Download App
69.23% Moment at Senior High School / Chapter 36: Bab 36

Chapter 36: Bab 36

Ballroom Hotel

Brakk. Semua orang sontak terkejut. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah orang yang terjatuh adalah Gibral.

Mama Gibral : "Gibrall. Nak kamu kenapa nak?"

Gibral langsung dilarikan ke rumah sakit, namun naas dia tidak bisa terselamatkan.

Pemakaman Gibral

Saat ini sedang berlangsung pemakaman Gibral. Semua teman, keluarga, dan kerabatnya hadir. Kesedihan dan air mata tak mampu terbendung. Semua orang menangis terhisak – hisak.

"Bral kenapa lu pergi secepet ini? Bral gue masih pengen main bareng lu ketawa bareng sama lu. Bral gue gak rela lu pergi secepet ini" (Berbicara dengan suara serak) Kata salah satu teman Gibral.

"Bral gue mau minta maaf Bral. Gue tahu gue banyak salah sama lu bro. Maafin gue ya Bral" Kata salah satu teman Gibral.

Mama Gibral : "Gibral. Nak mama gak rela kamu pergi. Anak satu – satunya mama, anak kesayangan mama kenapa nasib mu begitu malang nak. Ya tuhan kenapa kau beri cobaan seperti ini kepada anak ku Gibral. Dia masih kecil tuhan. Kenapa? Hik. Hiks. Hiks."

Papa Gibral : "Sudah ma. Kita harus ikhlaskan dia ma. Biarkan dia tenang di sana ma"

Setelah semua orang pergi meninggalkan pemakaman, di sini hanya tersisa satu orang saja.

Veve : "Bral. Bral kenapa kamu tinggalin aku. Bral kamu bilang kamu bakal jagain aku, kamu bakal nemenin aku. Terus janji kamu sekarang kemana Bral?"

Veve : "Bral maaf aku terlambat mengatakan ini I Love You Gibral. Hiks. Hiks. Hiks."

Sound : Menghitung Hari 2 Cover by Adlani Rambe

Menghitung hari detik demi detik

Menunggu itu 'kan menjemukan

Tapi kusabar menanti jawabmu

Jawab cintamu

Jangan kau beri harapan padaku

Seperti ingin tapi tak ingin

Yang aku minta tulus hatimu

Bukan pura-pura

Jangan pergi dari cintaku

Biar saja tetap denganku

Biar semua tahu adanya

Dirimu memang punyaku

Rumah Veve

Mama Veve : "Habis dari mana kamu Ve?"

Veve hanya terdiam saja tanpa menjawab pertanyaan mamanya.

Mama Veve : "Veve mama sedang berbicara sama kamu"

Veve : "Apa lagi sih ma. Mama gak cukup apa setiap hari siksa aku? Sekarang pun saat aku terpuruk mama juga mau siksa aku? Hiks. Hiks. Hiks."

Mama Veve : "Apa maksud kamu Ve?"

Saat Veve sedang berbicara dengan mamanya lalu Valerie tiba – tiba datang. Lalu dia menghampiri Veve. Dia berbisik kepada Veve.

Valerie : "Gibral mati ini semua gara – gara lu. Coba aja kalau lu gak deketin dia, dia mungkin sekarang masih hidup"

Plak. Veve menampar Valerie.

Mama Veve : "Veve apa yang kamu lakuin sama adek kamu? Kenapa kamu menampar dia"

Valerie kembali berbisik kepada Veve.

Valerie : "Itu akibatnya kalau lu berani sama gue. Gue gak segan – segan bakal lakuin semua cara biar gue dapar rebut semua kebahagiaan lu"

1 Bulan Kemudian

Kantin

Siska : "Ve ini sudah 1 bulan semenjak kematian Gibral tapi kamu masih sedih. Ve kamu harus bangkit Ve"

"Iya Ve biarin Gibral tenang di sana" Kata salah satu teman Gibral.

Semenjak kematian Gibral banyak orang mulai bersimpati pada Veve. Banyak orang mulai berteman dengan dia. Dan hal itu membuat seseorang tidak menyukainya.

"Val lu kenapa kok muka lu kayak nahan emosi gitu" Kata salah satu teman Valerie.

Valerie : "Hah enggak kok gue baik – baik aja"

"Kasian banget dah saudara lu Val. Padahal malem itu Gibral mau nembak si Veve buat jadi pacarnya loh" Kata salah satu teman Valreie.

"Hah kata siapa lu" Kata salah satu teman Valerie.

"Ya gue tahu sendiri lah. Kan waktu itu si Gibral beli bunga di took bunga milik nyokap gue. Kebetulan yang ngelayanin di ague jadi gue tanya – tanya dia" Kata salah satu teman Valerie

"Hmm kasian banget ya dia. Lu gak coba buat nenangin dia Val?" Kata salah satu teman Valerie

Valerie : "Hah?"

