"Tebak untuk apa mereka ada di sini?" Mo Liancheng tersenyum dan meminta Qu Tan'er menebak.
"Aku bukanlah cacing yang ada di perut mereka."
"Kakak ipar, aku tidak berani membiarkanmu menjadi cacing. Kalau tidak, kamu pasti akan menggerogoti perutku untuk dimakan," ucap Mo Jingxuan yang berani untuk bercanda.
"Kakak Kedelapan mu mungkin tidak akan bisa, tapi aku… Sangat bisa untuk mengusirmu lagi." Qu Tan'er mengangkat tinjunya, menggoyang-goyangkannya dan menatap Mo Jingxuan. Dia tidak akan lupa bahwa pria itu telah mencoba menggodanya sebanyak dua kali. Dia akan selalu mengingat-ingat peristiwa buruk yang pernah terjadi kepadanya. Ya, dia adalah tipe pendendam.