Yong-Rae terus menatap Adnan dengan tajam, dia tidak mau bertemu lagi dengan pria yang kejam terhadap ibunya. Dia lebih baik menjauhkan sang ibu dari pria kejam itu.
"Ibu, kita pergi saja dari sini. Aku tidak mau ada di rumah yang tidak menerima kita," ujar Yong-Rae sembari menarik tangan Seo-Yun.
Seo-Yun terlihat sedih di hadapan Yong-Rae, dia memperlihatkan bahwa dirinya sudah disakiti oleh ayahnya sendiri. Akan tetapi, di dalam hatinya dia tersenyum puas dengan apa yang terjadi.
Ini semua adalah rencana yang sudah dibuat olehnya, Seo-Yun tidak mengira jika putranya itu akan tiba di waktu yang tepat. Kemenangan yang membuat dirinya berada di atas awan karena sudah membuat putranya itu membenci Adnan dan sebentar lagi akan membenci juga Binar.
"Tenangkan dirimu, Sayang. Apa kamu tidak lihat ini semua adalah rencananya dan dia sudah berhasil memprovokasi dirimu," Binar berkata untuk menenangkan Adnan.