"Jangan bilang kalau lu gak peduli sama saudara lu" Kata salah satu teman Valerie.

"Kenapa sih semua orang sekarang pada perhatian sama si bitch Veve. Gak ini gak bisa dibiarin. Gue gak mau dia jadi diperhatikan sama yang lain." (Batin Valerie)

Valerie : "Ya gue peduli lah tapi dia gak mau dengerin nasihat dari gue"

Rooftop

Valerie : "Jerryy. Hiks. Hiks. Hiks."

Jerry : "Kamu kenapa Val?"

Valerie : "Jer semua orang pada perhatian sama Veve, Jer. Mereka salahin aku Jer gara – gara aku gak perhatian sama Veve. Mereka kira Veve selama ini sedih gara – gara aku gak perhatian sama dia Jer."

Jerry : "Hah siapa yang bilang gitu sama kamu sini biar aku beri pelajaran dia"

Valerie : "Udah Jer dia gak salah aku yang salah Jer. Hiks. Hiks. Hiks."

Jerry : "Enggak Val kamu gak salah. Kamu jangan nangis lagi Val. Kamu mau aku lakuin apa buat kamu biar kamu gak sedih lagi"

Valerie : "Aku mau Veve hilang selamanya. Aku mau Veve mati Jer"

Jerry : "Tapi Val dulu kan kamu sudah suruh aku buat bunuh orang. Sekarang kamu pingin aku bunuh orang lagi?"

Valerie : "Kenapa Jer? Kamu gak mau turutin apa yang aku mau?"

Jerry : "Gak gitu Val"

Valerie : "Gak gitu apa Jer? Kamu bilang kamu bakal lakuin apapun yang aku mau, tapi sekarang kamu nolak buat lakuin hal yang aku mau. Udah lah Jer aku kira kamu cinta sama aku kamu sayang sama aku tapi nyatanya kamu kayak gini"

 Valerie pun pergi meninggalkan Jerry.

Jerry : "Val tunggu Val. Iya aku bakal lakuin semua yang kamu mau"

Karena senang Valerie pun memeluk tubuh Jerry.

Valerie : "Makasih Jerr"

"Dasar bodoh. Mau aja gue suruh – suruh. Dengan begini kan gue gak harus kotorin tangan gue buat lakuin hal itu" (Batin Valerie)

Jerry : "Kamu mau aku lakuin hal itu kapan?"

Valerie : "Malam ini"

Pukul 19.00

Bar

Saat ini Veve sedang berada di bar. Dia sedang mabuk – mabukan untuk menghilangkan stress yang dia derita.

Pukul 20.00

Mobil

Saat ini Veve sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah. Veve mengemudi dalam keadaan mabuk, tapi dia masih bisa menyetir dengan jelas karen dia hanya meminum sedikit bir. Di dalam mobil sudah ada Jerry yang bersembunyi di kursi penumpang. Pada saat Veve masih ada di dalam bar saat itu juga Jerry memutus kabel rem mobil milik Veve. Saat ini di depan jalan ada tikungan tajam yang jika mobil menerobos penghalang jalan maka mobil akan tercebur ke laut dan saat ini pula Jerry memanfaatkan ke sempatannya. Jerry menyuntikkan obat bius kepada Veve agar dia tidak tersadarkan. Lalu dia menambah kecepatan mobil dengan menaruh batu pada pedal gas. Dirasa sudah cukup persiapannya untuk membunuh Veve dia pun keluar dari mobil dengan melompat. Saat mobil Veve akan menabrak pembatas jalan saat itu juga ada seorang perempuan berada di depan mobil Veve. Jerry mengenali perempuan itu dan dia bergegas menyelamatkannya.

Jeery : "Val. Val awas. Valeriee"

Merasa namanya di panggil Valerie pun menoleh pada Jerry. Valerie tidak menggubris omongan Jerry dia hanya tersenyum pada Jerry.

"Ini adalah hukuman yang pas untuk kamu Ve, karena kamu akan menjadi pelaku pembunuhan dari kematian ku. Kamu akan dibenci semua orang Ve" (Batin Valerie)

Brakk. Tabrakan pun terjadi. Mobil Veve masuk ke dalam laut dan Valerie pun tertabrak mobil Veve dan tubuhnya ikut terseret mobil menuju laut.

Jerry : "Valeriee"

Jerry : "Kenapa kamu lakuin semua ini pada ku Val. Val aku udah lakuin semua hal yang kamu mau tapi kenapa kamu tinggalin aku Val"

Tak lama kemudian polisi pun datang.Polisi berhasil menyelamatkan Veve, namun sayangnya Valerie tak bias diselamatkan. Dia meninggal saat akan di bawa ke rumah sakit.

Cerita Berlanjut

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C36
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login