Download App
64.7% story santri / Chapter 11: terjebak cinta segitiga

Chapter 11: terjebak cinta segitiga

kalian yang yang baca cerita undangan pernikahan, pasti tau sama yang namanya kang banan, dulu waktu aku masih sekolah mendengar namanya cuman tau selawat, pengurus putra yang jago masak namun dari kejauhan aku slalu memerhatikan dalam artian karena penasaran, orang nya pendiam tidak banyak bicara selalu memasang wajah yang dingin 😒.

eh pas udah kenal 100% terbalik dari apa yang aku kira, orangnya bawel pengurus putri yang senior ada yang suka namanya teh nur, awalnya aku cuman macomblangin sama teh nur, karena banyak pengurus senior yang menjodohkannya , tapi kenapa jadi aku yang terjebaknya.

iya ternyata kang banan hanya suka ke aku kata dia, ya meskipun akupun menyukai nya namun tidak berlebihan karena aku tau bukan hanya aku yang menyukai nya.

terkadang aku selalu dipojokkan pengurus senior karena lelaki, ya aku juga tau semua sangat mendukung kalo teh nur sangat pantas dengan kang banan, tapi hati siapa yang tau. aku tidak suka dengan situasi seperti ini, pernah dulu tuh aku jadi pengawas ujian sekolah dan jadwalnya bentrok sama kuliah alhasil aku tukeran jadwal sama kang banan karena melihat yang lain sudah cocok dengan jadwal nya sedang kan aku dan kang banan sama-sama bentrok, memang sebelumnya kan semua pengawas kumpul terlebih dahulu di aula sambil menunggu bel berbunyi kita semua yang menjadi pengawas mendengar kan arahan dari panitia, ya aku tau teh nur satu jadwal sama kang banan dan mungkin sekarang teh nur sedang mencari nya padahal kan jadwalnya sama aku tukeran dan ujung-ujungnya aku lagi yang di pojokan.

namun ntahlah aku terlalu cuek dan tidak terlalu memasalahkan semua itu, asal kalian tau aku tuh selalu menghindar karena kalo bertemu kang banan suka mengalihkan wajah, ya meskipun sesekali nggak sengaja di depan kantor suka ketemu itu juga aku suka kabur, mungkin mereka yang disekitar ku tidak menyadari nya kelakuan aneh ku🤫

hingga akhirnya aku lost kontak dengannya ya karena dipojokan oleh pengurus senior, hingga beberapa Minggu aku lost kontak dengan kang banan bukan kenapa hanya saja sedang menjaga perasaan agar tidak terlalu menyukai nya jujur akupun lelah.

hari Senin adalah jadwal ku menjaga kantor pesantren, tugas nya membagi kan uang jajan dan menerima panggilan dari orang tua santri,

nah kebetulan di dalam sana sedang ada teh nur, teh ros dan aku. awalnya aku hanya fokus dengan hp karena disana aku sedang asyik baca novel, aku dengar apa yang mereka bicarakan.

teh ros: " teh nur coba telepon kang banan, bakal di jawab gak"

dan teh nur pun mencoba nya namun hasilnya malah di tolak ntah kenapa teh nur malah menatapku dengan tatapan yang tidak suka,

teh nur:" kang banan na sibuk chatting an sama si ayu jadi gak di angkat" katanya

spontan aku membela karena kenyataannya memang aku sedang lost kontak dengan nya

" apa teh nur, aku mah sedang baca novel disini nih liat" sambil memperlihatkan hp ku kehadapan mereka, namun ketika teh ros mencoba menelepon nya eh malah di angkat, ingin rasanya aku tertawa karena kelakuan mereka.

namun segimana lost kontak tetep aja rasanya aneh apalagi kalo gak ketemu berhari-hari meskipun cuman selewat asal bertemu itu udah cukup, pernah kan akutuh lagi sakit lumayan lama dan gak bisa makan kecuali bubur, dan aku tau sekarang jadwal kang banan ngajar di luar pesantren ya udah aku nitip beliin bubur, di Kobong ku banyak sekali yang jenguk mereka sama sepertiku pengurus junior sesekali menghibur ku, seketika datang santri kelas 7,

"assalamualaikum ada teh ayu ini bubur nya"

ya aku langsung ambil aja eh teman aku teh nisa malah nanya ke itu anak

" neng emang ini bubur dari siapa" tanya teh nisa

" dari kang banan teh" jawab anak itu dengan polosnya

Allohurobbi aku maluu, sampai mereka meminta penjelasan ada apa Antara aku dan kang banan, ya aku jawab aja " ini cuman nitip,ntar aku kasih uang ganti nya kalian jangan salah paham dulu"

padahal tadi kang banan ngechat

'jangan lupa di makan bubur sama obatnya, biar cepat sembuh,gak usah di ganti itu buat kamu, kalo udah sehat kan seenggaknya bisa lihat kamu ngajar juga udah seneng'

apalagi kalo badmood ngawas ujian nah kebetulan kita satu jadwal nggak segan kang banan malah vc an dia di kelas putra dan aku di kelas putri, berasa ngawas di dua kelas.

namun akunya yang tidak bisa bertahan karena kang banan malah ngajak aku nikah dan aku tidak bisa, lebih tepatnya belum siap

karena ingin melupakan nya terpaksa aku pindah pesantren dan, sebelum nya aku hanya bisa menyuruh kang banan menikah dengan teh nur, dia adalah perempuan yang Sholehah, manis, dan tangguh meskipun uminya meninggal ketika teh nur sekolah Aliyah,

aku hanya bisa pasrah, karena aku yakin cinta nya teh nur tulus untuk kang banan, aku dan teh nur satu angkatan di pesantren meskipun waktu itu pas aku masuk pesantren aku masih kelas 7 sedang kan teh nur kelas 10.

sakit hati itu resiko nya dan mengalah itu pilihan ku, dengan tidak adanya aku di sana mungkin bisa melupakan kang banan dengan cepat, dan ntah lah apakah dia sudah menikah dengan teh nur atau masih setia dengan kepergian ku namun yang aku lakukan, aku pergi agar bisa menjauh dan melupakan kang banan, aku masih bersyukur mempunyai orang tua yang lengkap dengan penuh kasih sayang, melihat teh nur dia memang membutuhkan tempat bersandar selain di pundak ayah nya, oleh sebab itu aku mengalah ...

*******

resiko cinta segitiga, ya mau gimana lagi harus ada yang berkorban salah satunya, karena cinta yang sesungguhnya yaitu tidak ada salah satu pihak yang merasa kan benci...

cinta datang karena terbiasa,,

bukan siapa yang terlebih dahulu namun siapa yang mampu membuat nyaman diantara keduanya,, itulah cinta..


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C11
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login