakan

keesokan paginya difanya d anter oleh Fabio dan beberapa orang bawahannya untuk mengambil barang dan surat surat penting yang ada dirumahnya setelah berkemas difanya dan Fabio pergi ke sebuah studi foto untuk berfoto untuk keperluan akad nikah mereka. setelah selesai mereka kembali ke apartement sana sudah ada keluarahan Fabio yang menunggu mereka.

" gimana udah siap semua persyaratannya" ucap papa Fabio

" udah pah nih semua persyaratannya " ucap Fabio

" sebaiknya kalian ganti baju penghulunya akan datang sebantar lagi " ucap papa Fabio lagi

Fabio dan difanya memasuki kamar yg sama karena dsana sudah menunggu penata rias

setelah selasai memakai setelan jas putih yang senada dengan kebaya yang ku pakai Fabio langsung keluar dari kamar menunggu penghulu datang.

hari ini entah apa yang ada d'hatiku senangkah atau apa yang pasti kegugupan saat ini melebihi dari pemikiranku sendiri.

"tuh kan cantik walau cuma make-up tipis tapi terlihat cantikan " ucap mb penata rias aku pun cema tersenyum garing.

" sebaiknya kamu ganti gaun dulu dh " ucap mb itu lagi dia pun membantuku berganti pakaian walau susah berdiri namun aku bisa berdiri sebentar dengan menggunakan kaki kiriku dan kaki kananku ku angkat.

" penghulunya sudah datang... cepet keluar " ucap mama Fabio

" baiklah bisa kita langsung mulai... " ucap pa penghulu

" bisa pa... saya sudah siap" ucap dokter Fabio

" baiklah kalau begitu " ucap pa penghulu membacakan peraturan dan syarat sah menikah dengan sangat jelas. lalu pak penghulu memulai ijab kabulnya dengan satu tarikan nafas fabio

" saya Terima kawin dan nikahnya Difanya Siska aulia binti ahmad aulia dengan maskawin perhiasan emas seberat 50 gram dibayar tunai"

" gimana para saksi sah"

" sah... sah... sah" ucap semua orang yang ada di apartemen Fabio merekan kemudian membaca doa bersama ga lama Difanya keluar saat melihat sang istri Fabio langsung berucap " cantik " tanpa disadarinya

mereka pun menandatangani semua yang diperlukan kemudia pa penghulu memberikan bukti nikah merah dan hijau untuk kedua mempelai.

" selamat ya semoga langgeng sampai mau memisahkan " ucap pak penghulu lalu pergi meninggalkan ruangan.

setelah memberi selamat dan makan bersama semua tamu telah pergi meninggalkan sepasang suami istri yang masih duduk dtempet masing masing.

" kamu mau makan di? " tanya Fabio

" hmmm.... iya" ucap Difanya

" aku ambilin ya kita makan sambil nonton TV setelah itu kita ganti baju " ucap Fabio lalu membuka jasnya menggulung kemeja putih dan melepas dasi menarunya disofa.

" apa ini nyata pa mimpi sih... " ucap difanya masih ga yakin dengan semua kenyataan yang ada kalau dia telah menikah dengan seorang dokter.

" ini bukan mimpi.... ini makan kamu harus habis ya " ucap Fabio lalu duduk disofa

" tapi..... " ucapku terputus karena Fabio

" ga usah tapi tapi karena kita memeng sudah sah menjadi suami istri dan mulai sekarang kamu tanggung jawabku " ucap Fabio

" tapi kamu ga lupakan kalau aku mau bekerja setelah kakiku sembuh " ucapku disela makanku

" kamu tenang aja aku udah atur supaya kamu bisa bekerja drumah sakit dan kamu juga bisa sekolah kembali" ucap Fabio

" makasih " ucapku

" buat apa berterima kasih toh itu kesalahanku kalo bukan karena keteledoranku semua ini ga akan pernah terjadi... maaf untuk semuanya" ucap Fabio

" for what....? semua udah terjadi ga bisa kembali seperti semula " ucapku kami pun sama menyadari kesalafahaman yang membuat kami menyatu tanpa cinta.

selesai makan Fabio kekamar mandi baru setelah itu dia membantuku untuk kekamar mandi dengan menggangkatku bridal stayle kekamar mandi dan memberiku handuk membuka giftku dkaki.

setelah selesai mandi dia membantuku ketempat tidur kembali membaringkanku dan mengambilkan pakaian serta dalamanku malu karena itu semua kerjaanku sebagai istri namun semua Fabio lakukan dengan ikhlas karena kakiku masih belum sembuh.

selama kakiku belum sembuh dia selalu merawatku dengan telaten dan selama dia kerja bibi selalu membantuku atas intruksi dari Fabio.

" non mau saya masakin apa buat makan malam" tanya bibi

" apa aja bi.... yang penting bisa dimakan" ucapku sambil menonton TV

"oh iya bi.... masak kesukaan tuan aja bi" ucapku lagi

" baik non" ucap bibi

tet.. tet... tet

bibi pun membuka pintu " siapa bi? "tanyaku

" non bunga " ucap bibi

" Fabio belum pulang bi? " tanya bunga

" belum Non... ada apa yah? " ucap bibi

" ya ampun bi kaya sama siapa aja ka saya udah bisa kesini ga usah kaya gitu dh tampangnya biasa aja" ucap bunga lalu masuk kedalam begitu melihatku " lu siapa kok ada dsini? " ucap bunga

" seharusnya saya yang tanya kamu yang siapa? " ucapku

" aku kekasih Fabio, jangan kamu saudaranya bibi... ga sopan kamu cepet pergi" ucap bungan

" wow so tahu banget kamu mending kita tunggu Fabio silakan duduk" ucapku

" eh... pembantu so banget lu mentang tuan lu ga ada pake santai santai" ucap bunga lagi

akupun males menanggapinya.

ceklek...

" kamu ngapain dsini bukannya kita udah ga ada hubungan lagi " ucap Fabio begitu dia melihat bunga

" sayang aku tuh masih cinta sama kamu.. kamu lihat pembantu kamu ga ada kamu dia enak enakan leha leha " ucap bunga

" kamu salah dia bukan pembantu aku tapi istri aku jadi kamu ga usah kesini lagi aku ga mau istri aku salah faham sama kamu" ucap Fabio lalu mengeluarkan bunga dengan paksa

" BI kalo dia kesini lagi jangan pernah dibukain " ucap Fabio

" baik tuan " ucap bibi

" gimana kaki kamu... sini aku periksa" ucap Fabio mulai memeriksa kakiku

" awwww... " ucapku spontan

" maaf.... " bentar lagi sembuh kok


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login