Di rumah Xue, lampu-lampu tetap menyala, namun orang yang berada di dalamnya tidak kunjung keluar. Pintu pun tetap tertutup rapat. Tidak ada yang bernyali besar untuk mendekati kamar Qu Tan'er selain Jingxin yang mengantar air atau makanan. Matahari terbit dan tenggelam, satu hari pun berlalu begitu saja. Semua orang di Kediaman Pangeran Kedelapan sangat mencemaskan nasib mereka karena tidak tahu siapa pelakunya.
***
Dua hari kemudian…
Mo Liancheng tidak pernah keluar dari kamar Qu Tan'er satu langkah pun. Sementara istrinya yang tertidur juga tidak kunjung membuka matanya. Gadis itu tertidur dengan tenang seolah-olah tidak terganggu oleh dunia luar sama sekali. Dibandingkan dengan dua hari yang lalu, raut wajahnya sudah membaik dan cerah. Mo Liancheng yang tidak pernah meninggalkan sisi ranjang pun menghela napas lega melihat perubahan istrinya.