Download App
82.69% Moment at Senior High School / Chapter 43: Bab 43

Chapter 43: Bab 43

Pukul 19.00

Kelas 11 A

All Part

Saat ini banyak murid yang mengikuti kegiatan kelas malam. Hampir semua murid dari kelas 10 hingga kelas 12 mengikuti kegiatan kelas malam ini. Dalam kegiatan ini murid belajar sendiri tanpa adanya guru pembimbing. Kegiatan ini diadakan di sekolah agar siswa dapat mengakses sekolah hingga larut malam. Kegiatan ini jarang dilakukan dan hanya dilakukan pada saat mendekati ujian saja.

Pukul 21.00

Saat ini suasana kegiatan kelas malam sudah mulai sepi, karena sudah banyak murid yang pulang ke rumah atau asrama.

Grup Chat

Nora : "Guys udah sepi ni. Terus rencana kita jadi gimana?"

Veve : "Pertama ayo kita pergi rooftop dulu. Kita lihat dari atas apa ada yang mencurigakan apa enggak"

Rosie : "Okay"

Rooftop

Chaca : "Hmm kayak nya gak ada yang mencurigakan deh dari sini"

Tara : "Bener juga kata Chaca. Gimana kalau kita pindah tempat"

Zeva : "Tunggu sebentar"

Tara : "Kenapa?"

Zeva : "Kalau mau mendapatkan mangsa kita harus sabar nunggu"

Beberapa menit kamudian

Zeva : "Eh guys coba lihat deh itu siapa"

Nora : "Mana?"

Zeva : "Itu orang yang makek topi hitam, baju hitam itu"

Nora : "Oo itu"

Veve : "Semuanya sembunyi"

Tiba – tiba orang itu melihat kea rah rooftop.

Chaca : "Hah bikin kaget aja"

Nora : "Guys gue takut nih"

Chaca : "Lu yang tenang Ra"

Veve : "Guys ayo kita ikutin dia"

Semuanya : "Ok"

Saat Chaca, Veve, Zeva, Rosie, Nora, dan Tara baru turun dari tangga setelah dari rooftop mereka tiba – tiba mendengar suara teriakan.

"AAHHH"

Rosie : "Suara apa tuh?"

Veve : "Jangan – jangan"

Chaca : "Ayo buruan kita lihat"

Veve : "Sumber suaranya ada dimana?"

Zeva : "Kayaknya dari kelas gue deh"

Kelas 11 B

Saat kita baru memasuki kelas kita melihat seorang perempuan yang tergeletak lemah.

Chaca : "Zev coba nyalain lampunya"

Zeva : "Gak bisa Cha"

Veve : "Pakek flashlight hp aja"

Saat cahaya mulai mengenai muka peremuan itu dia punmenjerit.

"AAHHH"

Zeva : "Shasa?"

Ternyata itu adalah Shasa si anak reguler. Shasa saat itu sangat ketakutan.

Zeva : "Ngapain lu ada di sini?"

Chaca : "Udah itu gak penting yang penting sekarang kita bawa dia ke rumah sakit dulu"

Saat kami hendak keluar dari kelas, dari kejauhan nampak seseorang yang berjalan kea rah sini.

Chaca : "Siapa tuh?"

Veve : "Entah gue juga gak tahu"

Orang itu semakin dekat dan dekat.

Nora : "Jerry?"

Chaca : "Jerry? Siapa dia?"

Jerry : "Oh hai Nora apa kabar?"

Nora : "Ah aku baik – baik aja. Kamu ngapain di sini"

Jerry : "Ah aku harus ikut kelas malam, kerana aku banyak ketinggalan pelajaran"

Nora : "Oh gitu"

Chaca : "Siapa Ra?"

Nora : "Ah ini anak baru di kelas gue. Anak pindahan dari Inggris"

Jerry : "Hai semua salam kenal nama ku Jerry"

Semuanya : "Hai salam kenal"

Jerry : "Kamu yang namanya Veve kan?" (Sambil menunjuk Veve)

"Kok dia tahu nama gue. Perasaan gue gak pernah lihat wajah dia" (Batin Veve)

Veve : "Kok tahu?"

Jerry : "Ah siapa sih yang gak tahu kamu. Dan kamu Chaca kan? Dan kamu Zeva, Tara, Rosie benar kan?"

"Dia mirip sama orang itu kan" (Batin Veve)

Jerry : "Kenapa Ve?"

Veve : "Ah enggak kok. Aku heran aja padahal kita baru ketamu tapi udah berasa pernah ketemu aja"

Nora : "Ah itu mungkin karena sifatnya dia yang gampang akrab sama orang lain"

"Hmm mungkin aku yang terlalu banyak berpikir" (Batin Veve)

Jerry : "Ah dia ini kenapa" (Sambil menunjuk Shasa)

Chaca : "Astaga kita lupa sama dia. Ayo cepat bawa dia ke rumah sakit"

Jerry : "Aku bantuin kalian ya"

Nora : "Gak usah Jer lagian ini udah malam juga"

Jerry : "Justru itu aku bantuin kalian. Gak baik tahu cewek keluar malam – malam"

Nora : "Ya sudah kalau begitu"

Keesokan Hari, Hari Kamis, Tanggal 25

Ruang Kepala Sekolah

All Part

Saat ini Chaca, Veve, Zeva, Rosie, Nora, dan Tara sedang berada di ruangan kepala sekolah.

