Download App
86.48% My Teacher My Husband / Chapter 160: Ch. 160

Chapter 160: Ch. 160

Xukun dan Lucas tengah membahas apakah laporan mereka akan di revisi atau tidak, si Yang Mulia Oh Jasper tidak membalas pertanyaan mereka lagi.

Teman laknat memang.

"Lewat halaman belakang saja, lebih cepat." Seret Lucas tanpa peduli dengan Xukun yang hampir saja menyumpahi dirinya.

"Tidak usah tarik-tarik, sakit tangan Pangeran." Sungut Xukun seraya menjambak kecil rambut belakang Lucas yang berada tepat di depannya.

"Aku yang penerus Kerajaan Wak- ASTAGAAA! JASPEEEEER!" Lucas berteriak heboh dan melepaskan tangan Xukun begitu saja. Tak bisa di biarkan ini saudara sekalian. Bisa mati di tempat si korban nanti. Bukannya kasian, Lucas hanya malas saja menjadi saksi mata. Merepotkan.

"JASPEEEEER! HENTIKAAAN!" Awalnya Xukun bingung, Lucas berteriak dengan suara bassnya yang sungguh kelewatan, terguncang sudah jiwa dan raga Xukun.

Saat melihat kemana arah lari Lucas, baru Xukun sadar. Ini masalah kenegaraan. Bisa mampus mereka bertiga nanti.

"ASTAGAA, JASPEEER!"

Grep.

Heboh Xukun seraya memeluk Jasper dari belakang. Xukun tidak bermaksud modus, sumpah.

"JASPEER, YA TUHAN!" Lucas tak kalah heboh, mencoba menarik Seungcheol agar pria itu terbebas dari amukan Jasper yang benar-benar bencana.

Pria sialan ini memang selalu mencari masalah sebenarnya tapi, Jasper hanya membiarkannya tanpa ada niat walau secuil pun untuk membalas atau menanggapi. Ini? Kali ini, apa yang pria ini lakukan hingga Jasper benar-benar lepas kendali.

"LEPASKAN, SIALAN!" Amuk Jasper, memberontak kuat hingga Xukun yang di belakangnya saja ikut terhempas kiri-kanan agar pelukannya pada Jasper tak terlepas.

Bahaya.

"SADAR WOI SADAAAR! SETAN APA YANG MERASUKIMU WAHAI ANAK SETAN?!" Xukun berteriak menyadarkan Jasper, sudah jelas-jelas badannya hanya sependek bahu Jasper. Bayangkan betapa susahnya Xukun menahan Jasper dengan sekuat tenaganya.

"BIARKAN AKU MENGHABISI BRENGSEK ITU."

"YA TUHAN, KAU BANTU AKU KINGKONG! TAK ADA GUNANYA KAU MENONTON! TAK LIHAT AKU KEPAYAHAN?!" Amuk Xukun berteriak pada Lucas. Bukannya menolong Lucas malah menganga entah kenapa.

Lucas bukannya tak mau menolong, ia sadar akan suatu hal. Ada Jinyoung dan ada Mahasiswi kedokteran di sini. Apa yang membuat Jasper begitu lepas kendali seperti saat ini?

Sehun saja yang menjabat sebagai pawang Jasper juga sedikit kewalahan saat tiga bulan lalu, nah... apa kabar mereka yang hanya bagaikan remahan kue raya jika di bandingkan dengan Sehun?

"LUCAAAAAS!" Teriak Xukun. Dia sudah benar-benar kewalahan sungguh. Jasper ini tenaga Iblis jika sudah lepas kendali. Jangankan saat lepas kendali, saat-saat normal saja dia sudah menggunakan kekuatan Setan.

"YA TUHAAN. BROTHER SEBROTHER TERBROTHER BROTHERNYA BROTHER. SADARLAH." Lucas menahan dari depan. Menyadarkan Jasper yang mana tau saja saat melihat Seungcheol membuat hatinya makin mendidih lagi.

