mendengar itu Rama menganggukan kepalanya .dan berlalu meninggalkan Renata dan bibi di pintu ruangan Amira di rawat.
melihat Rama setuju akan permintaanya yang akan bicara padanya ia pun tersenyum setelah Rama berlalu meninggalkan ya. dan ia pun mendekat ke arah Amira .
"amiraaa maafin aku ya .ucap Renata yang langsung memeluk Amira .
melihat ini Amira jadi semakin bingun dengan situasinya. tak henti hentinya ia menatap ibu nya .dengan tatapan yang meminta penjelasan ,dan ibu Amira yang mendapat tatapan pun heran dengan reaksi yang Amira berikan .
karena tak nyaman dengan tatapan dari Amira ibunya pun bertanya pada mama lita .
"em maaf Bu lita na Abi ke mana ya,kenapa dia belum juga datang melihat Amira. tanya Bu romblah pada mama lita
"ee, ee maaf ya Bu karena Syarif akhir akhir ini sangat sibuk mempersiapkan ujian buat anak sekolahnya. ucap mama liat dengan merasa bersalah
mendengar itu sontak Amira langsung teringat akan sekolah dan teman temannya.
"lho lho Bu aku harus ke sekolah karena ujiann gak kan lama lagi. ucap Amira antusias
"hahhaha kamu tenang aja Amira ,suami kamu kan guru ..pasti kamu di lulusin .ucap Renata dengan tawa di wajahnya.
Amira mendengar jadi tambah bingung. ia pu mulai berfikir kalau saat ini seperti sebuah mimpi beberapa kali ia mencoba mencubit tangannya apakah ia merasakan sakit atau tidak. dan ternyata ini bukanlah mimpi sebeb ia mencubit bagian lengannya yang sudah sangat memerah dan itu nyata terasa sakit .ia pun mencoba untuk mengingat kembali beberapa hal .
"Amira kamu gak ingat sama suami kamu ya .ucap mama lita pada Amira yang melihat Amira dengan mimik wajah kebingungan saat menatap mereka
"suami emang aku sudah habis nikah ya. bukanya caranya seminggu lagi. iya kan. atau gimana. sih ah. Amira mencoba mengingat kembali apa yang perlu ia ingat namun naas nya bukanya dapat mengingat ia malah mengeluarkan cairan dari hidungnya karena ia terlalu memaksa kan otak nya untuk berfikir hingga kepalanya sakit .
"lho lho loh loh. itu hidung kamu kenapa mir. kata Renata terkejut melihat Amira yang mimisan.
mama lita dan Bu romblah pun heran dan terkejut sementara Amira langsung pinsan tak berdaya. segera Renata keluar dari ruangan dan memangil manggil dokter namun saat di lorong yang akan berbelok Renata menabrak Rama saat ia berlari begitu kencang dan untung saja saat menabrak Rama, Renata yang akan jatuh dan benturkan kepalanya segeralah terhindar sebab Rama dengan begitu lincah menarik Renata ke dalam pelukannya .
sesaat mereka saling diam apalagi Renata sambil mendengarkan suara detak jantung Rama yang tak beraturan . seulas senyum terukir di bibir Renata namuntak lama karena Rama keburu bersuara yang membuat Renata kembali sadar .
"Rena kamu kenapa.sapa Rama lembut pada Renata
"aa ee ..itu itu si Amira dia pinsan , gimana dongk .dokter mana .ucap Amira gugup
"ok ok kamu tarik nafas ,dan pokoknya kamu tenang dulu ya..ok
Renata pun mendengar kan instruksi dari Rama dan ia pun sedikit lebih tenang .
"nah gimana udah enakan.ucap Rama.
"ia udah mendingan. sahut Renata
"kalo gitu kamu balik aja ke ruangan Amira biar aku yang panggil dokter. ucap Rama pada Renata .
****
"apa itu gak bahaya dok .ucap Bu romblah saat dokter sudah berada di dalam ruangan. Amira
mereka semua berkumpul di dalam ruangan hingga petang sampai jam besuk telah usia Renata dan Rama pamit , begitu pula pak Rudy dan Bu romblah mereka pamit karena pak Rudy adalah pengawas sekolah ia harus masuk sebab ada rapat yang harus di adakan. dan mama lita lah yang menjaga Amira di rumah sakit .
saat waktu pukul 23:12 ada seorang lelaki yang mengutip di balik pintu . dan pada saat itu Amira sudah sadar .tak lama ganggang pintu bergerak ke bawah .yang membuat Amira jadi ketakutan.
**
"pak anak saya sangat membutuhkan suaminya . ucap pak Rudi memohon pada pak Anton
"saya tahu benar perasaan anda tapi aku sebagai orang tua Abi merasa sangat malu akan kelakuan Abi. jadi aku memberi ia pelajaran . ujar pak Anton dengan emosi yang di pendamnya
"memang benar kita harus membuat Abi sadar. hanya saja saat ini Amira istri dari Abi sangat membutuhkan kehadiran Abi untuk menguatkan dirinya. ucap pak Rudi penuh harap
"kita harus mengeluarkan Abi agar ia ada buat Amira. kita sama sama seorang bapak. saya pikir pak Anton setuju . lanjut pak Rudi berbicara dengan pak Anton mengenai Abi yang berada di dalam sel .
— New chapter is coming soon — Write a review