Kepala Sekolah : "Lagi – lagi kalian yang buat onar. Tolonglah kendalikan diri kalian. Bapak memang mengakui kalian memang siswa berprestasi, tapi bapak sangat kecewa dengan perilaku kalian. Apa menjadi anak orang kaya itu sangat membanggakan? Yang kaya itu orang tua kalian bukan kalian. Terus kalian sekarang mau apa hah? Terus rencana kalian mau bagaimana?

Chaca : "Hah maksud bapak apa sih. Saya ndak mengerti maksud bapak?"

Kepala Sekolah : "Kalian masih tidak mau mengaku?"

Veve : "Ngaku apa sih pak"

Zeva : "Udah deh pak. Bapak ndak usah berbelit – belit. Langsung ngomong aja"

Kepala Sekolah : "Apa kamu ndak menyesal Zeva kalau papa mu tahu masalah ini"

Zeva : "Hah maksud bapak apa?"

Kepala Sekolah : "Kemarin kalian ada di mana?"

Nora : "Ya ada di rumah lah pak"

Kepala Sekolah : "Kalian masih tidak mau mengaku? Apa perlu bapak datangkan bukti? Kalau begitu pak silahkan masuk"

Kita berenam saling pandang – memandang seakan mengisyaratkan 'apa yang sebenarnya terjadi?'. Tak butuh lama orang yang di panggil kepala sekolah pun datang.

Kepala Sekolah : "Selamat siang"

Polisi : "Siang pak"

Kepala Sekolah : "Silahkan pak"

Polisi : "Baik pak terima kasih. Anak – anak semua tadi pagi pada pukul 06.45 ada seseorang yang melaporkan bahwa ia diseorang oleh seseorang. Orang tersebut mengalami luka pada bagian belakang kepala, lebam – lebam pada sekujur tubuhnya"

Chaca : "Terus hubungannya sama kita itu apa?"

Polisi : "Bapak Tanya sekali lagi apakah kalian yang melakukan ini semalaman"

Nora : "Hah? Woi lu pikir kita ini orang apaan. Meskipun kita suka bully orang tapi kita gak bakalan ngelakuin hal kayak gitu, karena kita tahu hal kayak gitu tuh bisa dilaporin ke polisi. Apa lu gak pikir gimana keluarga kita jika kita terlibat sama polisi. Pakek otak lu dong"

Polisi Tama : "Tapi orang tersebut telah melaporkan kalian atas kasus tersebut"

Chaca : "Hah apa – apaan sih ini gak lucu sama sekali. Emang dia siapa hah yang berani laporin gue?"

Polisi Tama : "Untuk keamanan pelapor maka kita akan merahasiakan identitas pelapor"

Tara : "Hoi omong kosong apaan ini hah. Lu berani sama kita hah?"

Chaca : "Wah wah wah. Meskipun gue diserang sendiri tapi bokap sama nyokap gue masih mampu lah ini lu berani nyrang 6 keluarga konglomerat di negara ini. Wah wah wah nyali lu besar juga ya"

Polisi Tama : "Sekarang kalian ikut dengan kami ke kantor polisi"

Chaca : "Enggak gue gak mau. Gue gak mau pergi sebelum pengacara gue dating"

Zeva : "Iya gue juga"

Polisi Tama : "Untuk masalah itu anda bisa menghubungi pengacara anda di kantorpolisi. Sekarang mari ikut kami ke kantor polisi"

Kepala Sekolah : "Maaf pak mencela perkataan bapak. Masalah ini apa sebaiknya di selesaikan secara kekeluargaan saja. Lagi pula korban juga murid dari sma ini dan korban juga teman dari mereka. Korban juga pasti mau masalah ini diselesaikan dengan kekeluargaan"

Saat mengetahui korban adalah murid dari sma ini semua orang langsung terpikirkan satu nama saja yaitu dia.

Polisi Tama : "Kalau masalah diselesaikan secara kekeluargaan atau secara hokum itu terserah pada korban kami sebagai pihak dari kepolisian tidak akan ikut campur tentang keputusan korban. Dan untuk sekarang kami akan membawa pelaku ke kepolisian terlebih dahulu"

Kepala Sekolah : "Kalau bapak ingin membawa mereka ke kepolisian maka sebaiknya dengan pengacara mereka. Sebagai kepala sekolah tolong lah untuk satu permintaan ini pak, hanya ini yang bisa saya lakukan sebagai kepala sekolah untuk mereka"

Polisi Tama : "Maaf pak tidak bisa"

Kepala Sekolah : "Hanya masalah waktu saja pak masa tidak bisa. Tolong lah pak"

Polisi Tama : "Huh baiklah kalau begitu kalian boleh memanggil pengacara kalian"

Kepala Sekolah : "Cepat kalian semua keluar dan panggil pengacara kalian semua"

Chaca,Veve,Zeva,Rosie,Nora,Tara : "Baik pak"

Cerita Berlanjut

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C43
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login