Eh? Siapa yang datang? Batin Qu Tan'er yang terkejut, matanya pun dengan cepat menyapu ke sekeliling. Dia tidak bisa melihat apa pun dalam kegelapan itu, lalu tidak lama kemudian, Yuhao muncul serta diikuti oleh Shixue dan Jingxin.
"Saya telah terlambat," ujar Yuhao yang tidak berani menatap tuannya.
"Jangan sisakan satu pun untuk hidup." Mo Liancheng memerintah dengan nada yang sangat dingin. Dia kemudian membalikkan badan dan melangkah pergi. Dia bahkan tidak tertarik untuk melihat mayat-mayat yang sudah bergelimpangan di tanah. Tak berapa lama kemudian, di belakang kembali terdengar suara rintihan dan banyak darah yang menyembur di segala penjuru.
"Kita pergi begitu saja?" tanya Qu Tan'er dengan bingung.
"Kalau tidak, kamu mau tinggal di sana untuk menonton pertunjukan sampai selesai?"