Download App
6.88% WIDOW Hidup Kelam Di Suatu Wilayah Kota / Chapter 21: *) Sudah Tiba Waktunya

Chapter 21: *) Sudah Tiba Waktunya

Tatapan matanya tidak menandakan jika dia adalah musuh buat ku , tetapi dia berkata kepada ku dengan sesungging senyum dibibir nya , itu membuat ku untuk jadi berhati-hati menghadapi dirinya , senyuman itu bagiku adalah Senjata yang mematikan karena Di balik senyum itu , terdapat banyak makna didalamnya melebihi arti kata kata cinta .

" Ada pembantu di rumah ini dia bisa memasak ! kenapa mesti kamu yang repot repot melakukan semua itu hingga kamu sendiri yang memberi tahu kepada ku , hhmmmm.... bolehkah aku menjadi curiga dengan kebaikan mu ini ?! hmmm.... ok ! aku akan segera turun dan tak lupa aku ucapkan terima kasih karena telah baik kepada ku "

Selesai aku berkata kepadanya , dengan cepat ku tutup kembali pintu kamar ini , aku tidak perduli dia masih berdiri di balik pintu ini atau sudah pergi meninggalkan kamar ku ini , yang pasti aku tidak mau terjebak dan terbuai atas kebaikannya , terlebih lagi dia telah memasakkan makanan kesukaanku , Aku nanti harus bertanya dengan nya segera karena aku ingin tahu siapa dia sebenar nya dan apa hubungannya dengan Marco , Jika dia memang baik terhadap Marco maka aku akan membalas kebaikannya sebagai teman dan tanpa segan aku akan mengucapkan terima kasih kepadanya walaupun harus 1000x aku akan melakukannya.

Ternyata Jo , sudah menungguku di meja makan , Aku pun berjalan santai menghampirinya dengan tersenyum Aku pun tak lupa Mengucapkan kata terima kasih kembali kepadanya .

" Waah.. terima kasih , kamu sudah memasakkan makanan kesukaanku ini , kalau boleh tahu siapa yang mengajarimu meracik semua masakan ini ?"

Aku berkata kepadanya sambil mata ini tak berkedip sedikitpun memandang semua hidangan yang ada di hadapan ku ini , semua masakan ini tampak begitu lezat dan sedap dipandang mata , Aku tidak pernah menyangka sedikit pun jika pria yang sibuk seperti dia ini bisa mempelajari semua masakan seperti ini , sepertinya sungguh beruntung wanita yang akan menjadi kekasihnya karena setiap hari pasti dia tak segan-segan untuk memasak makanan kesukaannya .

" Duduklah.. dulu... lalu cobalah setelah itu kasih aku jawabannya bagaimana rasa masakan ku ini ...?"

Mendengar pertanyaan dari ku yang kuberikan kepadanya Jo hanya tersenyum kepadaku , lalu dia membalikkan pertanyaan ku , dia malah menyuruhku untuk duduk dan mencoba masakan nya , jujur .... Jangankan untuk mencobanya mencium wangi aroma masakan ini saja rasanya sudah menari-nari di hidungku , dan membuat perutku tanpa aba-aba telah berbunyi kencang di hadapannya .

Jo pun menjadi tertawa kecil karena Mendengar suara perut yang telah bernyanyi ini lalu dia pun berkata ...

" Ayolaah..... di coba dulu , aku ingin menunggu penilaian dari mu , berapa kira-kira nilai yang akan kamu berikan untuk masakan ku ini , karena jika aku mendapatkan nilai jelek darimu aku akan terus berusaha untuk memperbaiki lagi Hingga aku bisa mendapat nilai 10 dari mu..."

Aku tertegun mendengar dia berkata seperti itu padaku , kata kata itu mengingatkan diri ku kepada Marco , karena kata-kata itu biasa di ucapkan oleh Marco kepadaku .