"LEPAS! BIARKAN AKU MENGHABISI SI BRENGSEK TAK BERGUNA ITU!"

Masih saja, Jasper masih pada tujuan awalnya. Tak peduli jika wajah anak sialan itu sudah babak-belur tak berbentuk. Intinya Jasper benar-benar sudah naik darah.

Jinyoung bukannya tidak mau membantu, hanya saja gadis yang tadi Jasper dorong hingga terjerembab jatuh juga butuh bantuan.

"Noona, kau tak apa-apa?" Tanya Jinyoung membantunya berdiri. Jinyoung tak tega, sungguh.

"Aku baik-baik saja, terima kasih." Jawabnya dengan mata yang masih menatap pada punggung Jasper.

"Noona, dahimu berdarah. Astaga." Heboh Jinyoung.

"Aku baik-baik saja."

"Tap-"

"WOI! KAU BISA MEMBUAT ADIKMU MATI KETAKUTAN SETELAH INI." Pekik Lucas.

Bugh.

"Akh, sialan. Hidung mancungku. Bedebah!" Niat Lucas baik, malah hidungnya yang terkena sasaran tak beralamat milik Jasper.

Sakit.

"Sadarlah." Ujar Xukun lemah. Hilang semua tenaganya, hilang!

Dan ya... Jasper berhenti. Tapi otot-ototnya masih menegang kaku menahan amarah.

"Si sialan itu..."

Sejauh ini yang Lucas dan Xukun tau, pawangnya Jasper hanya tiga orang.

Sehun, Jinyoung, dan Haowen. Atau singkatnya, keluarganya.

Gadis mungil yang sedari dari bersama Jinyoung kembali berdiri dan berjalan pelan menuju Jasper.

Lucas, Xukun, dan Jinyoung hanya melihat dalam diam dan perlahan-lahan, Lucas dan Xukun mulai melepas pelukannya pada tubuh Jasper.

Sedikit-banyak Jasper sudah lebih tenang.

"Choi Yoojung?!"

"Aku baru sadar, jika dia Choi Yoojung!"

Lucas dan Xukun membathin tak percaya, Jasper dalam mode setan tadi berhasil mengalihkan seluruh isi kepala mereka berdua hingga mereka tidak sadar akan kehadiran Mahasiswi dari fakultas kedokteran yang hampir...

Mmm... haven't friend.

"Sudah." Bisik Yoojung seraya menggenggam lembut kepalan tangan Jasper yang menguat karena amarah.

Mengusap noda darah yang menempel di sana dan memar-memar kemerahan karena menghajar Seungcheol tadi.

"Hks... sudah." Bahu Yoojung bergetar dengan tangannya yang juga ikut bergetar.

Grep.

"Astaga. Aku benar-benar minta maaf, sungguh." Bisik Jasper. Memeluk erat tubuh Yoojung yang semakin bergetar karena tangisnya sendiri.

**

"Hey..." Bisik Lucas menyenggol bahu Xukun.

"Hey... Tayo, Hey Tayo..." Xukun membalas dengan wajah bodohnya, masih tak percaya dia akan apa yang dia lihat saat ini.

"Jasper punya pawang baru." Bisik Lucas tak peduli.

**

Jinyoung menganga tak percaya.

Jasper? Memeluk seorang gadis?

Demi apa?

Berjalan kedekat Jasper untuk memastikan keadaan kakaknya itu. Walau Jinyoung tau, Jasper tak akan kenapa-kenapa. Seratus persen.

Minimal hanya luka kecil di tangannya saja, itu juga karena memukul si Tirus dengan semangat 45.

"Kau tak apa-apa?" Tanya Jasper pada gadis di pelukannya yang hanya menjawab dengan anggukan kecil.

"Kau tak apa-apa, Jin?" Tanya Jasper pada Jinyoung di iringu usakan lembut di puncak kepala Jinyoung, yang hanya di balas dengan anggukan kaku. Masih terkejut jiwa dan raga Jinyoung.

