Download App

Chapter 152: Harapan Anne

Karena tak nyaman diperhatikan seperti itu Anne lalu mengajak Linda keluar dari kelas menuju kantin dengan cepat, tanpa menggunakan topi rambut Anne terlihat jelas dan membuat semua orang melihat ke arahnya. 

"Anne, tanganku sakit." Linda merengek kesakitan saat tangannya terus ditarik oleh Anne sepanjang jalan menuju kantin.

"Jangan berisik dan tutup mulutmu," jawab Anne ketus tanpa menoleh ke belakang.

Mendengar perkataan Anne membuat Linda terpaksa menutup rapat mulutnya, Edward yang sedang sibuk di kelasnya tak memperhatikan Anne yang baru saja melewati ruang kelasnya. Rambut baru Anne benar-benar membuat beberapa orang tak mengenalnya.

Sesampainya di kantin Anne langsung memesan dua hotdog besar dan dua cola untuk dirinya dan Linda yang kini duduk di kursi menatap Anne tanpa berkedip, Linda tak mengerti bagaimana bisa Anne justru terlihat makin menggemaskan dengan rambut sependek itu. 

"Ayo makan di taman," ucap Anne pelan pada Linda dengan membawa makanan pesanannya. 


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C152
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login