Mataku kini tajam menatap mata Jo, Aku mencoba mencari suatu pandangan yang di mana aku bisa menemukan nya , karena isi kepalaku ini selalu berpikir , Apakah Jo ini adalah reinkarnasi dari Marco , karena aku bertemu dengan Jo di saat aku kehilangan Marco dan yang lebih mencurigakan Jo pun mengenal semua tentang Marco dan juga mengenalku , Jo mengetahui semua rahasia tentang diriku padahal Sedikitpun aku belum pernah bercerita kepadanya , tetapi apakah di dunia modern seperti ini aku masih harus percaya akan hal hal yang berbau mistis seperti ini ? huuuufftt.... beribu ribu pertanyaan yang ada di dalam diriku ini , seakan akan membuat diriku menjadi gila . .. aku sangat mencintai Marco dan aku sangat merindukan Marco ! tetapi aku tidak mau menjadi gila karena Marco !

" Alin.... ' kenapa kamu malah memandangiku terus ? bukannya ke makanan ini ? heeiii.... aku dari tadi sudah setia nih , menunggu penilaian dari kamu , kalau terlalu lama kamu menatap diriku seperti itu , Aku tidak akan melarang mu jika kamu nanti akan jatuh cinta kepadaku karena Jujur harus aku akui aku pun sudah jatuh cinta kepadamu dari awal aku bertemu denganmu ....!"

Jo berkata kepadaku dengan penuh rasa percaya diri dan seakan-akan dia memang telah lama mengamati diriku .

Apakah aku harus tersanjung dengan kata-kata Jo ini ? atau kah aku harus marah kepadanya ?! ku tarik napas ku ini dengan panjang karena aku terus mencoba untuk tetap tenang di hadapannya , sama sekali aku ingin menunjukkan bahwa Sedikitpun aku tidak tertarik dengan kata-katanya .

" Makanlah dulu....' Aku berani bersumpah jika dalam makanan ini tidak ada racun sedikitpun , Jika kamu tidak percaya kepadaku kamu boleh ambilkan untuk ku semangkuk sup buatan ku itu dan aku akan memakan nya lebih dulu , kamu akan lihat diriku nanti Apakah aku akan mati atau tidak !"

Jo mulai menampakkan mimik wajah kesalnya kepadaku , karena sedari tadi aku belum mencoba masakan yang telah dibuat nya , matanya kini mulai menatap tajam ke arah ku dan akhirnya aku pun mengalah dan mau mengikuti permintaan nya untuk mengambilkan semangkuk sup untuknya , walaupun aku tahu sesungguhnya dia memang ingin memakan sup yang telah disajikan dari tangan ku ini untuk nya .

" Kamu bisa lihat kan' aku tidak kenapa-napa aku tidak akan membunuh orang yang telah aku cintai dan aku telah berjanji akan melindunginya sampai kapanpun...."

Jo berkata kepadaku , dan tangan nya mencoba menggenggam tanganku . Dia ingin membuatku agar aku percaya kepadanya .

" Biarkan aku makan dulu , baru nanti kita menyelesaikan masalah ini selanjutnya...."

Aku berkata kepada Jo dengan melepaskan tangan ku dari genggamannya, aku berusaha memperlihatkan ekspresi yang datar kepadanya , karena aku tidak ingin sama sekali dia mengetahui bahwa aku pun sebenarnya telah jatuh hati kepadanya dari awal aku berjumpa dengan nya ...

" Alin .... apakah kamu tau.... Aku ini sesungguhnya siapa..?"

Akhirnya waktu yang ku tunggu tunggu sudah tiba , Jo mulai memancing dirinya sendiri untuk berkata yang Sejujurnya .

Aku merasa peran ku kali ini sudah berhasil untuk memancing nya , karena tidak usah ku tanya lagi kini dia sendirilah yang akan berkata tentang dirinya sedang kan aku hanya mendengarkan nya saja .

========== >>>>>

Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..

agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....

terima kasih , sekali lagi saya ucapkan

untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,

Chandrawati .

NB :

( Instagram : @Divanandadewi )

( FB : @chandrawati2019 )


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C21
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login