"Kita ke Unit Kesehatan." Ajak Jasper. Mengusap air mata Yoojung yang mulai mengering di pipi berisinya.

Mengusap helai panjang gadisnya dan menggenggam tangannya, tak lupa untuk merangkul bahu Jinyoung yang ia yakin setengah mati masih takut padanya.

"Cas, Kun. Tak ingin ikut?" Tanya Jasper. Tak mungkin pria itu meninggalkan dua temannya yang sudah susah-payah menanganinya tadi.

"Ikut." Ujar Mereka berdua semangat. Tentu saja, setidaknya Jasper tidak lupa diri.

"Mati kau." Sumpah mereka pada Seungcheol yang masih tergolek lemas di atas rumput.

Tak melihat jika seringaian Seungcheol makin lebar di bibirnya.

**

Jasper tak banyak bicara. Mendudukan Yoojung di Ranjang Ruang kesehatan serta mengambil antiseptik dan plester luka.

Mereka sibuk dengan dunia mereka berdua sedangkan, Lucas, Xukun, dan Jinyoung hanya sebagai penonton yang duduk berjajar di atas salah satu ranjang ruang kesehatan.

"Apa sakit?" Tanya Jasper seraya mengusap noda darah yang sudah mengering di dahi gadisnya.

Yoojung menggeleng. Mengusap punggung tangan sebelah kanan milik Jasper yang masih merah-merah akibat luka dan juga noda darah.

"Lihat kemari." Pinta Jasper.

Yoojung mengangkat kepalanya. Menatap Jasper tepat pada manik sekelam malam milik Pangeran Universitas itu.

Hatinya bergetar dengan jantung yang berdegub kencang. Berapa kali pun ia melihat Jasper, tetap saja. Ia tetap menyukai sensasi ribuan kupu-kupu yang beterbatangan di dalam perutnya.

"Jika bertemu dengan dia dan rombongannya lagi, jangan hiraukan. Mengerti?" Pinta Jasper dengan tangan yang menggenggam balik tangan Yoojung.

Anggukan Yoojung berikan sebagai jawaban. Menunduk kecil lalu kembali mengangkat kepalanya. "Jangan seperti tadi lagi. Aku takut." Adu Yoojung.

"Baiklah. Maafkan aku." Ujar Jasper.

Xukun, Jinyoung, dan Lucas hanya menghela nafas lelah. Yoojung yang di tatap sedalam itu, malah mereka yang bawa perasaan.

"Siapa nama senior di sana, Hyung?" Tanya Jinyoung dengan bahu yang menunduk lesu. Bukan Jinyoung saja sebenarnya, Xukun dan Lucas juga sama.

"Oh Jasp-"

"Yang satunya lagi."

"Choi Yoojung."

Jinyoung diam. Menatap lama pada Jasper yang masih sibuk mengobati dan di obati. "Jadi... itu calon kakak iparku?" Tanya Jinyoung entah pada siapa.

Xukun dan Lucas hanya mengangguk pelan. Sedih sebenarnya. Posisi mereka tergantikan oleh Yoojung tapi, tak apa juga. Selama Jasper bahagia.

Tak masalah.

"Kalian sudah memberikan laporan pada Prof.?" Tanya Jasper.

"Bel- ASTAGAAA NAGA! MATI SUDAH KITAA!" Xukun menjerit panik. Laporan mereka.

Niat awal mereka yang ingin memberikan laporan malah terhalang karena melihat Jasper yang bagai kerasukan Setan menghabisi anak orang.

"LUCAAAAAASEU! CEPAAAAT. KERUANG PROFESOOR. HABIS SUDAH NYAWA KITAAAA!" Teriak Xukun yang segera bergegas keluar dari ruang kesehatan.

Di ikuti Lucas tentu saja.

Ceklek.

Blam.

"Yaaah... ada nyamuk tidak ya?" Gumam Jinyoung.

TBC.

SEE U NEXT CHAP.

THANK U.

DNDYP.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C160
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login